Pendidikan Keadaan Sosial dan Ekonomi Masyarakat 1. Kependudukan

31 jenjang SLTP 17,51, SLTA 9,98, dan terendah pada jenjang pendidkan Taman Kanak-kanak 2,54.

3. Kesehatan a. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan saat ini di arahkan pada penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang meliputi bangunan fisik rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan poliklinik serta pengadaan tenaga kesehatan yang terampil. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Sintang secara umum cukup memadai. Begitu pula halnya dengan tenaga medis yang ada di setiap kecamatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang 2006, fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Sintang berjumlah 202 unit yang terdiri dari 2 rumah sakit, 7 balai pengobatan, 16 puskesmas 7 dengan rawat inap dan 10 tanpa rawat inap. Fasilitas kesehatan lainnya yang tersedia adalah poliklinik desa yang berjumlah 177 unit. Dengan keberadaan fasilitas kesehatan tersebut, diharapkan tingkat kesehatan masyarakat semakin membaik. Tenaga medis di Kabupaten Sintang terdiri dari 24 orang dokter umum, dokter gigi 5 orang, dokter spesialis 5 orang, semuanya berjumlah 34 orang. Selain itu terdapat pula tenaga kesehatan lainya yaitu Bidan 66 orang, perawat 247 orang tenaga farmasi 11 orang, tenaga gizi 16 orang, dan tenaga teknisi medis berjumlah 30 orang.

b. Jenis-jenis Penyakit yang Diderita oleh Masyarakat di Kabupaten Sintang

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang 2006, jumlah pasien yang masuk ke RSUD Sintang pada tahun 2005 sebanyak 4.204, mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 3,22. Jika dilihat dari banyaknya kunjungan penderita berdasarkan jenis penyakit, kasus penyakit yang sering dijumpai di rumah sakit adalah malaria sebanyak 558 kasus, di Puskesmas, kasus penyakit yang sering dijumpai adalah penyakit infeksi akut lain pada saluran pernapasan bagian atas sebanyak 16.391 kasus, diikuti kasus penyakit malaria sebanyak 13.859 kasus. 32

4. Jenis Penggunaan Lahan

Berdasarkan data yang tersedia, menunjukkan bahwa jenis penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam 12 macam penggunaan, yaitu pekarangan, tegal.kebun, ladanghuma, penggembalaanpadang rumput, sementara tidak di usahakan, hutan rakyat, hutan negara, perkebunan, rawa, tambak, kolamempang dan lain-lain. Dari kesemua tersebut, hutan dan perkebunan masih mendominasi penggunaan lahan di Kabupaten Sintang.

5. Keadaan Perekonomian

Sektor pertanian merupakan sektor yang cukup dominan dalam memberikan kontribusi perekonomian di desakecamatan di sekitar wilayah Kabupaten Sintang. Hasil pembangunan di sektor pertanian terutama tanaman pangan, manfaatnya sudah dirasakan oleh sebagian besar penduduk di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sintang. Untuk itu produksi pangan baik beras maupun non beras perlu ditingkatkan guna lebih memantapkan swasembada pangan. Disamping itu juga ditujukan untuk memperbaiki mutu gizi masyarakat melalui penganekaragaman jenis makanan. Luas lahan produksi padi di Kabupaten Sintang pada tahun 2004 seluas 25.754 Ha, dengan jumlah produksi 56.697 ton, yang terdiri dari 34.235 ton padi sawah dan 22.462 ton padi ladang. Jika dibandingkan dengan luas dan produksi panen pada tahun 2003, pada tahun 2004 mengalami penurunan, dimana pada tahun 2003 luas panen 29.304 Ha, dengan produksi padi sebanyak 62.895 ton. Hal ini menyebabkan hasil produksi subsektor tanaman pangan khususnya padi sawah dan ladang di Kabupaten Sintang pada tahun 2004 mengalami penurunan sebesar 9,85.

I. Deskripsi Lokasi Pengamatan a. Hutan Adat I

Hutan adat I terletak di Dusun Sirang Desa Sirang Setambang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Hutan adat I merupakan hutan adat yang dimiliki oleh masyarakat Sirang Setambang. Topografinya datar hingga berbukit, hutan tersebut berada pada ketinggian 35 feet hingga 256 feet 10,675 - 78,08 m dpl dan berada di sekitar Daerah Alirah Sungai Sepauk. Di sekitar hutan