Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disajikan dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah proses pelaksanaan Undang-Undang yang sudah ditetapkan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan atau program kebijakan.

2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh banyak variabel atau faktor, dan masing-masing variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Beberapa ahli telah merangkum faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan melalui berbagai teori, antara lain: 1. Teori George C.Edwards III 1980 Dalam pandangan Edwards III, implementasi kebijakan pemerintah dipengaruhi oleh empat variabel yaitu: a Komunikasi Keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar implementor mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran target group sehingga akan mengurangi distorsi implementasi. b Sumberdaya Implementasi tidak akan berjalan efektif apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk melaksanakan implementasi walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan konsisten. c Disposisi Disposisi adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor seperti komitmen, kejujuran dan sifat demokratis. d Struktur Birokrasi Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya prosedur operasi yang terstandarisasi standard operating procedures atau SOP. SOP menjadi pedoman implementor untuk bertindak. 2. Teori Merilee S.Grindle 1980 Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle 1980 dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan content of policy dan lingkungan implementasi context of implementation. Variabel isi kebijakan ini mencakup: a Sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target groups termuat dalam isi kebijakan. b Jenis manfaat yang diterima oleh target group, sebagai contoh, masyarakat di wilayah slum areas lebih suka menerima program air bersih atau pelistrikan daripada menerima program kredit sepeda motor. c Sejauh mana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan. d Apakah letak program sudah tepat. e Apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan implementornya dengan rinci. f Apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai. Sedangkan variabel lingkungan kebijakan mencakup: a Seberapa besar kekuasaan, kepentingan dan strategi yang dimiliki oleh para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan. b Karakteristik institusi dan rezim yang sedang berkuasa. c Tingkat kepatuhan dan responsivitas kelompok sasaran. 3. Teori Daniel A.Mazmanian dan Paul A.Sabatier 1983 Menurut Mazmanian dan Sabatier 1983, ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi keberhasilan implementasi, yakni: a Karakteristik dari masalah tractability of the problems Sifat masalah itu mudah atau sulit untuk dipecahkan memengaruhi mudah atau tidaknya suatu program untuk diimplementasikan. Tingkat kemajemukan dari kelompok sasaran, proporsi kelompok sasaran terhadap total populasi, dan cakupan perubahan perilaku yang diharapkan. b Karakteristik kebijakan atau undang-undang ability of statute to structure implementation Berisi tentang kejelasan isi kebijakan, seberapa jauh kebijakan tersebut memiliki dukungan teoretis, besarnya alokasi sumberdaya finansial terhadap kebijakan tersebut, seberapa besar adanya keterpautan dan dukungan antar berbagai institusi pelaksana, kejelasan dan konsistensi aturan yang ada pada badan pelaksana, tingkat komitmen aparat terhadap tujuan kebijakan, serta seberapa luas akses kelompok-kelompok luar untuk berpartisipasi dalam implementasi kebijakan. c Variabel lingkungan nonstatutory variables affecting implementation. Yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat dan tingkat kemajuan teknologi, dukungan publik terhadap sebuah kebijakan, sikap dari kelompok pemilih constituency groups, dan tingkat komitmen dan keterampilan dari aparat dan implementor. 4. Teori Donald S.Van Meter dan Carl E.Van Horn 1975 Ada lima variabel yang memengaruhi kinerja implementasi, yakni: a Standar dan sasaran kebijakan Standar dan sasaran kebijakan harus jelas dan terukur sehingga dapat direalisir. Apabila standar dan sasaran kebijakan kabur, maka akan terjadi multiinterprestasi dan mudah konflik di antara para agen implementasi. b Sumberdaya Implementasi kebijakan perlu dukungan sumberdaya baik SDM maupun non-SDM. c Komunikasi antarorganisasi dan penguatan aktivitas Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi lain. Untuk itu, diperlukan koordinasi dan kerjasama antar instansi bagi keberhasilan suatu program. d Karakteristik agen pelaksana Mencakup struktur birokrasi, norma-norma, dan pola-pola hubungan yang terjadi dalam birokrasi, yang semuanya itu akan memengaruhi implementasi suatu program. e Kondisi sosial, ekonomi, dan politik Variabel ini mencakup sumberdaya ekonomi lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan; karakteristik para partisipan, yakni mendukung atau menolak; bagaimana sifat opini publik yang ada di lingkungan; dan apakah elite politik mendukung implementasi kebijakan. f Disposisi implementor Mencakup tiga hal yang penting, yakni: respon implementor, kognisi, yakni pemahamannya terhadap kebijakan, dan intensitas disposisi implementor, yakni preferensi nilai yang dimiliki oleh implementor. 5. Teori G.Shabbir dan Dennis A.Rondinelli 1983 Ada empat variabel yang dapat memengaruhi kinerja dan dampak suatu program, yakni: kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi, sumberdaya organisasi untuk implementasi program dan karakteristik dan kemampuan agen pelaksana. 6. Teori David L.Weimer dan Aidan R.Vining 1999 Ada tiga kelompok variabel besar yang dapat memengaruhi keberhasilan implementasi suatu program, yakni: logika kebijakan, lingkungan tempat kebijakan dioperasikan dan kemampuan implementor kebijakan. Logika dari suatu kebijakan ini dimaksudkan agar suatu kebijakan yang ditetapkan masuk akal reasonable dan mendapat dukungan teoretis. Kita dapat berpikir bahwa logika dari suatu kebijakan seperti halnya hubungan logis dari suatu hipotesis. Lingkungan tempat kebijakan tersebut dioperasikan akan memengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan, karena bisa jadi kebijakan berhasil di daerah tertentu tetapi tidak di daerah lainnya. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah sosial, politik, ekonomi, pertahanan keamanan, dan fisik atau geografis. Kemampuan dan tingkat kompetensi serta keterampilan implementor juga sangat mempengaruhi keberhasilan suatu kebijakan Subarsono, 2005: 89-103. 2.5 Sistem Pelayanan Publik 2.5.1 Pengertian Pelayanan Publik