d. Majas atau gaya bahasa
Pada teks 2 di atas tidak terdapat majas atau gaya bahasa.
a. Rima Rima yang digunakan pada teks 2 di atas adalah jenis rima onomatope atau
tiruan terhadap bunyi yang menekan menyeramkan, mengerikan seolah-olah seperti desau atau bunyi burung hantu yang disebut cacophony,yaitu pada bunyi u, o
pada baris -2dan -3. Rima yang dipakai pada bait ini adalah dengan sajak “abcd” dari ‘….AAh,..tah…’ pada baris -1 mencitrakan sipencerita bukan lagi Nan Tampuk
Emas tetapi Si Tagan Dera. Menggambarkan sifat Si Tagan Dera yang menyerah dan putus asa.
Teks 3. Kutare kessa bulan i langit matanta merdemmu, abenta mak pesimbak.
Mula inangku sendah i rumah mangan nakan nola ngo nange. Meddem ko giam mercabing, kundul menggoge ucang.
Berrumu i peldang enda laju malot mangan, Gennep bon ndidah berrumu icoling eluh.
Nina….Aah…. tah
‘Kupandang bulan dilangit mata kita bertemu. Wajah kita tidak berjumpa, Mungkin ibuku makan dirumah oh ibu.
Tidur dengan selimut, duduk makan sirih. Putrimu di bukit ini masih belum ada makan,
Setiap malam purtimu ditidurkan oleh air mata. Katanya….Aah…tah’
a. Diksi
Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 3 di atas adalah pilihan kata konotasi pada kata ‘icoling eluh’ ditidurkan oleh air mata pada baris -5 yang berarti
setiap malam Nan Tampuk Emas menangis sebelum tidur dan selain dari pilihan kata tersebut semuanya termasuk pilihan kata denotatif seperti diksi atau pilihan kata
‘kundul, mengoge ucang’ duduk, makan sirih pada baris-4 yang memberikan arti bahwa pada jaman tersebut seorang perempuan mempunyai kebiasaan yang dianggap
menyenangkan jika memakan sirih.
b. Imaji pencitraan atau daya bayang Imaji yang digunakan pada teks 3 di atas adalah imajivisualyang terdapat pada
kata ‘kutare’ kupandang pada baris -1, kemudian kata ‘langit’ langit pada baris - 1, dan ‘bulan’ bulan pada baris -1, yang membawa daya bayang pembaca bahwa
Nan Tampuk Emas sedang memandang langit dimalam hari yang diterangi oleh cahaya bulan.
Selain itu penulis juga menemukan imaji gerakyangterdapat pada kata ‘mangan’
makan pada baris -3, -4 dan -5 yang membawa daya bayang pembaca pada seseorang yang terlihat sedang mengunyah atau menyantap makanan.
c. Kata nyata kata konkret
Kata konkret yang digunakan pada teks 3 di atas terdapat pada kata‘kutare’ kupandang pada baris -1, kemudian pada kata ‘langit’ langit pada baris -1, dan
‘bulan’ bulan pada baris -1, kata-kata tersebut dapat kita lihat dengan alat indra kita.