53 Tabel 13 Komposisi dan pemanfaatan sengkubak oleh masyarakat di
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat
Bagian yang
digunakan Peranan Takaran
Komposisi Cara pengolahan
Peruntukkan Daun Penyedap
rasa 2-3 lembarmasakan
Diiris kecil-kecil Ditumbuk dan
dicampur dengan sayuran
Memasak ikan dan beragam sayuran
Daun Pengobatan
Tapal Daun sengkubak
Daun ribu-ribu Daun medang piawas
Jintan hitam Ketumbar kasar
Semua bahan ditumbuk, ditapalkan
atau disemburkan pada perut si sakit
Perut kembung disertai batuk-batuk
Daun Pengobatan
Jaram Kompres
Daun sengkubak Daun kembang
sepatu Bawang merah 1 biji
Bawang putih 1 biji Daun sirih
Kulit pinang 1 buah Daun puring panjang
kecil Semua bahan
dimasukkan ke dalam wadah berisi air
diremas-remas ditambah sedikit cuka
dan nasi dingin satu butir
Demam panas
Daun Pengobatan
Untuk mandi
Daun sengkubak Kulit bawang merah
Kulit bawang putih Air beras
Jintan hitam Semua bahan
dimasukkan kedalam wadah bisa
tempurung kelapa Dibuat pada malam
hari Diembunkan diluar
rumah Digunakan setelah
diembunkan untuk mandi bagi si sakit
sampai sembuh Demam merayu atau
Demam merona deman lama yang
tidak sembuh- sembuh
Daun Nilai Magis
Merabun membuat
asap untuk mengusir
roh-roh jahat
Daun sengkubak Kulit bawang merah
Kulit bawang putih Kulit kayu lukai
Daun jeruk nipis Semua bahan dibakar
asapnya untuk merabun
Anak bayi rewel menangis tanpa
sebab
Zimat Daun sengkubak
Kulit kayu Lukai Daun sengkubak di
letakkan didalam kulit lukai dan diikat
Zimat atau penangkal makhluk halus
54 Tabel 13 Lanjutan
Bagian yang
digunakan Peranan Takaran
Komposisi Cara pengolahan
Peruntukkan
Batang Obat
keteguran magis
Kayu batang sengkubak
Kayu lukai Bawang merah
Kayu sengkubak dibakar beserta kayu
lukai, hasilnya digosok diujung
bawang merah, kemudian digosokkan
ke kuping orang yang mengalami
“keteguran”atau kesurupan.
Orang yang mengalami sakit atau
kesurupan akibat makhluk halus
Buah Nilai magis
Buah atau bagian teras ”atau buntat”
Buah disimpan dalam dompet
Zimat ”Penawar” Keterangan : Kayu Lukai Goniothalamus macrophyllus Hook.f. Thoms.
Gambar 5 Teras sengkubak yang sudah disimpan selama ± 10 tahun oleh seorang warga Dusun Medang, Kec. Dedai Sintang, tahun 2007.
Gambar 6 Daun sengkubak diikat dalam kulit kayu Lukai untuk penangkal makhluk halus kepercayaan sebagian etnis Melayu dan Dayak
55
d. Cara Pengolahan dan Penyimpanan
Cara pengolahan yang dilakukan oleh etnis Melayu dan Dayak untuk memanfaatkan sengkubak sebagai penyedap rasa adalah cukup bervariasi.
Berbagai variasi mengolahnya mulai dari ditumbuk halus, diiris tipis-tipis, dan diremas-remas kemudian dituangkan ke dalam masakan. Takaran atau banyaknya
daun sengkubak yang diperlukan untuk setiap masakan adalah 3-4 lembar atau sesuai selera. Pengetahuan cara mengolah sengkubak sebagai penyedap rasa
diremas, diiris-iris, ditumbuk adalah berbeda antara etnis Dayak dan Melayu Sintang
χ
2
= 6,84 dan χ
2 0,05;2
= 5,99. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor kebiasaan dalam menggunakan sengkubak, nenek moyang etnis kedua
suku mempunyai cara tersendiri dalam mengolah sengkubak, cara pengolahan tertentu tersebut telah di contoh oleh generasi saat ini.
