Majas atau gaya bahasa Diksi

Teks 12. Tagan Dera : ….Aaah…tah aku bagi kessa mo nanguda-namberru, Pokokna ulang ko mendelles. Kum pangan ndai dahko, dapet aku ing kutaruh kata si Tagan Dera. Manusia kin pe muat ko, Si lot dapetsa kes Sa ibreken. Aku silot dapet aku buah kayu ngo Idike nai pe kukabari ngo nanguda-namberru. Enggo ibettoh ko kesayangenku. Kademo dapet aku selain …………buah kayu,……. ‘Tagan Dera: ….….Aaah…tah aku jika begininya tante-bibi, Yang penting janganlah kamu bunuh diri. Kalau makanannya, apa yang aku dapat itu juga yang aku beri Manusiapun ya begitulah, Yang didapatlah, Yang diberikan Aku yang kudapat hanya buah kayu Darimana pun kucarinya tante-bibi. Engkau sudah tahu kesayanganku. Apalah yang kudapat selain buah kayu……. ‘

a. Diksi

Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 12 di atas keseluruhannya merupakan pilihan kata yang termasuk kedalam pilihan kata denotatif seperti misalnya, diksi atau pilihan kata pada kata ‘mendelles’ bunuh diri pada baris 2, kata ‘kutaruh’ kuantar pada baris -3, kata ‘ibreken’diberikan pada baris -5, dan pada kata ‘ibettoh’ diketahui pada baris -8, yang merupakan kata denotatif yang mnyatakan makna sebenarnya sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami apa maksud yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Diksi dari pilihan kata ‘nanguda-namberru’ tante-bibi pada baris -1 dan -8 juga merupakan pilihan kata denotatif yang berarti tutur kata panggilan masyarakat pada waktu jaman dahulu kepada seorang wanita yang belum menikah. b. Imaji pencitraan atau daya bayang Imaji yang terdapat pada teks 12 di atas adalah pencitraan gerak movement imaji pada kalimat ‘ulang ko mendelles’ janganlah kamu bunuh diri pada baris -2, dan pada kata‘kutaruh’ kuantar pada baris -3. Selain itu penulis juga menemukan imaji visual, yang terdapat pada kata ‘buah kayu’ buah kayu pada baris -7 dan -10.

c. Kata nyata atau kata konkret

Kata nyata atau kata konkret yang digunakan pada teks 12 di atas terdapat pada kata ‘ulang ko mendelles’ janganlah kamu bunuh diri pada baris -2 yang menguatkan imaji pembaca pada seseorang yang bergerak pada suatu tempat untuk mengakhiri hidupnya, misalnya menceburkan diri ke sungai besar.Kemudian pada kata‘kutaruh’ kuantar pada baris -3 menguatkan imaji pembaca pada Si Tagan Dera yang bergerak membawa sesuatu untuk diberikan pada Nan tampuk Emas. Selain itu penulis juga menemukan kata konkret pada kata ‘buah kayu’ buah kayu pada baris -7 dan -10 yang dapat menguatkan imaji pembaca pada suatu benda yang dapat dilihat dengan mata yaitu buah kayu. d. Majas atau gaya bahasa Majas atau gaya bahasa yang digunakan pada teks 12 di atas adalah gaya bahasa repetisi, yang terdapat pada kata ‘si’ yang pada baris -5 dan -7, kata‘dapet’ dapat pada baris -3, -5, -7 dan -10 , dan pada kata‘buah kayu’ buah kayu pada baris -7 dan -10.

e. Rima

Rima yang digunakan pada teks 12 di atas adalah sajak atau rima akhir “abcd”.Jenis rima yang dipakai pada teks 12 di atas adalah rima onomatope, yang terdapatpada vokal u pada baris -1, -8, -9 dan -10 dan vokal o pada baris -4 dan -7, yang merupakan bunyi yang berat menekan, menyeramkan dan mengerikan seolah- olah seperti desau atau bunyi burung hantu yang disebut cachophony.Selain itu penulis juga menemukan rima onomatope konsonan n pada baris -6 yang memberikan efek dengungan echo, nyanyian, musik dan kadang-kadang bersifat sinis, dan pada konsonan s pada baris -5 menyugesti timbulnya suasana mengejek, lembut, lancar dan kadang-kadang menimbulkan perasaan yang menyejukkan. Teks 13. Enggomok keppe jelma asa mberru , Mula enggo keppe murung mak nenge mberru. Enda mam berrumu ampun-ampun mo nange, I rumah deng kin berrumu ,mersennem dalam sibulan empat ceggen. Mutah mo daging berrumu, keppeken delleng si-pitu cundut , Nakan nola poda ne ipangan berrumu enda …… Kalak ncor, tah lot cor mada mer-oles, Keppe aku berrumu karina mo ikecorken mo nange……