pernyataan yang menyatakan bahwa orang tua atau walinya menyerahkan anak nya untuk diasuh dan dididik serta bersedia
menjemput kembali jika anak nya tidak tamat sekolah karena suatu hal ataupun setelah tamat sekolah. Ditanda tangani oleh orang tua
atau wali surat tersebut.” Panti asuhan mengidentifikasi pihak yang menyetujui penempatan anak di
panti asuhan untuk memastikan bahwa pihak tersebut tetap bertanggung jawab penuh selama anak tinggal di panti asuhan. Dalam kondisi anak dirujuk dari pihak
perseorangan atau lembaga pelayanan yang tidak memiliki tanggung jawab legal terhadap anak tersebut, dan atau keberadaan orang tua tidak diketahui maka panti
asuhan dengan bantuan pekerja sosial dan Dinas Sosial harus mengupayakan untuk melakukan pencarian dan penelusuran keberadaan orang tua, keluarga, atau kerabat
anak. Apabila pencarian dan penelusuran tidak berhasil menemukan orang tua,
keluarga, atau kerabat anak maka Dinas Sosial akan menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam menyepakati penempatan anak di panti asuhan sampai diperolehnya
solusi bagi penempatana anak secara permanen pada keluarga pengganti.
6. Rujukan ke Instansi Lain
a Jika pelayanan yang tersedia di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak tidak
dapat memenuhi kebutuhan anak dari keluarganya, maka Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus merujuk anak tersebut kepada Lembaga
Kesejahteraan Sosial Anak atau lembaga pelayanan lainnya yangs sesuai.
b Jika anak diidentifikasi mengalami kasus perlindungan khusus, maka
Dinas SosialInstansi Sosial harus merujuk seorang pekerja sosial profesional untuk menentukan dukungan khusus yang dibutuhkan anak.
Maka peneliti merangkum hasil wawancara dengan sekretaris panti sebagai berikut:
Sekretaris panti:“Biasanya kalau panti memang tidak menyanggupi mengasuh anak tersebut, dari awal pasti dibilang ke keluarganya, pokoknya ke
siapa yang merujuk anak itu ke panti ini. Kami kasih tawaran atau alternatif ke panti lain, selalu seperti itu. Sampai sekarang belum
pernah ada rujukan anak-anak korban KDRT atau pelecehan, ya kalau gak yatim, piatu, yatim piatu sama fakir miskin.”
Panti asuhan yang diwakili oleh pengasuh atau pengurus panti memberikan penjelasan tentang lembaga rujukan yang akan membantu memenuhi kebutuhan
anak. Dalam hal ini panti asuhan melakukan kontrak dengan lembaga rujukan dan merujuk anak secara tertulis termasuk menyampaikan hasil asesmen awal kepada
lembaga tersebut.
7. Kebersamaan Anak Bersaudara
Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus memutuskan agar anak yang memiliki hubungan saudara tidak dipisahkan, selama tidak bertentangan dengan
kepentingan terbaik anak. Maka peneliti merangkum hasil wawancara dengan sekretaris panti sebagai
berikut:
Sekretaris panti:“Kalau kakak adik yang sekaligus diasuh disini, hubungannya masih terjaga seperti saudara. Tetap akur, saling peduli, kalau sama-
sama perempuan atau laki-laki pasti ditempatkan sekamar.” Panti asuhan tetap menjaga hubungan bersaudara jika warga binaannya
memiliki ikatan saudara kandung. Upaya yang dilakukan panti dalam menjaga kebersamaan anak bersaudara adalah menempatkan warga binaan satu kamar dengan
saudara kandungnya, agar tidak ada perubahan pola interaksi meskipun anak mendapatkan pengasuhan di dalam panti asuhan.
5.3.2 Process Proses