Jenis Tanah Kondisi Geofisik
                                                                                S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 16 SMP sebanyak 342.149 orang, dan SMA sebanyak 86.391 orang. Sedangkan jumlah guru
yang mengajar adalah sebanyak 60.661 orang guru SD, dan 8.138 orang guru SMA .
Untuk  fasilitas  kesehatan,  jumlah  rumah  sakit  pemerintah  dan  swasta  sebanyak  69  buah yang tersebar di seluruh wilayah Sumatera Selatan, sementara puskesmas, rumah bersalin
dan  posyandu  masing-masing  berjumlah  335,  150  dan  4.100  buah.  Peserta  Keluarga Berencana  KB  aktif  pada  tahun  2015  berjumlah  1.276.514  orang  yang  sebagian  besar
40,6  menggunakan metode kontrasepsi suntikan.
Jumlah penduduk miskin berfluktuasi sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2015. Jumlah penduduk  miskin  pada  tahun  2010  sebanyak  1.105,00  ribu  orang  14,80    dan  terus
mengalami  penurunan  menjadi  1.043,62  ribu  orang  pada  tahun  2012.  Jumlah  tersebut kembali  mengalami  peningkatan  hingga  1.112,53  ribu  orang  13,77    pada  tahun  2015.
Namun  demikian  persentase  penduduk  miskin  sepanjang  tahun  tersebut  mengalami penurunan  mencapai  13,95    meskipun  secara  jumlah  mengalami  peningkatan.  Jumlah
tindak  kejahatan  berupa  penganiayaan,  pencurianperampokan,  pembunuhan,  penipuan, kesusilaan  dan  pelanggaran  lainnya  pada  tahun  2015  berjumlah  19.568  tindak  pidana,
mengalami  penurunan  sebesar  2.755  tindak  pidana  atau  12,34    dibanding  tahun  2014 BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2015; BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2016.
Pada  sektor  pertanian,  rata-rata  produksi  padi  sawah  pada  tahun  2015  mencapai  49,98 kuintal  per  ha  dan  padi  ladang  sebesar  27,69  kuintal  per  tahun  atau  meningkat  masing-
masing  sebesar  6,27   dan  10,28   dibanding  tahun  2014.  Produksi jagung  dan kacang kedelai mengalami peningkatan yang cukup tinggi, yaitu masing-masing sebesar 97.033 ton
dan  4.268  ton  atau  mencapai  50,54    dan  34,01    dibanding  tahun  2014.  Sementara produksi kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu dan ubi jalar mengalami penurunan sebesar
25,70  ,  17,60  ,  1,00    dan  32,27    dibanding  tahun  2014  BPS  Provinsi  Sumatera Selatan, 2015; BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2016.
Pada produksi sayur-sayuran, bawang merah menunjukkan peningkatan yang cukup tinggi, yaitu  sebesar  4.321  kuintal  atau  286,73    dibanding  tahun  2014  sementara  empat
komoditas  unggulan  lainnya,  yaitu  cabai,  kentang,  kubis  dan  petai  mengalami  penurunan karena  menurunnya  luas  areal.  Pada  produksi  buah-buahan,  durian,  mangga,  jeruk  dan
papaya  mengalami  peningkatan,  terutama  produksi  durian  yang  meningkat  sebesar 132,69    atau  185.672  kuintal  dibanding  tahun  sebelumnya.  Penurunan  produksi  terjadi
pada pisang dan nanas dengan penurunan terbesar terjadi pada komoditas pisang sebesar 51,37    atau  1.692.030  kuintal  dibanding  tahun  sebelumnya  akibat  serangan  hama  pada
lahan BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2015; BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2016.
Pada  sektor  perkebunan  rakyat,  produksi  karet,  kelapa,  kelapa  sawit,  kopi  dan  lada  lebih signifikan  dibanding  komoditas  perkebunan  lainnya.  Produksi  karet,  kelapa,  kelapa  sawit,
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 17 kopi  dan  lada  pada  tahun  2015  masing-masing  mencapai  1.071.452  ton,  60.603  ton,
390.420  ton,  139.790  ton  dan  9.218  ton.  Sementara  pada  sektor  peternakan,  populasi ternak ruminansia berupa sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda, kambing, domba dan babi
didominasi oleh kambing yang mengalami kenaikan sebesar 6,40  dengan total populasi mencapai  394.328  ekor.  Populasi  kuda  dan  babi  mengalami  penurunan  dibanding  tahun
2014.  Populasi  ternak  unggas  berupa  ayam  kampung,  ayam  petelur,  ayam  pedaging  dan itikitik manila didominasi oleh ayam pedaging yang mengalami kenaikan sebesar 11,07
dengan  total  populasi  mencapai  25.595.270  ekor.  Produksi  daging  ternak  ruminansia  dan unggas juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7,50  dan 9,63  BPS Provinsi
Sumatera Selatan, 2015; BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2016.
Sektor perikanan tangkap Sumatera Selatan meliputi kegiatan produksi ikan kolam air tawar, kolam air deras, sawah, keramba, jaring apung, kurungan pen system dan tambak. Total
produksi  ikan  tangkap  pada  tahun  2015  mencapai  487.199,00  ton  yang  sebagian  besar 54,46  berasal dari kolam air tawar. Pada sektor kehutanan, jenis kayu yang diproduksi
berupa kayu bulat, kayu gergajian dan kayu lapis didominasi oleh komoditas kayu bulat yang mengalami kenaikan sebesar 18,85  dengan total produksi 4.953.611,12 m3 BPS Provinsi
Sumatera Selatan, 2016.
Peran ekonomi sektor pertanian pada PDRB provinsi ini sangat besar 19,1, menempati posisi  kedua  setelah  Pertambangan  dan  Penggalian  21,8.  Sedangkan  industri
pengolahan memberikan kontribusi di bawah sektor pertanian 18,4.  Walaupun demikian, kelebihan  sumberdaya  tersebut  belum  mampu  dimanfaatkan  maksimal  oleh  masyarakat,
karena  masih  dijumpai  angka  kemiskinan  dan  pengangguran  yang  kurang  lebih  masing- masing mencapai 5,25 dan 5  Rusdiansyah et al., 2015.
Pada  sektor  industri,  unit  usaha  pada  berbagai  kelompok  industri  pengolahan  pada  tahun 2014  berjumlah  501  unit,  masing-masing  273  unit  untuk  industri  dasar  dan  228  unit  untuk
industri  aneka.  Jumlah  tenaga  kerja  yang  diserap  sebesar  122.640  orang,  masing-masing 52.328  orang  untuk  industri  dasar  dan  70.312  orang  untuk  industri  aneka  BPS  Provinsi
Sumatera Selatan, 2015. Untuk sumber energi pada tahun 2015, PLN Wilayah IV Sumatera Selatan  menggunakan  tenaga  diesel  dengan  daya  terpasang  sebesar  2.292.092.180  VA
dan  jumlah  pelanggan  listrik  sebanyak  1.603.213  pelanggan.  Sementara  untuk  air  bersih, volume air yang disalurkan sebanyak 118.666.662 m
3
dengan jumlah pelanggan sebanyak 484.687 pelanggan BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2016.
Sumatera  Selatan  memiliki  potensi  bahan  tambang  yang  cukup  besar,  terutama  berupa minyak  bumi,  gas  alam  dan  batubara.  Selama  tahun  2014,  jumlah  produksi  minyak  bumi,
gas alam dan batubara masing-masing sebesar 27.160.000 barel, 623.480.000 MMBtu dan 27.004.240 ton BPS Provinsi Sumatera Selatan, 2015.
                                            
                