Proses Penyusunan Kebijakan Publik Tahapan Kebijakan Publik

2.3 Kebijakan Publik 2.3.1 Pengertian Kebijakan Publik Istilah kebijakan publik menurut Peterson adalah tindakan yang dilakukan pemerintah yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah terhadap massa. Menurut Austen Ranney kebijakan publik adalah suatu sederetan tindakan selektif atau deklarasi statement yang dibuat oleh pemerintah. Lingkup kebijakan publik sangat luas mencakup berbagai bidang pembangunan, seperti kebijakan publik di bidang kesehatan, transportasi, pertanian, pertahanan, pendidikan dan lain-lain. Menurut hierarkinya, kebijakan publik dapat bersifat nasional, regional, maupun lokal, seperti Undang-Undang Dasar, Undang- Undang, Peraturan Pengganti Undang-Undang Perpu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan atau surat keputusan gubernurwalikotabupati, bahkan pernyataan forum terbuka dan temu press. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kebijakan publik adalah kebijakan yang dibuat oleh negara melalui administrasinya birokat yang mengatur kehidupan bersama atau kehidupan publik negara atau orang secara umum bukan hanya kehidupan perseorangan serta bermanfaat bukan hanya untuk pengguna langsung direct benefit tetapi juga pengguna tak langsung indirect benefit dapat bersifat forward effect atau backward effect bahkan multiplayer effect banyak guna yaitu berupa intervensi kearah yang lebih baik Subarsono, 2005.

2.3.2 Proses Penyusunan Kebijakan Publik

Proses analisis kebijakan publik adalah serangkaian aktivitas intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut nampak dalam serangkaian kegiatan yang mencakup penyusunan agenda, formulasi kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi kebijakan, dan penilaian kebijakan. Sedangkan aktivitas perumusan masalah, forecasting, rekomendasi kebijakan, monitoring, dan evaluasi kebijakan adalah aktivitas yang lebih bersifat intelektual. Bagan 2.1 Proses Penyusunan Kebijakan Publik Penyusunan Agenda Formulasi Kebijakan Adopsi Kebijakan Implementasi Kebijakan Penilaian Kebijakan Sumber: Dunn dalam Subarsono 2005: 9 Tahapan analisis kebijakan yaitu: 1. Perumusan masalah: Memberikan informasi mengenai kondisi-kondisi yang menimbulkan masalah. 2. Forecasting peramalan: Memberikan informasi mengenai konsekuensi di masa mendatang dari diterapkannya. PERUMUSAN MASALAH FORECASTING REKOMENDASI KEBIJAKAN MONITORING KEBIJAKAN EVALUASI KEBIJAKAN 3. Rekomendasi kebijakan: Memberikan informasi mengenai manfaat bersih dari setiap alternatif, dan merekomendasikan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat bersih paling tinggi. 4. Monitoring kebijakan: Memberikan informasi mengenai konsekuensi sekarang dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan termasuk kendala-kendalanya. 5. Evaluasi kebijakan: Memberikan informasi mengenai kinerja atau hasil dari suatu kebijakan Dunn, dalam Subarsono, 2005.

2.3.3 Tahapan Kebijakan Publik

Dalam penyusunan agenda kebijakan ada tiga kegiatan yang perlu dilakukan yakni: 1. Membangun persepsi dikalangan stakeholders bahwa sebuah fenomena benar-benar dianggap sebagai masalah. 2. Membuat batasan masalah. 3. Memobilisasi dukungan agar masalah tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah. Memobilisasi dukungan ini dapat dilakukan dengan cara mengorganisir kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat, dan kekuatan-kekuatan politik, publikasi melalui media massa dan sebagainya. Pada tahap formulasi dan legitimasi kebijakan, analisis kebijakan perlu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang berhubungan dengan masalah yang bersangkutan, kemudian berusaha mengembangkan alternatif-alternatif kebijakan, membangun dukungan dan melakukan negoisasi, sehingga sampai pada sebuah kebijakan yang dipilih. Tahap selanjutnya adalah implementasi kebijakan. Pada tahap ini diperlukan dukungan sumberdaya, dan penyusunan organisasi pelaksana kebijakan. Dalam proses implementasi sering ada mekanisme insentif dan sanksi agar implementasi suatu kebijakan berjalan dengan baik. Dari tindakan kebijakan akan dihasilkan kinerja dan dampak kebijakan, dan proses selanjutnya adalah evaluasi terhadap implementasi, kinerja, dan dampak kebijakan. Hasil evaluasi ini bermanfaat bagi penentuan kebijakan baru di masa yang akan datang, agar lebih baik dan lebih berhasil Winarno, 2007. 2.4 Implementasi Kebijakan 2.4.1 Pengertian Implementasi Kebijakan