Sengkubak Rebung Staurogyne elongata
68 dalam sayuran yang dimasak. S. elongata juga ditemukan di hutan adat I Sirang
desa Sirang Setambang, Kecamatan Sepauk Sintang. S. elongata
sangat berbeda karakteristiknya dengan sengkubak P. cauliflora
. Pemberian nama depan oleh etnis Melayu Sintang sebagai sengkubak rebung, mungkin dikarenakan peranannya yang hampir sama yaitu dapat
digunakan sebagai penambah rasa manis pada masakan. Bedanya penggunaan S. elongata
dalam sayuran, lebih ditekankan pada penggunaan daunnya yang dapat di makan sebagai bahan sayur yang manis, sedangkan sengkubak daunnya tidak
berfungsi sebagai sayur, tapi semata-mata di ambil sarinya sebagai penyedap rasa to add sweet flavour.
Gambar 17 Sengkubak rebung, lokasi desa Baning Kota Sintang Pengetahuan penggunaan S. elongata sebagai penambah rasa manis pada
masakan terutama pada sayuran, ternyata juga dilakukan oleh etnis Dayak. Namun etnis Dayak mengenal spesies ini dengan sebutan ”Bodoso” etnis Dayak
Sekujang, Desa Sirang Setambang. Cara penggunaan S. elongata dalam pengolahan masakan disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16 Penggunaan S. elongata oleh Etnis Melayu Sintang
Bagian yang digunakan
Takaran komposisi
bahan Cara pengolahan
Kegunaan
Daun, terutama bagian yang
muda Beberapa helai
sesuai selera Sengkubak rebung
digunakan terakhir, saat sayuran yang dimasak
sudah hampir tanak matang
Penambah rasa manis pada masakan terutama
sayuran
Secara umum pengetahuan etnis Melayu maupun Dayak Sintang tentang kegunaan sengkubak adalah sama, yaitu sebagai penyedap rasa pada sayuran
69 atau ikan yang dimasak, dan dapat mengurangi rasa pahit yang ditimbulkan jenis
sayuran tertentu bila dimasak. Kegunaan lainnya adalah sebagai salah satu bahan yang digunakan dalam pengobatan lebih bersifat obat luar, seperti jaram, dan
sengkubak dianggap mempunyai nilai magis dan dipercaya oleh sebagian etnis Dayak ataupun Melayu Tabel 17.
Tabel 17 Pengetahuan etnis Dayak dan Melayu terhadap sengkubak
Sengkubak laki- laki
Sengkubak perempuan Sengkubak macan
Sengkubak rebung Galearia filiformis
Pycnarrhena cauliflora Exoecaria cochinchinensis
Dayak Karakteristik Pohon
kecil Berkayu
Daun tumbuh berselang-seling
Ujung cabang daun tumbuh “malai”
Bunga tumbuh pada malai
Ukuran buah kecil diameter 1 cm
Tidak berkayu berserat Akar merambat
Ujung cabang tumbuh merambat
Bunga buah muncul dari batang
Ukuran buah diameter bisa 1 cm
- -
Kegunaan Daun penambah
rasa manis pada masakan jarang
digunakan Daun penambah manis
atau penghilan pahit pada sayuran
Penangkal gangguan makhluk halus
daun sengkubak bersama kayu lukai
Buah buntat atau “teras” untuk zimat penawar
Melayu Karakteristik
- Tidak berkayu berserat
Akar merambat Ujung cabang tumbuh
merambat Bunga buah muncul dari
batang Ukuran buah diameter
bisa 1 cm Perdu bercabang banyak
Warna permukaan daun berbeda dg bagian
belakang daun bag depan hijau, belakang daun
merah hati Terna
Ukuran daun kecil- kecil panjang x
lebar 4 x 1 Bunga bewarna
putih, ukuran sangat kecil.
Kegunaan - Daun
penambah manis
atau penghilan pahit pada sayuran
Penangkal gangguan makhluk halus
daun sengkubak bersama kayu lukai
Obat : Daun untuk campuran
jaram, demam merona batangnya untuk obat
keteguran Pengobatan
Penghancur darah haid sering sakit
Dicampur pada sayuran
menambah rasa manis
Secara ekonomis sengkubak saat ini belum mempunyai nilai, karena manfaatnya belum dikenal secara luas komunitas lokal dan kandungan kimia
70 penting yang berguna bagi pengobatan belum diketahui. Namun bagi etnis Dayak
dan Melayu yang telah mengenalnya sengkubak P. cauliflora, sengkubak merupakan warisan pengetahuan nenek moyang yang perlu dilestarikan 100
responden menyatakan harapan ke depan sengkubak perlu dilestarikan. Bahkan, karena semakin sulitnya mendapatkan daun sengkubak, sehingga daunnya sering
menjadi buah tangan bila hendak mengunjungi keluarga atau sanak famili di kampung yang lain.
B. Aspek Konservasi Sengkubak [ Pycnarrhena cauliflora Miers. Diels.]