‘Inilah putrimu di Bukit Si Pitu Cundut ini, Engkau mungkin tiduran bebas dengan selimut oh ibu.
Ternyata dulu dirumah dirasakan putrimu makanan yang enak. Sesudah di bukit ini dirasai purtimu semua buah kayu,
Ternyata tetap tak gemuk. Bagaimana nantinya putrimu pulang kerumah ini….
Katanya….Aaah…..tah ’
a. Diksi
Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 19 di atas keseluruhannya merupakan pilihan kata denotatif, seperti pada kata ‘irasa’ dirasa, kata ‘ipangan’
dimakan pada baris -3, kata ‘nggomok’ gemuk pada baris -5 dan pada kata‘laus’ pulangpada baris -6’ merupakan kata denotatif yang menyatakan makna yang
sebenarnya.
b. Imaji pencitraan atau daya bayang Imaji hyang digunakan pada teks 19 di atas adalah imaji visual, yang terdapat
pada ‘ipeldang’ dibukit pada baris -1 dan -4 dan pada kata‘buah kayu’ buah kayu pada baris -2 dan -4 .
Selain itu penulis juga menemukan imaji pengecapan pada kata‘irasa’
dirasakan pada baris -2, -3 dan -4.
c. Kata nyata atau kata konkret
Kata nyata atau kata konkret yang terdapat pada teks nomor 19 di atas terdapat pada kata‘ipeldang’ dibukit pada baris -1 dan -4 dan pada kata‘buah kayu’ buah
kayu pada baris -2 dan -4 dan pada kata‘irasa’ dirasakan pada baris -2, -3 dan -4,
yang dapat menguatkan imaji pembaca untuk membayangkan , ikut merasakan dan melihat langsung bagaimana kehidupan di hutan dan hanya dapat makan buah kayu.
d. Majas atau gaya bahasa
Majas atau gaya bahasa yang digunakan pada teks 19 diatas adalah gaya bahasa
repetis i, yang terdapat pada kata ‘berrumu’ putrimu pada baris 1,2,3,4 dan 6,
kemudian pada kata ‘irasaken’ dirasakan pada baris -2, -3 dan -4 dan pada kata‘buah kayu’ buah kayu pada baris -2 dan -4.
e. Rima
Rima yang digunakan pada teks 19 di atas adalah rima akhir atau sajak “abcd”.
Jenis rima yang dipakai pada teks 19 di atas adalah rima onomatope, yang terdapatpada vokalu pada baris -2 dan -4, yang merupakan bunyi yang berat
menekan, menyeramkan dan mengerikan seolah-olah seperti desau atau bunyi
burung hantu yang disebut cachophony.
Selain itu penulis juga menemukan rima onomatope yang terdapat pada konsonan k pada baris -3 dan -5, yang memberikan sugesti akan suasana penuh
kekerasan, gerakan yang tidak seragam, konflik namun kadang-kadang juga mengandung kebencian.
Teks 20. Tagan Dera : ……Im asa ajari aku asa kubettoh adat manusia.
‘Tagan Dera: ………Itulah sebabnya ajari aku agar aku tahu adat manusia.’
a. Diksi