Topografi Hidrologi KEADAAN UMUM LOKASI KAJIAN

25 Ketungau, sedangkan Sungai Melawi melewati kota Sintang, Dedai, sampai Ambalau dan menuju ke Propinsi Kalimantan Timur. Di akibatkan sebagian besar wilayahnya adalah perbukitan, Kabupaten Sintang memiliki sekitar 19 air terjun yang tersebar di 5 lima lokasi kecamatan. Air terjun tertinggi berada di Kecamatan Ambalau yaitu : Air Terjun Nokam Langit 200 m, Air Terjun Nokam Nayan 180 m, dan Air Terjun Nokam Jengonai 170 m.

E. Iklim 1. Tipe Iklim

Kabupaten Sintang cukup dikenal sebagai daerah penghujan dengan intensitas tinggi. Menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson, iklim di Kabupaten Sintang tergolong iklim A, yaitu daerah yang bercurah hujan tinggi Iklim basah, dengan bulan basah antara 7-9 bulan, sedangkan bulan kering 2-3 bulan.

2. Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan

Berdasarkan data BPS Kabupaten Sintang 2006, Kabupaten Sintang merupakan daerah Khatulistiwa dengan intensitas curah hujan cukup tinggi. Hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan yaitu sebesar 62,74 . Sepanjang tahun 2005 jumlah curah hujan 3297,36 mm atau rata-rata 274,78 mmbulan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi terutama dipengaruhi oleh keadaan daerah yang berhutan tropis dan disertai kelembaban udara yang cukup tinggi. Rata-rata bulanan curah hujan tertinggi tahun 2005 terjadi pada bulan Oktober mencapai 414,9 mm dengan hari hujan sebanyak 26 hari, sedangkan rata- rata curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu hanya mencapai 110,3 mm dengan hari hujan sebanyak 14 hari. Sedangkan intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin. Intensitas hujan yang tinggi biasanya mempengaruhi kecepatan angin. Faktor angin ini sangat mempengaruhi kegiatan penerbangan serta kegiatan- kegiatan lainnya. Kecepatan angin setiap bulannya rata-rata berkisar antara 1 26 knots jam sampai dengan 3 knotsjam. Selain itu, penyinaran matahari di Kabupaten Sintang berkisar antara 42,0 sd 71,0 atau rata-rata 53,9 BPS Kabupaten Sintang, 2006.

3. Temperatur

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang 2006, temperatur rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang selama lima tahun dari tahun 2000-2004 adalah 26,89 o C, di mana rata-rata temperatur udara terendah sebesar 22,45 o C dan temperatur udara tertinggi sebesar 35,7 o C. Data temperatur maksimum, minimum dan rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Temperatur maksimum, minimum dan rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang tahun 2000-2004. Temperatur Tahun Maksimum o C Minimum o C Rata-rata o C 2000 32,10 22,45 26,55 2001 33,45 21,70 26,55 2002 32,60 22,70 27,65 2003 32,30 22,70 26,90 2004 32,50 22,70 26,80 Rata-rata 32,59 22,45 26,89 Sumber : BPS Kabupaten Sintang 2005

4. Kelembaban Relatif

Kelembabab relatif rata-rata tahunan di Kabupaten Sintang selama tahun 2004 berkisar antara 82-90, dengan kelembabab relatif rata-rata tahunan sebesar 86,9 BPS Kabupaten Sintang 2006.

F. Tanah

Dilihat dari jenis tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten Sintang terdiri dari tanah latosol meliputi areal seluas 1.016.606 hektar atau sekitar 46,99 dari luas daerah yaitu 2,16 juta hektar. Selanjutnya tanah podsolik sekitar 928.014 hektar atau 42,89 yang terhampar hampir di seluruh kecamatan sedangkan jenis tanah yang paling sedikit ditemui yaitu jenis tanah organosol. Jenis tanah Organosol terluas terdapat di Kecamatan Sepauk seluas 24.064 ha, tanah aluvial di Kecamatan Ketungau Hilir seluas 67.072 ha, tanah podsolik di