S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 182
5.2.8 Respons terhadap Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan merupakan tekanan primer terhadap status keanekaragaman hayati dan merupakan tekanan sekunder melalui perubahankerusakan biofisik.
Pencemaran lingkungan yang terkait dengan keanekaragaman hayati terjadi karena penggunaan bahan beracun untuk mengeksplotasi keanekaragaman hayati tersebut,
misalnya racun dan bahan peledak digunakan untuk menangkap ikan di sungai dan laut, pestisida digunakan berlebihan sehingga mencemari air tanah, sungai, dan mengalir ke laut,
dll., seperti telah dibahas secara ringkas dalam sub-bab 5.1.5.
Tabel 5.16 Respons terhadap Pencemaran Lingkungan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Program Kegiatan
Total Pendanaan APBD 2013-2018
Rp. Badan Lingkungan Hidup BLH
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1,2,3,4
Evaluasi Baku Mutu Lingkungan 700 juta
Pembinaan dan Pengawasan Izin Lingkungan Hidup Pelaksanaan Amdal, UKLUPL
971,1 juta Pembinaan Pengelolaan dan Pengendalian B3 dan
Limbah B3 533 juta
Pengelolaan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan
2
785 juta Pembinaan Pengelolaan Sampah
1,2 milyar Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan
Perubahan Iklim
1
1 milyar Pembinaan Program Kampung Iklim Proklim
531 juta Pengelolaan sumber-sumber emisi GRK sektor
Limbah 1,023 milyar
Pembinaan dan Pengendalian Penggunaan Bahan Perusak Ozon BPO
275 juta Penaatan dan penegakkan hukum lingkungan
1,5
860,5 juta Pembinaan dan pengawasan izin lingkungan
1,15 milyar Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH
2
Sosialisasi Bid. LH Kampanye Lingkungan 800 juta
Forum Lingkungan Hidup 438 juta
Pengembangan Data Informasi Lingkungan Hidup 1,51 milyar
Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Program Pengembangan Perikanan Tangkap
2
Sosialisasi Penangkapan Ikan yang Ramah Lingkungan
2,3,7
400 juta Catatan: APBD= Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, PNBP= Pendapatan Negara
Bukan Pajak, APBN= Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; DAS= Daerah Aliran Sungai; Programkegiatan juga merupakan respons terhadap: 1 anomali iklim
dan kebakaran hutan dan lahan; 2 karakter bioekologi dan perubahankerusakan biofisik; 3 kebijakan pemerintah, okupasikonversi lahan, pemanfaatan berlebihan,
dan pembalakanperburuan liar; 4 konflik satwa-manusia; 5 kelemahan penegakkan hukum; 6 keuntungannilai ekonomi; 7 kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 183 Sumber: Pemprov Sumsel 2014; Dishut Sumsel 2013; BLH Sumsel 2013; DKP
Sumsel 2014.
Respons terhadap pencemaran lingkungan secara khusus didelegasikan kepada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Selatan. Namun Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Selatan pun memiliki program dan kegiatan untuk merespons pencemaran lingkungan di perairan darat dan laut. Beberapa program dan kegiatan untuk
merespons pencemaran lingkungan juga merupakan respons untuk “anomaly iklim”, “kebakaran hutan dan lahan”, dan kelemahan penegakkan hukum Tabel 5.16.
5.2.9 Respons terhadap Kondisi riset dan Teknologi
Beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan UPT KLHK teridentifikasi sebagai respons terhadap
“kondisi riset dan teknologi”. Respons tersebut berupa berbagai kegiatan penelitian, pengembangan sistem teknologi,
program-program peningkatan kapasitas, pembinaan dan fasilitasi pada masyarakat sebagai salah satu bagian dari diseminasi hasil-hasil penelitian. Cukup banyak program dan kegiatan
dari masing-masing lembaga, seperti terangkum dalam Tabel 5.17 dan Table 5.18. Sebagian dari program maupun kegiatan tersebut juga merupakan respons bagi pendorong
dan tekanan lainnya.
Tabel 5.17 Respons terhadap Kondisi riset dan Teknologi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Program Kegiatan
Total Pendanaan APBD 2013-2018
Rp. Dinas Kehutanan Dishut
Program Peningkatan Penerimaan Sub Sektor Kehutanan
2
2,54 milyar Inventarisasi, Registrasi, Monitoring dan Evaluasi
Perkembangan Industri Hasil Hutan
2,3
Fasilitasi Pokja Pengembangan Industri Pengolahan Kayu Rakyat
3,7
Program Inventarisasi Sumber Daya Hutan Tingkat Provinsi
1,2,3
3,18 milyar Inventarisasi Sumberdaya Hutan Tingkat Provinsi
ISDH Prov.
