d. Majas atau gaya bahasa
Majas atau gaya bahasa yang digunakan pada teks 13 di atas adalah gaya bahasa
metafora, yang terdapat pada kalimat ‘mutah mo daging berrumu’ muntahlah badan
putrimu pada baris -5 yang merupakan kias perwujudan yang maksudnya adalah
badan Nan Tampuk Emas yang dulunya berisi dan gemuk kini menjadi kurus kering. Selain itu penulis juga menemukan gaya bahasa repetisi, yang terdapat pada kata
‘keppe’ ternyata pada baris -1, -2 dan -5, kata ‘mberru’ cantik pada baris -1 dan - 2, kata ‘berrumu’ putrimu pada baris -3, -4, -5, -6, -8 dan -11, kata ‘ncor’ miskin
pada baris 7-9, kata ‘ampun-ampun’ bungsu pada baris -3 dan -11, dan pada kata ‘turun’ turun pada baris -12 dan -13.
e. Rima
Rima yang digunakan pada teks 13 di atas adalah rima akhir dengan sajak
“abcd”.Jenis rima yang dipakai pada teks 13 di atas adalah rima onomatope, yang terdapatpada vokal u pada baris -1 dan -2 dan vokale pada baris -3 dan -8, yang
merupakan bunyi yang berat menekan, menyeramkan dan mengerikan seolah-olah
seperti desau atau bunyi burung hantu yang disebut cachophony.Selain itu penulis juga menemukan rima onomatope konsonan n pada baris -5, -10, -11, 12 dan -13,
yang memberikan efek dengungan echo, nyanyian, musik dan kadang-kadang
bersifat sinis.
Teks 14. Tagan Dera
: …….Kum bagi le nanguda-namberru Ipe kessa nai kita rebbak en, odang lot ku-pan ne buah tasak.
Itakai asa ciloka, gerarna mo oda ibettoh mela. Pai si cilgangna buah I, im alahmu.
Pai sikibulna im alahku. Tapi enggo ibettoh ko kesayangenku.
Kade mo dapet aku en, silaen buah kayu,…..
‘Tagan Dera: ………..Kalau begitu oh tante-bibi Itupun semenjak kita bersama ini, tak ada lagi kumakan buah matang,
Dibelah baru terbuka, namanya juga tidak tahu malu. Mana buah yang matang itulah untukmu.
Mana yang mentah itulah untukku. Tapi engkau sudah tahu kesayanganku.
Apalah yang aku dapat, selain buah kayu……’
a. Diksi
Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 14 keseluruhannya merupakan kata denotatif . Hal ini dapat kita lihat pada kata ‘buah tasak’ buah matang pada
baris -2 yang merupakan kata nyata yang mencitrakan buah yang sudah bisa dimakan dan dinikmati. Pada kata‘buah kayu ‘ buah kayu pada baris -7 juga merupakan kata
denotatif yang memberikan arti buah yang terdapat dihutan dengan pokok kayu yang besar. Kemudian terlihat jelas pada kalimat ‘oda ibettoh mela’ tidak tahu malu pada
baris -3, yang merupakan kalimat denotatif atau kalimat yang sebenarnya karna kalimat ini biasa dijadikan kalimat konotatif dengan kalimat ”tebal muka”.
b. Imaji pencitraan atau daya bayang Imaji yang digunakan pada teks 14 di atas adalah imajivisual, yangterdapat pada
kata ‘buah tasak’ buah matang pada baris -2 dan pada kata‘buah kayu’ buah kayu
pada baris -7.