Ruang Lingkup Etnobotani Etnobotani 1. Definisi Etnobotani

10 Kemajuan teknologi telah menimbulkan akses terhadap lingkungan dan dampak negatif terhadap kesehatan, misalnya obat-obatan atau pewarna makanan sintetis. Akhir-akhir ini, di Indonesia timbul gerakan untuk kembali alam atau back to nature, diantaranya berupaya memanfaatkan kembali sumber daya nabati alami, seperti penggunaan obat tradisional, kosmetik, pewarna yang dibuat dari bahan alami. Hal yang terpenting adalah bagaimana pengetahuan tradisional dapat diselamatkan, untuk dikaji kembali. Pusat dari pengetahuan tradisional mengenai pemanfaatan tumbuhan ini umumnya dijumpai pada negara-negara berkembang dan umumnya terletak pada kawasan tropika, baik di Amerika, Afrika maupun Asia. Di negara-negara ini pula dikatakan merupakan sumber dari pengetahuan tradisional serta sumber daya hayati yang meliputi tumbuhan, hewan dan jasad renik terdapat. Penelitian etnobotani di Indonesia, telah banyak dilakukan oleh para pakar dari berbagai disiplin ilmu, tetapi dikatakan bahwa penelitan tersebut hanya sebagai sampingan saja. Hal tersebut menyebabkan data dan informasi mengenai etnobotani tersebut diberbagai publikasi dari berbagai disiplin ilmu, misalnya ahli botani lebih menitikberatkan pada pemanfaatan tumbuhannya sedangkan ahli antropologi lebih menitikberatkan pada manusianya Soekarman Riswan 1992. Beberapa kajian etnobotani terhadap beberapa etnis di Indonesia yaitu etnobotani Pandanaceae dalam kehidupan etnis Arfak, Irian Jaya Sadsoeitoeboen 1999, etnobotani pinang yaki Areca vestiaria oleh etnis Bolaang Mongondow, Sulawesi Simbala 2006, dan etnobotani benzoin Stryrax spp. pada etnis batak di Tapanuli Utara, Sumatera Utara Purwanto et al. 2003.

D. Kearifan Tradisional Masyarakat

Bangsa Indonesia yang mendiami diseluruh pulau-pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke terdiri dari suku-suku yang masing-masing mempunyai kebudayaan dan adat istiadat yang berkembang dan diwariskan secara turun- temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kehidupan suku-suku tersebut terutama yang mempunyai interaksi dekat dengan sumberdaya dan lingkungannya secara turun-temurun pula mewarisi pola hidup tradisional yang dijalani oleh leluruhnya. Masyarakat setempat yang hidup secara tradisional tersebut dikenal dengan istilah-istilah tribal people masyarakat suku, indigenous people orang