1,2,3
Pengelolaan Database, Intranet dan Jaringan Data Spasial Kehutanan Daerah JDSKD
Pembuatan Program aplikasi Sistem Registri Kegiatan Mitigasi melalui REDD+
1
Operasionalisasinya Jaringan Data Spasial Kehutanan JDSK di Daerah
Persiapan untuk mengembangkan WebGIS Program Rehabilitasi Lahan Kritis dalam Kawasan Hutan
2
17,65 milyar
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 184
Program Kegiatan
Total Pendanaan APBD 2013-2018
Rp.
Pengembangan Sistem Agroforestry di Kawasan Hutan Lindung
2
Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu
2,3,6,7
Program Penurunan laju deforestasi dan degradasi hutan
1,2
13,955 milyar Pembinaan dan Pengendalian Hama dan Penyakit
Hutan Alam dan Hutan Tanaman
2
Program Penguatan Kelembagaan Implementasi REDD+ dan RAD GRK
1,579 milyar In House Training Perencanaan Teknis dan Sistem
Informasi Geografi Kehutanan Sinkronisasi dan Monitoring Evaluasi Kegiatan
Pembangunan Kehutanan Pertemuan Multi-pihak dalam proses perencanaan
pembangunan kehutanan daerah Program Peningkatan Target Penanaman Hutan
1,2,3
1,162 milyar Pembinaan pengembangan hutan tanaman industri
dan produksi kayu PNBP
1,2
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Berbasis Pemberdayaan Masyarakat APBN
2
Pengembangan Perbenihan Tanaman Hutan
Badan Lingkungan Hidup BLH Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
1,2,3,4,5
Kajian kualitas lingkungan hidup 200 juta
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH Pengembangan Data Informasi Lingkungan Hidup 1,5 milyar
Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
2,5
Penghitungan SDI Perairan Umum dan Laut Provinsi Sumsel
2 milyar FS Pembangunan Pusat Pelatihan Perairan Umum
1 milyar Pembangunan Pusat Pelatihan Perairan Umum
10 milyar Preview Zonasi Wilayah Kelautan, Perikanan,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ZWKP3K 200 juta
Program Optimalisasi Pengolahan dan Pemasaran Produksi Perikanan
7
Pengembangan Sarana Pengolahan Hasil Perikanan untuk Kelompok Pengolah dan Pemasar
POKLAHSAR Patin
7
987,5 juta Pengembangan dan Pembinaan Kemasan Produk
Hasil Perikanan
7
625 juta Pengembangan minapolitan mendukung
industrialisasi patin
7
1,35 milyar Pendampingan Pelaku Usaha UMKM, Pengolahan
dan pemasaran Hasil Perikanan PUMP P2HP
7
360 juta Pelatihan Pengembangan Usaha Pengolahan Hasil
Perikanan 800 juta
Pengembangan Data dan Informasi Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan
400 juta
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 185
Program Kegiatan
Total Pendanaan APBD 2013-2018
Rp.
Pengembangan Data dan Informasi Harga Produk Perikanan
815 juta Bimtek Pengembangan Pengolahan Added Value
7
300 juta Lomba Inovator Produk
300 juta Pengembangan Sarana Pemasaran Hasil Perikanan
600 juta Road Map Pengolahan, Pemasaran dan Investasi
P2HP 200 juta
Bimbingan Teknis KKMB 200 juta
Studi Penghitungan Konsumsi Ikan se-Sumsel 500 juta
FS Pembangunan Sarana P2HP 1,4 milyar
Pengembangan Sarana Pengolahan Hasil Perikanan untuk UMKM
2 milyar Program Pengembangan BBI Sentral Air Tawar dan BBI Lokal
Prov. Sumatera Selatan
2,7
Pembinaan Pembenihan Ikan pada BBI Lokal dan UPR
700 juta Program Optimalisasi Laboratorium Pembinaan dan Pengujian
Mutu Hasil Perikanan LPPMHP
7
Sertifikasi Laboratorium 625 juta
Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu
Hasil Perikanan UPTD LPPMHP 17,59 milyar
Validasi Uji-Uji LPPMHP 1,1 milyar
Kalibrasi Alat LPPMHP 400 juta
Monitoring Mutu Hasil Perikanan LPPMHP 1,18 milyar
Uji Mutu dan Kaji Terap Teknologi Perikanan 642,9 juta
Program Pengembangan Perikanan budidaya
7
Pelatihan Pengembangan Budidaya Perikanan
7
740 juta Pengembangan sistem kesehatan ikan dan
lingkungan 2,181 milyar
Desimilasi Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut
700 juta Magang Pembinaan Mutu CPIB untuk Petugas
UPTD dan UPR 600juta
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
