Kata nyata atau kata kokret

Nasib manusia pun berbuku juga, yang menggunakan gaya bahasa metafora yaitu menyatakan sesuatu dengan kias perwujudan dan memberikan makna bahwa dalam kehidupan tidak mungkin semua manusia memiliki nasib yang sama tetapi sebaliknya setiap manusia memiliki nasib yang berbeda.

a. Rima

Rima atau sajak yang digunakan pada teks 6 di atas adalah sajak “abcd”,terdapat jenis rima onomatope atau tiruan terhadap bunyi yang menekan menyeramkan, mengerikan seolah-olah seperti desau atau bunyi burung hantu yang disebut cacophony ,yaitu pada bunyi vokal u pada baris -1dan -3 dan vocal o pada baris -4. Teks 7. Kessa nai I peldang berrumu enda, Kidah kutare bulan i dates , Tungkuk kin pe brumu mengapus eluh mo nange…. Kerna kade … Lako meddem berrumu mengapus eluh, Lako ndungo…idungo lehe …. Nasib kade le nasib berrumu. Tammat le baremben berrumu I peldang enda……nina….Aah….tah… ‘Semenjak dibukit ini putrimu, Kulihat kupandang bulan diatas, Menunduk pun putrimu menghapus air mata ibu….. Karna apa…. Mau tidur menghapus air mata putrimu, Bangun dibanguni lapar…. Nasib apa yang diterima putrimu Tamatlah besok putrimu di bukit ini….. Katanya….aah…Tah….’

a. Diksi

Diksi atau pilihan kata yang digunakan pada teks 7 di atas terdapat pada kata ‘tamat le’ tamatlah pada baris -8, yang merupakan kata konotatif yang memiliki arti mati atau meninggal. Selain dari satu pilihan kata konotatif di atas semua pilihan kata merupakan kata denotatif.

b. Imaji pencitraan atau daya bayang

Imaji yang digunakan pada teks 7 di atas adah imaji atau citraan visualpenglihatan yang terdapat pada kata ‘I peldang en’ dibukit ini pada baris -1 dan pada kata ‘kidah kutare bulan i dates’ Kulihat kupandang bulan diatas pada baris -2. Selain itu penulis juga menemukan adanya imaji gerak atau movement imaji yang terdapat pada kata‘tungkuk’ menunduk pada baris -3 dan ‘mengapus eluh’ menghapus air mata pada baris -3 dan -5.

c. Kata nyata kata konkret

Kata konkret yang digunakan pada teks 7 di atas terdapat pada kata ‘I peldang en’ dibukit ini pada baris -1, kemudian pada kata‘kidah kutare bulan i dates’ Kulihat kupandang bulan diatas pada baris -2 yang menguatkan imaji pembaca bahwa pembaca dapat melihat langsung dengan alat indra bahawa Nan Tampuk Emas sedang berada di sebuah bukit, memandang cahaya bulan di langit, dan pada kata‘tungkuk’ menunduk pada baris -3 dan ‘mengapus eluh’ menghapus air mata