Teknis pengolahan agar dapat disimpan dan digunakan dalam waktu cukup lama yaitu :
a Daun sengkubak yang baru di petik dibersihkan b Daun ditumbuk halus atau dipotong kecil-kecil
c Hasil dari proses penumbukan atau potongan tersebut dikering anginkan d Serbuk daun sengkubak kemudian disimpan ke dalam wadah bersih botol.
Botol atau wadah yang berisi serbuk daun sengkubak di simpan untuk digunakan sewaktu-waktu bila diperlukan. Teknis dan cara penyimpanan
Sengkubak sebagai serbuk penyedap alami merupakan salah satu ide orisinil yang menarik untuk dikaji dan dikembangkan lebih lanjut.
Cara mengolah yang bervariasi dimaksudkan untuk mendapatkan khasiat yang terdapat pada daun tersebut yaitu menambah rasa manis pada sayuran yang
di masak dan menghilangkan rasa pahit yang biasa ditimbulkan dari sayur-sayur tertentu saat di masak.
e. Pergeseran Penggunaan Sengkubak
Generasi muda dari kalangan etnis Dayak dan Melayu Sintang sebagian besar saat ini sudah tidak mengetahui tentang penggunaan sengkubak. Hal ini
terjadi karena proses alih pengetahuan penggunaan sengkubak dari orang tua ke generasi muda tidak berjalan dengan baik. Kondisi tersebut didukung oleh
56 adanya keadaan di mana generasi tua sudah mulai jarang menggunakan
sengkubak sebanyak 63,33 responden menyatakan sudah jarang menggunakan sengkubak, selain itu kurang berusaha mewariskan pengetahuan penggunaan
sengkubak kepada generasi mudanya. Frekuensitingkat seringnya menggunakan sengkubak sebagai penyedap
rasa antara kedua etnis Dayak dan Melayu adalah tidak berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95
χ
2
= 1,43 dan χ
2 0,05;1
= 3,84. Frekuensi seringnya menggunakan sengkubak sebagai penyedap rasa oleh kedua etnis berdasarkan
kelompok umur umur produktif 15-54 tahun dan tidak produktif 54 tahun adalah berbeda nyata
χ
2
= 5,62 dan χ
2 0,05;1
= 3,84 dalam arti bahwa kelompok umur produktif berbeda dengan tidak produktif dalam hal frekuensi
menggunakan sengkubak. Hal ini disebabkan karena umur berkaitan dengan pengalaman yang dimiliki, umur 54 tahun diasumsikan mempunyai
pengalaman lebih dalam hal pengetahuan penggunaan sengkubak. Selain itu, bila dilihat dari tingkat pendidikan tidak sekolah, SD, SMP, SMAsederajat,
maka frekuensi seringnya menggunakan sengkubak adalah tidak berbeda antara etnis Dayak dan Melayu Sintang
χ
2
= 1,071 dan χ
2 0,05;3
= 7,81. Responden yang memiliki pekerjaan sebagai tani, pedagang dan rumah tangga tidak berbeda
nyata tingkat seringnya menggunakan sengkubak sebagai penyedap rasa baik pada etnis Dayak maupun Melayu Sintang
χ
2
= 4,42 dan χ
2 0,05;2
= 5,99. Jika dilihat dari jarak antara pengguna sengkubak dengan tingkat seringnya
menggunakan sengkubak sebagai penyedap rasa dekat, agak jauh, jauh dari tempat tinggal, adalah tidak berbeda antara etnis Dayak dan Melayu
χ
2
= 1,65 dan
χ
2 0,05;2
= 5,99. Tingkat seringnya menggunakan daun sengkubak sebagai penyedap rasa
tidak berbeda antara suku Dayak dan Melayu jika di lihat berdasarkan tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, asal etnis, jarak antara tempat tinggal pengguna
sengkubak dengan tempat hidupnya sengkubak. Tingkat seringnya menggunakan sengkubak sebagai penyedap rasa adalah berbeda jika di lihat berdasarkan
kelompok umur responden produktif dan non produktif. Pengalaman dan kebiasaan adat yang diwariskan oleh generasi sebelumnya dapat mempengaruhi
dalam hal pemanfaatan sengkubak sehari-hari.