S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 121 Gambar 4.47 Keanekaragaman reptil di Sumatera Selatan
4.2.5 Keanekaragaman Ikan dan Biota Perairan
Sumatera Selatan adalah region dengan biodiversitas ikan yang tinggi, paling tidak terdapat 233 spesies ikan terkelompok dalam 38 familia hanya dari Sungai Musi beserta anak-anak
sungainya Utomo, et al., 2007; Husnah, et al., 2008. Jenis ikan pada ekosistem rawarawa banjiran terdiri atau dua kelompok, yaitu kelompok ikan hitam black fish dan kelompok ikan
putih white fish. Contoh kelompok hitam, yaitu betook Anabas testudineus, gabus Channa striata, sepat siam Trichogaster pectoralis dan tembakang Helostoma
temmenckii. Contoh kelompok ikan putih, yaitu lais Cryptopterus spp., baung Mystus nemurus, patin Pangasius spp., jelawat Leprobarbus hoeveni dan lampam Barbodes
schwanefeldii. Ikan yang hidup di perairan rawa terutama dari kelompok ikan hitam pada umumnya mempunyai alat pernapasan tambahan sehingga dapat hidup di perairan yang
oksigennya rendah dan asam.
Ekosistem perairan tawar di Sumatera Selatan, tepatnya di Sungai Musi dan Sungai Lematang, juga menjadi habitat bagi salah satu jenis ikan pari air tawar raksasa Urogymnus
polylepis. Jenis ikan pari air tawar yang terkategori Endangered IUCN 2013 ini memiliki karakteristik ukuran tubuh yang sangat besar, bisa mencapai 600 kg dan diameter badan
mencapai 2 m. Sebanyak delapan laporan tertangkapnya ikan pari air tawar ini di perairan Sumatera Selatan antara 2011-2016, empat di Sungai Musi, tiga di Sungai Lematang dan
satu di Sungai Bungin Iqbal dan Yustian, 2016.
Keanekaragaman hayati ikan hutan rawa gambut dan hutan dataran rendah Sumatera Selatan, tercatat paling tidak 57 spesies ikan berdasarkan kajian jenis-jenis ikan di Hutan
Gambut Merang Kepayang Iqbal, 2011. Lebih lanjut Wibowo, et al. 2015 menginformasikan paling tidak 11 spesies ikan melengkapi siklus hidupnya di Rawa banjiran
Sumatera Selatan. Spesies ikan ini adalah Rasbora pauciperforata; Rasbora dorsiocellata;
24 14
9 56
10 20
30 40
50 60
TNKS UNSRI
INDRALAYA HTI, OKI
Hutan Harapan
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 122 Helostma temminkii; Trichogaster trichopterus; Rasbora cephalotaenia; Trichogaster
pectoralis; Trichopsis
vittata; Anabas
testudinae; Pectenocypris
korthusae, Parosphromenus deissneri and Hemibagrus nemurus.
Sumber daya perikanan yang ada di bagian hulu sungai, biasanya tidak terlalu besar, artinya bagian hulu sungai jumlah ikannya tidak besar dan hanya terdapat beberapa spesies ikan.
Seperti yang dikatakan Utomo, et al. 1992, kegiatan penangkapan ikan di perairan zona hulu sungai tidak terlalu banyak dan hasil tangkapan ikannya rendah, nelayan menangkap
ikan hanya untuk keperluan makan tidak untuk di jual. Beberapa spesies ikan yang dijumpai di bagian sungai antara lain semah Tor spp, ikan mujair Oreochromis mossambicus,
kedua jenis ikan hanya ada di zona hulu dan tidak dijumpai di zona lain Gaffar, et al., 1988. Sedangkan ikan patin Pangasius pangasius, jelawat Leptobarbus hoeveni dan udang
galah Macrobrachium rosenbergii, tidak hanya dijumpai di zona hulu, tetapi dijumpai disepanjang sungai. Spesies-spesies tersebut berada di hulu sungai untuk melakukan
breeding Utomo, et al., 1992. Organisme akuatik dominan yang hidup di hulu sungai adalah yang tergolong dalam kelompok dekapoda, crustacea, dan udang. Sedangkan ikan,
gastropoda dan sisa 60 spesies insekta menyusun jaring makanan, walupun jumlah spesies insekta jumlahnya banyak tetapi perannya dalam ekosistem lebih sedikit di bandingkan
udang yang hanya 11 spesies. Insekta berperan penting sebagai dentrivora di sungai berorde 1 atau 2, memiliki produksi yang sedikit tapi pergantian generasi tiap populasinya
sangat cepat. Kelompok insekta yang umum dijumpai adalah lalat, kumbang, dan diptera sedangkan stonefly tidak dijumpai di ekosistem ini Allan and Cushing, 2001.
Perairan zona tengah memiliki Sumber daya perikanan yang besar, baik dalam hal jenis ikan maupun jumlah ikannya. Jenis ikan yang ada di perairan zona tengah jumlahnya mencapai
puluhan spesies, sebagai contoh rawa banjiran salah satu bagian dari perairan zona tengah perairan lubuk lampam sudah diidentifikasi 63 spesies ikan Utomo, 1987.
