Cara Menyusun dan Menilai Peta Konsep yang dibuat Siswa

Beberapa langkah yang harus diikuti untuk membuat peta konsep dengan benar adalah sebagai berikut: 17 1 Memilih dan menentukan suatu bahan bacaan. Bahan bacaan dapat dipilih dari buku bacaan, seperti buku catatan dan LKS. 2 Menentukan konsep-konsep yang relevan. Mengurutkan konsep-konsep itu dari yang paling umum ke yang paling khusus atau contoh-contoh. 3 Menyusunmenuliskan konsep-konsep itu di atas kertas. Memetakan konsep-konsep itu berdasarkan kriteria antara lain: konsep yang paling umum di puncak, konsep-konsep yang berada pada tingkatan abstraksi yang sama diletakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus diletakkan di bawah konsep yang lebih umum. 4 Menghubungkan konsep-konsep dengan kata penghubung tertentu untuk membentuk proposisi atau garis penghubung. 5 Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan perbaiki atau susun kembali agar menjadi lebih baik dan berarti. Dalam memberi skor peta konsep secara sederhana dan ideal, pertama adalah konstruksisusunan konsep yang dibuat siswa pada saat dievaluasi. Secara sederhana pemberian skor terhadap peta konsep yang dibuat oleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1. Pemberian skor terhadap peta konsep Menyatakan Skor Hubungan 11 Hirarki 3 Cabang 7 Dari umum ke khusus 3 Hubungan silang 2 Skor Total 26 17 Rusmansyah, Op cit., h. 353.

g. Manfaat Strategi Peta Konsep

Dalam pembelajaran, penggunaan peta konsep dapat memberikan beberapa manfaat yaitu: 18 1 Bagi guru a Membantu untuk mengerjakan apa yang telah diketahui dalam bentuk yang lebih sederhana, merencanakan dan memulai suatu topik pembelajaran, serta mengolah kata kunci yang akan digunakan dalam pembelajaran. b Membantu untuk mengingat kembali dan merevisi konsep pembelajaran, membuat pola catatan kerja dan belajar yang sangat baik untuk keperluan presentasi. c Membantu untuk mendiagnosis apa-apa yang telah diketahui para siswa dalam bentuk struktur yang mereka bangun dalam bentuk kata-kata. d Membantu untuk mengetahui adanya miskonsepsi dari para siswa, contohnya dalam ujian akan tergambar kemampuan siswa mengolah idenya dalam bentuk grafik ataupun penggunaan visual yang representatif. e Membantu untuk mengecek pemahaman siswa akan konsep yang dipelajari, dimana peta konsep yang dibuat siswa benar atau masih salah. f Membantu untuk memperbaiki kesalahan konsep yang diterima siswa sebagai dasar untuk pembelajaran selanjutnya sehingga akhirnya efektif untuk merubah kesalahan konsep yang diterima siswa. g Membantu untuk merencanakan instruksional pembelajaran dan evaluasinya ataupun untuk mengukur keberhasilan tujuan instruksional pembelajaran. 2 Bagi siswa a Membantu untuk mengidentifikasi kunci konsep, menaksirmemperkirakan hubungan pemahaman dan membantu dalam pembelajaran lebih lanjut. 18 Rusmansyah, Op cit., h.353. b Membantu membuat susunan konsep pelajaran menjadi lebih baik sehingga mudah untuk keperluan ujian. c Membantu menyediakan sebuah pemikiran untuk menghubungkan konsep pembelajaran. d Membantu untuk berpikir lebih dalam dengan ide siswa dan menjadikan para siswa mengerti benar akan pengetahuan yang diperolehnya. e Mengklarifikasikan ide yang telah diperoleh siswa tentang sesuatu dalam bentuk kata-kata. f Membuat suatu struktur pemahaman dari bagaimana semua fakta-fakta yang baru dan eksis dihubungkan dengan pengetahuan berikutnya. g Belajar bagaimana mengorganisasi sesuatu mulai dari informasi, fakta, dan konsep ke dalam suatu konteks pemahaman, sehingga terbentuk pemahaman yang baik dan menuliskannya dengan benar. Selanjutnya menurut Novak dan Gowin 1977 dalam Arif, penerapan peta konsep pada proses pembelajaran diharapkan memungkinkan: 19 1 Informasi yang dipelajari akan lebih lama diingat. 2 Informasi yang tersubsumsi mengakibatkan peningkatan deferensiasi dari subsumer, sehingga memudahkan proses belajar berikutnya untuk materi yang mirip. 3 Meskipun informasi yang telah terabsumsi tidak dapat dipanggil lagi dari memori atau telah terjadi lupa disebabkan karena subsumsi obliteratif subsumsi rusak, tetapi telah meninggalkan efek residual pada subsumer, sehingga mempermudah belajar hal-hal yang mirip selanjutnya. Sehubungan dengan itu, pemetaan konsep bukan saja menunjukkan susunan konsep-konsep tetapi menunjukkan juga perkaitan antara konsep. Oleh karena itu, proses pembentukan gagasan dalam pikiran siswa melalui peta konsep mampu melatih syaraf-syaraf otak untuk berfikir secara lebih kritis dan melatih kesadaran tentang konsep yang sedang dipelajari metakognitif. Tidak berlebihan jika peta konsep dikatakan sebagai alat yang dapat mendorong dan mengubah 19 Arif Sholahuddin, “Implementasi Teori Ausubel pada Pembelajaran Kimia Karbon”, dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, No.039, Tahun ke-8, November 2002, h. 811.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh model pembelajaran Tandur terhadap hasil belajar Fisika siswa (quasi eksperimen di SMP Nusantara Plus)

0 23 102

Pengaruh pendekatan pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa (quasi eksperimen di SMP al-Fath Cirendeu)

0 22 234

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Pengaruh penggunaan model ARCS terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep dinamika rotasi dan keseimbangan benda tegar: penelitian quasi eksperimen di SMA N 86 Jakarta

1 5 148

Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi Eksperimen)

0 11 193

“Pengaruh Metode Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Siswa” (Sebuah Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Islamiyah Ciputat).

1 17 196

Perbedaan penguasaan konsep antara siswa yang menggunakan concept mapping dengan argument mapping pada konsep kingdom fungi (jamur) (kuasi eksperimen di SMAN 11 Tangerang Selatan)

2 29 236

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI MELALUI PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING.

0 0 16