Letak Astronomis, Geografis, and Administratif
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 10 c Dataran Fluvial Sumatera
Daerah fluvial adalah daerah endapan alluvial yang terletak di kanan kiri sungai. Karena material pembentuknya adalah lumpur yang mudah dikikis air, makan daerah ini dicirikan
dengan adanya pola aliran sungai yang berkelok-kelok Meander. Tanah alluvial yang terbentuk dari proses pengendapan lumpu merupakan tanah yang subur, sehigga banyak
dimanfaatkan unuutk pertanian lahan basah, pertanian lahan kring, dan perkbunan. Perumahan dan pusat pusat pertumbuhan banyak berkembang di ekoregion ini KLH, 2013.
d Dataran Struktural Jalur Bukit Barisan Daerah dataran struktural disusun oleh bahan aluvium endapan lempung hasil rombokan
batuan vulkanik Bukit Barisan yang terangkut melalui transportasi aliran sungai. Ketersediaan air tanah dan aliran sungai perenial dimanfaatkan oleh masyarakat yang
bermukim di sekitar lembah untuk berbagai keperluan, seperti untuk pengairan pertanian dan perikanan darat. Daerah ini rentan terhadap bencanan gempa bumi tektonik karena
posisinya di jalur patahan dan banjir akibat luapan air sungai pada musim hujan KLH, 2013.
e Dataran Vulkanik Jalur Bukit Barisan Ekoregion dataran vulkanik terbentuk sebagai hasil proses erupsi gunung berapi yang
penyebaran dan pengendapannya dibantu oleh aktivitas aliran sungai. Ketersediaan air tanah yang potensial dan jenis tanah yang subur aluvial and andosol di ekoregion ini
mendukung untuk dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan tahunan, tanaman hortikultura sayuran dan buah, pertanian tanaman semusim padi sawah dan palawija, perikanan
darat, dan pemukiman. Selain itu, ekoregion ini dapat memberikan berbagai jasa ekosistem berupa penyedia makanan, air, serat dan bahan fiber, pengaturan sistem pemanfaatan air,
kualitas udara dan limbah, pengembangan budaya, agama, pendidikan dan infrastruktur lainnya, dan perlindungan sumber daya alam dan plasma nutfah KLH, 2013.
f Pegunungan Struktural Jalur Bukit Barisan Ekoregion pegunungan struktural yang merupakan punggung Bukit Barisan terbentuk oleh
tenaga tektonik dan secara genetis tersusun oleh batuan vulkanik intrusif dan batuan sedimen yang telah terdeformasi. Jenis tanah yang ditemukan didominasi oleh tanah latosol,
podsolik dan litosol. Ekoregion ini sebagian masih berhutan dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan sumber daya air yang tersedia sepanjang tahun, dan termasuk
dalam kawasan Hutan Lindung atau Hutan Suaka Alam. Ekoregion ini mempunyai jasa ekosistem sebagai habitat flora-fauna, pengatur sirkulasi udara, penyedia air permukaan
dan air tanah, dan perlindungan plasma nutfah. Selain itu, rentan terhadap gempa bumi, penebangan kayu hutan legal dan ilegal, dan penambangan KLH, 2013.
g Pegunungan Vulkanik Jalur Bukit Barisan Pegunungan vulkanik merupakan daerah kerucut vulkanik dari gunung berapi di Sumatera,
yang salah satunya adalah gunung Dompu di Sumatera Selatan. Ekoregion ini memiliki
S
TRATEGI DAN
R
ENCANA
A
KSI
K
EANEKARAGAMAN
H
AYATI
P
ROVINSI
S
UMATERA
S
ELATAN
| 11 topografi bergunung dan berlereng terjal dan tersusun dari hasil letusan gunung berapi
berupa perselingan batuan beku ekstrusif dan material piroklastik. Jenis tanah yang dominan adalah andosol, latosol dan litosol. Kawasan ekoregion ini masih berhutan lebat
yang memiliki sumber cadangan air yang sangat besar dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, berupa berbagai tumbuhan dan satwa langka harimau, tapir, orangutan dan
burung KLH, 2013.
h Perbukitan Denudasional Kompleks Bangka Belitung – Natuna
Ekoregion ini tersusun oleh batuan sedimen batu pasir yang mengalami proses denudasi dan membentuk tanah yang banyak mengandung mineral sekunder besi dan aluminium
oksida dan bersifat masam tanah podsolikultisol. Vegetasi alami yang tumbuh biasanya toleran terhadap sifat masam, seperti rumput alang-alang. Meski rawan erosi karena
topogafi yang berombak hingga bergelombang dan curah hujan yang cukup tinggi, penggunaan lahannya cukup bervariasi, seperti pemukiman, pertanian lahan kering ladang,
perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit KLH, 2013.
i Perbukitan Struktural Jalur Bukit Barisan Perbukitan struktural tersusun oleh batuan instrusif dan batuan sedimen yang telah
terdeformasidan berasosiasi dengan jalur Bukit Barisan. Kawasan ini memiliki ketersediaan air yang cukup sepanjang tahun dan tanah dengan tingkat kesuburan yang cukup. Jenis
tanah yang dominan adalah latosol alfisol dan podsolik ultisol, serta litosol yang dapat dijumpai di beberapa tempat berlereng curam. Keanekaragaman hayati relatif rendah
dengan tipe penutupan dan penggunaan lahan yang agak beragam, seperti hutan, semak belukar, padang rumput, ladang, dan pemukiman. Ekoregion ini rawan terhadap ancaman
gempa bumi dan longsor KLH, 2013.
j Perbukitan Vulkanik Jalur Bukit Barisan Ekoregion yang berasosiasi dengan keberadaan gunung berapi ini sebagian besar dapat
ditemukan di bagian lereng tengah gunung berapi. Jenis tanah didominasi oleh podsolik dan latosol dengan tingkat kesuburan yang beragam menyebabkan ekoregion ini
mempunyai tipe penutupanpenggunaan lahan yang beragam, seperti hutan, semak belukar, lahan pertanian, dan permukiman. Vegetasi alami, seperti mahoni dan Rafflesia arnoldi, dan
berbagai fauna langka, seperti gajah, badak Sumatera, harimau, beruang madu, macan tutul, primata dan berbagai jenis burung, dapat ditemukan di ekoregion ini. Ancaman yang ada di
ekoregion ini berupa aliran lahar dan banjir bandang KLH, 2013.