seperti mengaji dan lomba adzan, itu pernah dilaksanakan, anak- anak antusias. Masalah menang atau tidaknya itukan belakangan,
yang penting mereka mendapatkan pengalaman. Kalau dapat undangan makan, anak-anak juga sering dikasih uang, panti
mengarahkan mereka untuk mengelola uangnya dengan baik dan mereka bisa.”
Panti asuhan mendorong anak untuk menjalin dan menjaga hubungan dengan teman seusia mereka, baik di dalam panti asuhan, sekolah, maupun di sekitar
lingkungan panti asuhan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Panti asuhan mendorong dan memfasilitasi anak untuk aktif dalam kegiatan
di sekolah antara lain dengan menyediakan transportasi, waktu yang fleksibel dan dukungan lain yang diperlukan.
Panti asuhan memberikan kesempatan kepada anak untuk mengelola uang saku dan buku tabungan dengan mempertimbangkan kematangan usia anak dan
pengunaan uang secara bijaksana.
6. Identitas Diri A. Kelengkapan Identitas Anak
1. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus memastikan bahwa setiap
anak memiliki identitas legal yang jelas, termasuk akta kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk KTP.
2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak perlu mendukung keluarga untuk
melengkapi akta kelahiran, kartu keluarga, dan KTP. 3.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dilarang mengganti identitas asal anak, termasuk nama, agama dan etnisitas.
Maka rangkuman wawancara antara peneliti dengan sekretaris panti sebagai berikut:
Sekretaris panti: “Untuk identitas anak sendiri sejauh ini masih Kartu Keluarga yang terpenuhi, kalau akta kelahiran belum menyeluruh, tapi
panti tetap meminta kepada yang merujuk anak tersebut untuk mengurus akta nya, supaya data valid. Kalau anak yang sudah
punya Kartu Keluarga dari daerah asalnya tidak perlu mengurus Kartu Keluarga lagi di Medan, tujuannya supaya mencegah
terjadinya data ganda. Anak-anak yang kemudian memasuki usia 17 tahun selama mendapatkan pengasuhan disini, biasanya kita
daftarkan ke kelurahan terus diajukan ke dinas kependudukan. Kerjasama dengan pemerintah lah. Semua identitas anak ya apa
adanya, tidak ada yang diganti, sesuai dengan yang dikasih perujuk.”
Identitas legal bertujuan agar anak memiliki status yang jelas, baik asal usul, biodata orang tua bahkan status kependudukan anak. Hal ini bertujuan agar anak
tetap menggunakan identitas yang telah dibawa dari lahir meskipun harus mendapatkan pengasuhan sementara di lembaga asuhan.
B. Identitas Anak
1. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak perlu menjaga keakuratan dan
memperbarui data yang terkait dengan keluarga anak setiap saat untuk memastikan anak tidak kehilangan identitas dan kontak dengan keluarga.
2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak perlu mendukung anak untuk
memiliki pemahaman yang baik tentang identitas diri dan latar belakang
keluarganya melalui berbagai media untuk mengekspresikan identitas diri mereka seperti lewat penulisan life history, juga pengumpulan foto atau
gambar. 3.
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus melakukan penelusuran dan reunifikasi untuk kasus anak yang mengalami keterpisahan dari
keluarganya. 4.
Anak perlu didukung untuk mengekspresikan identitas, budaya, bahasa, etnisitas serta agama mereka dengan mendukung penggunaan simbol-
simbol identitas dan praktek berbagai kegiatan untuk memahami dan bersikap toleran terhadap keragaman identitas agama dan budaya tersebut.
Maka peneliti merangkum wawancara dengan sekretaris panti sebagai berikut:
Sekretaris panti:“Semua anak asuh mengetahui asal usulnya dan tahu alasan mengapa mereka dititipkan di panti asuhan. Dari pihak panti
sendiri juga tidak pernah melarang mereka untuk menjelaskan kepada orang lain dari mana mereka berasal, siapa keluarganya,
pokoknya yang sifatnya menutupi identitas mereka selama memang untuk hal yang penting, seperti mahasiswa yang sedang melakukan
penelitian, ya kami bebaskan mengambil data mereka untuk mendukung penelitiannya. Disini anak asuh masih suka
berkomunikasi pakai bahasa daerah mereka sendiri, bahkan mereka jadi bisa berbicara pakai bahasa daerah lain karena
belajar dari temannya yang berasal dari daerah berbeda.” Panti asuhan melakukan pendataan tentang kondisi keluarga anak secara
regular dan juga memfasilitasi serta mendukung anak untuk mengekspresikan
identitas diri. Panti asuhan mendukung anak untuk melaksanakan praktek agama mereka, seperti ibadah, memasang simbol-simbol agama, pergi ke tempat ibadah.
7. Relasi Anak A. Dukungan Relasi Antara Anak dengan KeluargaKerabat