2,3,7,8
Sosialisasi Penangkapan Ikan yang Ramah Lingkungan
2,3,7,8
400 juta Pelatihan Pengembangan Perikanan Tangkap
7
400 juta Destilasi Air Payau Menjadi Air Tawar di Pelabuhan
Perikanan Tipe D Desa Sungsang IV Kec. Banyuasin II Kab. Banyuasin
7
1,9 milyar Identifikasi Potensi Pengembangan Pelabuhan
Perikanan 200 juta
Pembangunan Basic Data Penangkapan Ikan 550 juta
Catatan: APBD= Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, PNBP= Pendapatan Negara Bukan Pajak, APBN= Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; DAS= Daerah
Aliran Sungai; Programkegiatan juga merupakan respons terhadap: 1 anomali iklim dan kebakaran hutan dan lahan; 2 karakter bioekologi dan perubahankerusakan
biofisik; 3 kebijakan pemerintah, okupasikonversi lahan, pemanfaatan berlebihan, dan pembalakanperburuan liar; 4 konflik satwa-manusia; 5 kelemahan penegakkan
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 186 hukum; 6 keuntungannilai ekonomi; 7 kondisi sosial dan ekonomi masyarakat; 8
pencemaran lingkungan. Sumber: Pemprov Sumsel 2014; Dishut Sumsel 2013; BLH Sumsel 2013; DKP
Sumsel 2014.
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 187
Tabel 5.18 Respons terhadap Kondisi riset dan Teknologi yang dilakukan oleh beberapa UPT KLHK di Provinsi Sumatera Selatan 2015-2019
Indikator Kinerja Kegiatan dan Pendanaan Komponen Kegiatan
BKSDA Sumatera Selatan
Jumlah dokumen perencanaan penataan kawasan konservasi yang tersusun dan mendapatkan pengesahan sebanyak 150 dokumen Zonasi danatau Blok
2,3,4
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 3.304.445.000,-
Inventarisasi potensi biofisik kawasan
2,3,4
Inventarisasi potensi sosial dan ekonomi masyarakat
7
Jumlah paket data dan informasi kawasan konservasi yang valid dan reliable pada 521 KSA, KPA dan TB seluruh Indonesia
7
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 1.905.020.000,-
Inventarisasi potensi biofisik kawasan Inventarisasi potensi sosial dan ekonomi masyarakat kawasan
7
Pengembangan database spasial dan non spasial Pengelolaan data dan informasi
Diseminasi dan informasi Koordinasi dan konsultasi
Jumlah kerjasama pembangunan strategis dan kerjasama penguatan fungsi pada kawasan konservasi sebanyak 100 PKS
3
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 280.900.000,-
Penyusunan pertimbangan teknis
3
Pengembangan kerjasama penguatan fungsi kawasan konservasi
3
Pengembangan kerjasama pembangunan strategis
3
Monitoring dan evaluasi perjanjian kerjasama
3
Koordinasi dan konsultasi
3
Jumlah kawasan konservasi yang ditingkatkan efektivitas pengelolaannya hingga memperoleh nilai indeks METT minimal 70 pada minimal 260 unit KSA, KPA dan TB
di seluruh Indonesia
3,4,7
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 1.482.975.000,-
Self assesment METT Identifikasi kebutuhan penelitian pada kawasan konservasi
Pengembangan program pendidikan konservasi
7
Koordinasi dan konsultasi Jumlah dokumen perencanaan pengelolaan kawasan konservasi yang tersusun dan
mendapatkan pengesahan sebanyak 150 dokumen Rencana Pengelolaan
2,3,4,7
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 766.590.000,-
Inventarisasi potensi biofisik kawasan
2,3,4
Inventarisasi potensi sosial dan ekonomi masyarakat
3,7
Penyusunan rancangan rencana pengelolaan
3
Koordinasi penilaian dan pengesahan
3
Koordinasi dan konsultasi
3
Jumlah KPHK pada kawasan konservasi non taman nasional yang beroperasi sebanyak 100 unit KPHK
1,2,3,4
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 4.731.575.000,-
Pengelolaan data dan informasi
1,3
Penyusunan rencana pengelolaan KPHK
1,3
Persentasi peningkatan populasi 25 jenis satwa terancam punah prioritas sesuai The IUCN Red List of Threatened Spesies sebesar 10 sesuai baseline data tahun
2013
2,3,4,6
Total dana APBN untuk IKK ini 2015-2019: Rp. 6.461.620.000,- Monitoring Populasi Tumbuhan Alam dan Satwa Liar
2,3