Keanekaragaman Herpetofauna Keanekaragaman Satwa
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 123 melanoderma, tengkeleso Schlerophagus formasus dll. Sedangkan peripiton yang
menempel pada vegetasi diperairan lebak sering dimakan oleh sepat siam Trichogaster pecteralis, tembakang Helestoma temmincki, betok Anabas sp, anak-anak ikan serta
ikan-ikan kecil lainnya. Berhubung ekosistem rawa dapat mendukung biomassa perikanan maka wilayah yang banyak terdapat rawa umumnya produksi ikannya tinggi. Sebagai contoh
daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir propinsi Sumatera Selatan yang wilayahnya banyak perairan Lebak Lebung pendapatan asli daerah tinggi Utomo dan Zahri, 1995.
Sumber daya perikanan berupa jenis ikan dan kelimpahannya, di zona bagian hilir sungai tidak sebesar di perairan zona tengah, namun lebih besar dari zona hulu. Jenis-jenis ikan
yang terdapat di bagian hilir sungai merupakan campuran antara ikan air tawar dan ikan air laut, antara lain mayung Arius thalasius, Sembilang Phoyosus canisus Gambar 4.50,
kakap Lates califer, Patin Pangasius-pangasius, juaro Pangasius polyurodon, udang galah Macrobrachium rosenbergii, Udang putih Penaeus spp dll. Diantara jenis-jenis
tersebut, beberapa jenis ikan hanya dijumpai di zona hilir sungai dan tidak dijumpai pada zona lainnya, seperti Sembilang Phoyosus canisus, Mayung Ariusthalasinus, dan Kakap
Lates cacarifer Utomo, 2002. Aktivitas penangkapan ikan lebih intensif dilakukan di daerah dekat muara sungai, merupakan daerah yang paling produktif bagi kegiatan
penangkapan ikan dan merupakan mata pencarian nelayan di bagian hilir sungai. Hal ini disebabkan di daerah dekat muara sungai terdapat berbagai jenis tumbuhan yang sangat
penting bagi kelestarian sumber daya perikanan. Karena merupakan tempat asuhan bagi anak ikan, tempat mencari makan dan tempat menempelkan telur-telur ikan.
Perairan Danau Ranau memiliki 17 jenis ikan. Jenis ikan tersebut merupakan jenis ikan yang sering ditangkap oleh nelayan sekitar. Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 80 didominasi
oleh lima jenis ikan saja, yaitu mujaer Oreochromis mossambicus, arongan Hampala
macrolepidota, palau Osteochilus hasselti, kepor Pristolepis fasciatus, dan nila Oreochromis niloticus. Sementara empat jenis ikan yang populasinya masih cukup banyak
12 adalah baung Hemibagrus nemurus, putak Notopterus notopterus, sepat rawa Trichogaster trichopterus, dan kepiat Barbonymus schwanenfeldii. Hanya satu jenis 1
yang terancam punah, yaitu ikan semah Tor sp. Hal ini menunjukkan jenis ikan introduksi merupakan jenis ikan yang populasinya dominan BPPPU, 2012.
Fitoplankton yang ditemukan di Danau Ranau sebanyak 28 genus, diantaranya 15 genus dari kelompok Bacillariophyceae, 7 genus dari Chlorophyceae, 2 genus dari Chrysophyceae
dan 5 genus dari Cyanophyceae. Jumlah plankton per liter berkisar antara 349 – 2.333
selindividuliter dengan nilai indeks keragaman H’ berkisar antara 1,803 – 2,662. Jenis yang dominan adalah Ulothrix, Synedra, Surirella, Pinnularia, Navicula, Ankistrodesmus,
Fragillaria, Anabaena, Eunotia, Aphanocapsa dan Cosmarium. Berdasarkan komposisi, kelimpahan dan nilai indeks keragamannya, Danau Ranau memiliki tingkat kesuburan
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 124 sedang dengan kualitas perairan tercemar ringan sampai tidak tercemar Likens, 1975
dalam Jorgensen, 1980 dalam BPPPU, 2012.
Gambar 4.48 Ikan Belida Netopterus chilliata Foto: M. Iqbal, 2011
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 125 Gambar 4.49 Ikan Tapah Wellago leeri Foto: M. Iqbal, 2006
Gambar 4.50 Ikan Sembilang Phoyosus canisus di Kawasan Sembilang, Taman Nasional Berbak Sembilang Foto: M. Iqbal, 2016