24 Selain itu Kabupaten Sintang menempati posisi strategis baik dalam
konteks nasional, regional dan internasional. Kabupaten Sintang berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia Timur serta berlanjut ke Brunei
Darussalam. Kawasan ini akan menjadi gerbang keluar masuk barang dan orang outlet dari dan ke Sarawak maupun Brunei Darussalam melalui jalan darat.
C. Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan wilayah perbukitan dengan luas sekitar 22.392 km
2
atau sekitar 69,37 persen dari luas Kabupaten Sintang 32.279 km
2
. Berdasarkan topografinya, wilayah datar di Kabupaten Sintang seluas 806.125 ha dan wilayah bukit dan gunung seluas
1.357.375 ha. Wilayah datar terluas terdapat di Kecamatan Ketungau Hilir seluas 127.954 ha, sedangkan wilayah bukit dan gunung terdapat di Kecamatan ambalau
seluas 638.640 ha, hal tersebut disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Sintang menurut
topografinya
Nama Kecamatan Luas Area
ha Wilayah datar ha
Wilayah bukit dan gunung ha
Serawai 212.750 -
212.750 Ambalau 638.640
- 638.640
Kayan Hulu 93.750
29.573 64.177
Sepauk 182.570 71.936
110.634 Tempunak 102.700
58.632 44.068
Dedai 69.410
57.792 11.618
Kayan Hilir 113.670
88.838 24.832
Sintang 27.705
27.705 -
Sei Tebelian 52.650
49.850 2.800
Kelam Permai 52.380
49.780 2.600
Binjai Hulu 30.765
30.021 744
Ketungau Hilir 154.450
127.954 26.496
Ketungau Tengah 218.240
121.116 97.124
Ketungau Hulu 213.820
92.928 120.892
Luas Keseluruhan 2.163.500
806.125 1.357.375
S
umber : BPS Kabupaten Sintang 2006
D. Hidrologi
Kabupaten Sintang dialiri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Sungai Kapuas melewati daerah Sepauk, Tempunak, Sintang dan
25 Ketungau, sedangkan Sungai Melawi melewati kota Sintang, Dedai, sampai
Ambalau dan menuju ke Propinsi Kalimantan Timur. Di akibatkan sebagian besar wilayahnya adalah perbukitan, Kabupaten
Sintang memiliki sekitar 19 air terjun yang tersebar di 5 lima lokasi kecamatan. Air terjun tertinggi berada di Kecamatan Ambalau yaitu : Air Terjun Nokam
Langit 200 m, Air Terjun Nokam Nayan 180 m, dan Air Terjun Nokam Jengonai 170 m.
E. Iklim 1. Tipe Iklim
Kabupaten Sintang cukup dikenal sebagai daerah penghujan dengan intensitas tinggi. Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di
Kabupaten Sintang tergolong iklim A, yaitu daerah yang bercurah hujan tinggi Iklim basah, dengan bulan basah antara 7-9 bulan, sedangkan bulan kering 2-3
bulan.
2. Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan
Berdasarkan data BPS Kabupaten Sintang 2006, Kabupaten Sintang merupakan daerah Khatulistiwa dengan intensitas curah hujan cukup tinggi. Hal
ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu sebesar 62,74 . Sepanjang tahun 2005 jumlah curah hujan 3297,36 mm atau
rata-rata 274,78 mmbulan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi terutama dipengaruhi oleh keadaan daerah yang berhutan tropis dan disertai kelembaban
udara yang cukup tinggi. Rata-rata bulanan curah hujan tertinggi tahun 2005 terjadi pada bulan
Oktober mencapai 414,9 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari, sedangkan rata- rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu hanya mencapai 110,3
mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Sedangkan intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin.
Intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin. Faktor angin ini sangat mempengaruhi kegiatan penerbangan serta kegiatan-
kegiatan lainnya. Kecepatan angin setiap bulannya rata-rata berkisar antara 1