Beberapa jenis ikan hanya dijumpai di bagian tengah saja misalnya ikan belida Netopterus
chilliataGambar 4.48, tapa Wellago leeri Gambar 4.49, belutulang Cryptopterus apogon dan sengarat Belodontichthys dinema. Beberapa jenis ikan yang lain
mendominasi perairan ini seperti Sepat siam Trichogaster pectoralis, Tembakang Helostom temmicki, Keli Claris spp, Betok Anabes testudineus, ikan lais Cryptopterus
sp, selincah Polyacanthus hasselti, Keli Claris sp, gabus Ophiocephalus striatus, dll. Welcomme, 1979.
Tingginya produksi perikanan di bagian tengah di sebabkan di bagian ini banyak terdapat rawa banjiran floodplain, yang memiliki banyak seresah, serangga air dan peripiton. Jenis
serangga yang terdapat diperairan lebak dan rawa antara lain Hydropheledae, blaetomatidae, anicoptera, zygoptera dll. Serangga tersebut sangat digemari oleh beberapa
jenis ikan, seperti ikan lais Cryptopterus sp, putak Notopterus notopterus, keli Clarias
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 123 melanoderma, tengkeleso Schlerophagus formasus dll. Sedangkan peripiton yang
menempel pada vegetasi diperairan lebak sering dimakan oleh sepat siam Trichogaster pecteralis, tembakang Helestoma temmincki, betok Anabas sp, anak-anak ikan serta
ikan-ikan kecil lainnya. Berhubung ekosistem rawa dapat mendukung biomassa perikanan maka wilayah yang banyak terdapat rawa umumnya produksi ikannya tinggi. Sebagai contoh
daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir propinsi Sumatera Selatan yang wilayahnya banyak perairan Lebak Lebung pendapatan asli daerah tinggi Utomo dan Zahri, 1995.
Sumber daya perikanan berupa jenis ikan dan kelimpahannya, di zona bagian hilir sungai tidak sebesar di perairan zona tengah, namun lebih besar dari zona hulu. Jenis-jenis ikan
yang terdapat di bagian hilir sungai merupakan campuran antara ikan air tawar dan ikan air laut, antara lain mayung Arius thalasius, Sembilang Phoyosus canisus Gambar 4.50,
kakap Lates califer, Patin Pangasius-pangasius, juaro Pangasius polyurodon, udang galah Macrobrachium rosenbergii, Udang putih Penaeus spp dll. Diantara jenis-jenis
tersebut, beberapa jenis ikan hanya dijumpai di zona hilir sungai dan tidak dijumpai pada zona lainnya, seperti Sembilang Phoyosus canisus, Mayung Ariusthalasinus, dan Kakap
Lates cacarifer Utomo, 2002. Aktivitas penangkapan ikan lebih intensif dilakukan di daerah dekat muara sungai, merupakan daerah yang paling produktif bagi kegiatan
penangkapan ikan dan merupakan mata pencarian nelayan di bagian hilir sungai. Hal ini disebabkan di daerah dekat muara sungai terdapat berbagai jenis tumbuhan yang sangat
penting bagi kelestarian sumber daya perikanan. Karena merupakan tempat asuhan bagi anak ikan, tempat mencari makan dan tempat menempelkan telur-telur ikan.
Perairan Danau Ranau memiliki 17 jenis ikan. Jenis ikan tersebut merupakan jenis ikan yang sering ditangkap oleh nelayan sekitar. Namun, dari jumlah tersebut, sekitar 80 didominasi
oleh lima jenis ikan saja, yaitu mujaer Oreochromis mossambicus, arongan Hampala
macrolepidota, palau Osteochilus hasselti, kepor Pristolepis fasciatus, dan nila Oreochromis niloticus. Sementara empat jenis ikan yang populasinya masih cukup banyak
12 adalah baung Hemibagrus nemurus, putak Notopterus notopterus, sepat rawa Trichogaster trichopterus, dan kepiat Barbonymus schwanenfeldii. Hanya satu jenis 1
yang terancam punah, yaitu ikan semah Tor sp. Hal ini menunjukkan jenis ikan introduksi merupakan jenis ikan yang populasinya dominan BPPPU, 2012.
Fitoplankton yang ditemukan di Danau Ranau sebanyak 28 genus, diantaranya 15 genus dari kelompok Bacillariophyceae, 7 genus dari Chlorophyceae, 2 genus dari Chrysophyceae
dan 5 genus dari Cyanophyceae. Jumlah plankton per liter berkisar antara 349 – 2.333
selindividuliter dengan nilai indeks keragaman H’ berkisar antara 1,803 – 2,662. Jenis yang dominan adalah Ulothrix, Synedra, Surirella, Pinnularia, Navicula, Ankistrodesmus,
Fragillaria, Anabaena, Eunotia, Aphanocapsa dan Cosmarium. Berdasarkan komposisi, kelimpahan dan nilai indeks keragamannya, Danau Ranau memiliki tingkat kesuburan