Piah kutare bulan mi dates, Tungkuk merurus kidah mengapus eluh.
‘Semua urat-urat kayu kikembu dibuat untuk piring Piso serigala ibu
Dibulan mata kita bertemu Dilaut kuman tubuh bersatu
Sakit memandang bulan diatas Menunduk bercucuran air mata’.
a. Diksi
Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 15 di atas keseluruhannya merupakan kata denotatif seperti yang terdapat pada kata ‘merdemmu’ bertemu
baris -3, kata ‘mersada’ bersatu baris -4, kata ‘kutare’ kupandang baris -5, dan pada kata‘mengapus’menghapus baris -6 merupakan kata denotatif atau makna
yang sebenarnya.
b.Imaji pencitraan atau daya bayang Imaji yang digunakan pada teks 15 di atas adalahvisual, yang terdapat pada
‘dulang daling’ urat-urat kayu pada baris -1, kata‘raut’ piso pada baris-2, kata ‘sorigala’ serigala pada baris -2, kata ‘bulan’ bulan pada baris -3 dan -5, kata
‘laut’ laut pada baris -4, dan pada kata‘eluh’ air mata pada baris -6. c. Kata nyata atau kata konkret
Kata nyata atau kata konkret terdapat pada kata ‘dulang daling’ urat-urat kayu pada baris -1, kata‘raut’ piso pada baris-2, kata ‘sorigala’ serigala pada baris -2, kata
‘bulan’ bulan pada baris -3 dan -5, kata ‘laut’ laut pada baris -4, dan pada
kata‘eluh’ air mata pada baris -6yang dapat menguatkan imaji pembaca pada sesuatu yang dapat dilihat dengan indra penglihatan.
d. Majas atau gaya bahasa
Pada teks 15 di atas tidak ditemukan majas atau gaya bahasa.
e. Rima
Rima yang digunakan pada teks 15 di atas adalah sajak atau rima akhir “abcd”.
Jenis rima yang dipakai pada teks 13 di atas adalah rima onomatope, yang terdapatpada vokal u pada baris -1 dan -3 dan vokal e pada baris -2, yang merupakan
bunyi yang berat menekan, menyeramkan dan mengerikan seolah-olah seperti desau
atau bunyi burung hantu yang disebut cachophony.Kemudian penulis juga menemukan rima onomatope pada konsonan s pada baris -5, yang dapat
menyugesti timbulnya suasana mengejek, lembut, lancar dan kadang-kadang menimbulkan perasaan yang menyejukkan.
Teks 16. Tagan Dera : …..Aaah…..ulang mo dak ndaoh atemu Nan Tampuk Emas.
‘Tagan Dera: ……Aaah….janganlah bersedih Nan Tamouk Emas’
a. Diksi