Menurut Hilgard 1984:
22
Learning is the proses by which an activity originates or is changed through training procedures whetherin the laboratory or in the natural
environment as distinguisbed from change by factors not anributableto training.”
Sebagai proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu yang menurut Edi Suardi sebagai berikut:
23
1 Belajar mengajar memiliki tujuan.
2 Ada suatu prosedur jalannya interaksi yang direncanakan.
3 Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang
khusus. 4
Ditandai dengan aktivitas anak didik. 5
Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing. 6
Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan disiplin. 7
Ada batas waktu. 8
Evaluasi. Belajar terjadi lebih efektif apabila:
24
1 Dalam lingkungan yang nyaman secara fisik dan psikis bagi wajib belajar.
Nyaman fisik: sarana dan prasarana belajar yang memadai dan menyenangkan.
Nyaman psikis: hubungan saling percaya, saling menghargai, saling membantu, bebas menyatakan pendapat, dan menerima perbedaan diantara
wajib belajar dan pendidik. 2
Wajib belajar merasakan kebutuhan belajar. Wajib belajar menganggap tujuan belajar sebagai tujuannya sendiri.
3 Wajib belajar terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan belajar.
Wajib belajar aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kegiatan belajar.
22
Sumadi Surya Brata. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2006.h. 232.
23
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. 2002 Cet.2, h.46.
24
Goeroendeso. Op Cit.
4 Berpusat pada pengalaman.
Wajib belajar mengalami secara langsung atau tidak langsung proses belajar dan menggunakan pengalamannya secara tepat.
5 Wajib belajar menerima umpan balik yang tepat untuk menilai keberhasilan
mereka mencapai tujuan. Pembelajaran fisika akan lebih bermakna apabila diimbangi dengan
strategi belajar yang tepat. Dalam hal ini pemilihan pendekatan pembelajaran sebagai alat hasil belajar siswa. Pembelajaran harus melibatkan siswa secara aktif
dalam belajar, terlebih lagi jika mereka dapat bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
b. Hakikat Hasil Belajar
Bila terjadi proses belajar, maka terjadi juga proses mengajar. Jika sudah terjadi prosesinteraksi antara yang mengajar dengan yang belajar. Dari proses
belajar mengajar ini akan diperoleh hasil yang pada umumnya disebut hasil pengajaran, atau dengan istilah tujuan pembelajaran atau hasil belajar. Agar hasil
belajar biasa seoptimal mungkin pembelajaran harus benar-benar terorganisasi dengan baik.
Hasil belajar adalah indikasi yang menunjukan upaya penguasaan pengetahuan kognitif siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru
melalui kegiatan ko-kulikuler pekerjaan rumah dan tes ulangan. Sedangkan Benyamin Bloom secara garis besar membagi menjadi
beberapa ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Pada penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar pada ranah
kognitif saja. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih melibatkan kegiatan
mentalotak. Pada ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu: 1
Ingatan knowledge
Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajarinya.
2 Pemahaman comprehension
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik,
menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan
interpolasi, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
3 Penerapan application
Jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
4 Analisis analysis
Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta
hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi gelas. 5
Sintesis syntesis Jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang
terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan
laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek-obyek, peristiwa, dan informasi lainnya.
6 Evaluasi evaluation
Jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru harus memiliki pandangan. Namun untuk menyamakan
persepsi sebaiknya berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa : “suatu proses belajar mengajar tentang suatu
bahan pelajaran dinyatakan berhasil apabila Tujuan Pembelajaran Khusus TPK dapat tercapai.
25
25
Syaiful Bhari Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h.105.