disekolahkan disini, jadi hubungan anak-anak dengan guru maupun teman sekolahnya baik, karena instensitas ketemunya
relatif sering. Sejauh ini catatan dari sekolah juga baik, belum pernah ada teguran, paling motivasi di rapot hanya disuruh untuk
lebih giat belajar.” Panti asuhan mendukung anak untuk mengikuti berbagai kegiatan di sekolah
dan di masyarakat untuk memperkuat relasi anak dengan guru, teman sekolah, teman sebaya di komunitas, dan anggota komunitas lainnya. Panti asuhan juga mendorong
anak untuk mengatur dan menyepakati waktu yang sesuai bagi anak untuk mengunjungi guruteman sekolahteman dari lingkungan sekitar di luar jam sekolah,
tanpa mengganggu waktu sekolah, belajar dan istirahat anak, misalnya pada akhir minggu atau pada waktu pulang sekolah.
8. Partisipasi Anak A. Suara Anak
1. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus mendorong anak untuk
menyampaikan pendapat dan ikut serta dalam membahas berbagai hal penting yang menyangkut kepentingan mereka, antara lain dalam
penyusunan dan pelaksanaan aturan untuk penegakan disiplin
memberikan masukan bagi pelayanan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, serta dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pengasuhan,
termasuk berapa lama anak akan tinggal dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak dan tujuan dari penempatan anak.
2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus menyediakan kesempatan,
informasi dan lingkungan yang aman dan kondusif agar anak dapat
menyampaikan pendapat dan ikut serta dalam pembahasan-pembahasan berbagai hal penting tersebut.
3. Keputusan yang diambil dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, baik
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari harus mencerminkan suara, ide dan pendapat anak.
B. Pilihan Anak
1. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus mendukung kapasitas anak
dalam menentukan pilihan untuk berbagai keputusan dalam hidup mereka, sesuai dengan usia perkembangan anak, sebagai bagian dari
fungsi pengasuhan dan pelaksanaan peran orang tua yang harus direfleksikan dalam pengasuhan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.
2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak harus mampu mendukung kapasitas
anak untuk berpikir dan membuat alasan, memahami pilihan-pilihan yang mereka ambil dan konsekuensi dari pilihan tersebut.
Untuk indikator partisipasi anak, maka peneliti merangkum wawancara dengan sekretaris panti dan responden sebagai berikut:
Sekretaris panti: “Anak-anak bebas menyampaikan keluhannya, yang paling sering kami terima itu keluhan tentang pelayanan gizi makanan, biaya
sekolah, kesehatan, sama pakaian. Melalui keluhan mereka kami kan jadi tahu apa-apa saja kebutuhan anak yang belum terpenuhi
dan sebisa mungkin harus terpenuhi, karena anak-anak ini kan amanah. Terus melakukan diskusi, agar dapat solusi yang
disepakati bersama.”
Responden : “Sejauh ini pengasuh masih dengar keluhan kami kak. Kalau kami bilang kurangnya apa, ya mereka cari jalan keluarnya. Sama-sama
kami juga kak, pengasuh kayak teman juga jadinya, terbuka kak.” Panti asuhan mengatur waktu pertemuan secara regular misalnya bersifat
bulanan untuk berbagi informasi dan menjaring pendapat anak tentang berbagai hal penting bagi anak. Hal ini bisa dilakukan pada saat penyusunan dan pelaksanaan
aturan dalam panti, memberikan saran dan masukan bagi pelayanan panti, perencanaan dan pembuatan keputusan pengasuhan, termasuk tujuan penempatan
anak serta berapa lama anak akan tinggal di panti asuhan.
9. Makanan dan Pakaian A. Makanan