Program Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung

warga binaannya mengalami defisit, hal ini disebabkan pada tahun 2015 ini pihak yayasan tidak lagi mengusulkan Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan untuk memperoleh dana Bansos yaitu berupa bantuan subsidi dari pemerintah pusat, propinsi maupun kota, sehingga dana pemasukan panti hanya bergantung dari kas yayasan, bantuan masyarakat dan bantuan perusahaan swasta.

4.7 Program Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung

Johor Medan Salah satu indikator tercapainya standar pelayanan minimal SPM lembaga kesejahteraan sosial anak adalah lembaga asuhan harus mendukung akses pada pendidikan non formal sesuai perkembangan usia dan minat warga binaan. Untuk itu, Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan membuat program yang diharapkan dapat mengembangkan kemampuan lifeskill dan softskill. Adapun program-program tersebut adalah: 1. Program Bina Mental, yaitu program keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan kerohanian warga binaan terutama dalam bidang agama Islam dengan memberikan bimbingan sholat, pengajian, dan ilmu tarbiyah tentang hukum-hukum Islam. 2. Program perkembangan sosio-emosional, yaitu memberikan pemahaman agar warga binaan tidak berkecil hati karena harus tinggal di dalam panti asuhan. 3. Program wisata, yaitu bertujuan untuk memperkenalkan warga binaan kepada lingkungan luar sambil belajar, program ini diadakan setahun sekali. 4. Program keterampilan, yaitu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lifeskill dan softskill anak-anak asuh. Program keterampilan yang diselenggarakan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan adalah bercocok tanam dan menjahit bordir. Walaupun pada tahun 2015 program menjahit bordir sudah tidak diselenggarakan lagi karena masalah biaya yang kurang memadai.

BAB V ANALISIS DATA

5.1 Pengantar

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menganalisis data yang diperoleh melalui wawancara dengan pengurus panti dan warga binaan, observasi serta penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu sebanyak 20 orang yang merupakan warga binaan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan. Analisis data adalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan “berbicara”. Analisis data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada di balik data itu Siagian, 2011: 277. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara: 1. Terlebih dahulu peneliti mendatangi Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan dan bertemu dengan sekretaris panti untuk meminta ijin melakukan penelitian. 2. Setelah mendapatkan ijin penelitian dari Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan, peneliti mengurus surat ijin penelitian ke bagian pendidikan Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. 3. Peneliti kembali lagi ke Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan untuk menyerahkan surat penelitian kepada sekretaris panti.