2 Pemahaman comprehension
Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik,
menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu ekstrapolasi dan
interpolasi, serta mengungkapkan suatu konsep atau prinsip dengan kata-kata sendiri.
3 Penerapan application
Jenjang penerapan ialah kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
4 Analisis analysis
Jenjang analisis meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta
hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi gelas. 5
Sintesis syntesis Jenjang sintesis ialah kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang
terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan
laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan obyek-obyek, peristiwa, dan informasi lainnya.
6 Evaluasi evaluation
Jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu yang ditetapkan.
Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, setiap guru harus memiliki pandangan. Namun untuk menyamakan
persepsi sebaiknya berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah disempurnakan, antara lain bahwa : “suatu proses belajar mengajar tentang suatu
bahan pelajaran dinyatakan berhasil apabila Tujuan Pembelajaran Khusus TPK dapat tercapai.
25
25
Syaiful Bhari Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h.105.
Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalu tes prestasi belajar. Menurut Purwanto, tes hasil belajar
adalah tes yang digunakan untuk menilai-nilai pelajaran yang telah diberikan oleh guru kepada murid-muridnya, untuk dosen dan mahasiswanya dalam waktu
tertentu.
26
Tes hasil belajar merupakan cara yang dipergunakan atau prosedur yang ditempuh dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang
berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan- pertanyaan yang harus dijawab atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh
testee, sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat dihasilkan nilai yang melambangkan prestasi siswa.
27
Jadi, agar memperoleh gambaran daya serap siswa untuk meningkatkan tingkat keberhasilan
belajar siswa serta tingkat penguasaan pengetahuan tertentu perlu diukur dengan alat evaluasi.
c. IPA dan Pembelajaran Fisika
Ilmu pengetahuan alam atau sains science diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi
khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses.
28
Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara
untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. “Real
Science is both product and process, inseparably joint” Agus. S. 2003: 11.
29
Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-
gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan
26
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004, h.43.
27
Sudijono Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Rajawali Pers, 2001, h. 164.
28
http:id.wikipedia.orgwikiIlmu Pengetahuan Alam 3 Juni 2010
29
Ibid.
hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhirnya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar
dari sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas. Ilmu berkembang dengan pesat pada dasarnya ilmu berkembang dari dua
cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam the natural scince dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-
ilmu social the social science. Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam the physical science dan ilmu hayat the biological science.
Ilmu alam adalah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam
kemudian bercabang lagi menjadi fisika mempelajari massa dan energi, kimia mempelajari substansi zat, astronomi mempelajari benda-benda langit dan ilmu
bumi the earth science yang mempelajari bumi kita.
30
Fisika bahasa yunani: physkos, “alamiah”, dan physis, “alam” adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala
alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat
beragam, mulai dari partikel submikroskropis yang membentuk segala meteri fisika partikel hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan
kosmos.
31
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hokum kekekalan energy. Sifat
semacam ini sering disebut sebagai hokum fisika. Fisika sering disebut sebagai “ilmu paling mendasar”, karena setiap ilmu
alam lainnya biologi, kimia, geologi, dan lain-lain mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang
molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti
mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
30
Ibid.
31
http:id.wikipedia.orgwikifisika3 Juni 2010.