Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

c. Pelayanan berbasis Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang mencakup peran sebagai pengganti orang tua, martabat anak, perlindungan anak, perkembangan anak, identitas anak relasi anak, partisipasi anak, makanan dan pakaian, akses terhadap pendidikan dan kesehatan, privasi atau kerahasiaan pribadi anak, pengaturan waktu anak, dan kegiatan atau pekerjaan anak di panti atau lembaga asuhan, aturan, disiplin dan sanksi. d. Pelaksana pengasuhan yang mencakup orang tua dan keluarga, pengasuh, dan pekerja sosial. e. Evaluasi serta pengakhiran pelayanan dan pengasuhan untuk anak. 5. Bab 5 mengatur tentang standar kelembagaan yang mencakup visi, misi dan tujuan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, pendirian, perijinan, peran Dinas SosialInstansi Sosial dan akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak; dan fasilitas.

2.7 Kerangka Pemikiran

Menyikapi banyaknya kasus mengenai rendahnya kualitas pelayanan dan pola pengasuhan di panti asuhan, pemerintah terus melakukan berbagai upaya agar mutu pelayanan dan pengasuhan meningkat. Salah satunya dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor 30HUK2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Anak Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Dalam peraturan tersebut terdapat berbagai indikator pelayanan dan pengasuhan baik aspek input, process dan output yang secara garis besar meliputi pendekatan awal, penerimaan rujukan, asesmen lanjutan, perencanaan pengasuhaan, pelayanan anak, pengaturan waktu anak, respon terhadap kebutuhan istirahat dan bermain anak, pelibatan orang tua dan keluarga dalam pengambilan keputusan penting, peran pengasuh dan pekerja sosial profesional serta pengakhiran pelayanan dan pengasuhan anak. Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan hadir sebagai salah satu Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, yang didirikan oleh organisasi Al Djami’yatul Al-Washliyah pada tanggal 20 April 1969 melalui Badan Hukum Nomor 67 Tahun 1955 dan sudah menampung sebanyak 1.836 anak asuh dengan latar belakang permasalahan sosial yang berbeda-beda seperti yatim, piatu, yatim piatu, anak terlantar, dan fakir miskin. Sebagai pelayanan publik, Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan juga harus menerapkan standar pelayanan minimal SPM sebagai pedoman pengelolaan panti asuhan demi terjaminnya kualitas pelayanan dan pengasuhan yang baik dan memenuhi standar. Dalam pelaksanaannya, standar pelayanan minimal lembaga kesejahteraan sosial anak perlu dipantau dan dievaluasi. Pemantauan dilakukan guna memastikan bahwa proses memang berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Sedangkan evaluasi diperlukan guna mengetahui apakah hasil yang dicapai dalam pelaksanaan standar pelayanan minimal sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya, dan sebagai perencanaan di masa mendatang. Hal yang paling mendasar dalam melakukan evaluasi adalah mengetahui terlebih dahulu kegiatan dan objek apa saja yang dapat dijadikan bahan atau sasaran evaluasi. Objek atau sasaran yang dijadikan bahan evaluasi dalam penelitian ini adalah standar pelayanan pengasuhan. Berdasarkan uraian yang telah disajikan, penulis merumuskan kerangka pemikiran kedalam bagan alur pikir sebagai berikut: Bagan 2.2 Skema Kerangka Pemikiran Peraturan Menteri Sosial Nomor 30HUK2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, meliputi: 1. Bab I Pendahuluan, latar belakang, proses penyusunan standar, tujuan standar, pendekatan yang mendasari standar, pengguna standar, cakupan standar, definisi yang digunakan dalam standar. 2. Bab II Prinsip-prinsip utama pengasuhan alternatif untuk anak. 3. Bab III Standar penentuan respon yang tepat bagi anak. 4. Bab IV Standar pelayanan pengasuhan. 5. Bab V Standar kelembagaan. Evaluasi SPM LKSA di Yayasan Amal Sosial Al- Washliyah Gedung Johor Medan Indikator Standar Pelayanan Minimal LKSA, meliputi: 1. Indikator Input Masukan, yaitu: Standar pendekatan awal dan penerimaan rujukan 2. Indikator Process Proses, meliputi: a. Standar pelayanan pengasuhan oleh LKSA b. Standar pelayanan berbasis LKSA c. Standar pelaksana pengasuhan 3. Indikator Output Keluaran, yaitu: Standar evaluasi serta pengakhiran pelayanan dan pengasuhan untuk anak. 2.8 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.8.1 Definisi Konsep