Karakteristik Pendekatan Kontekstual Pendekatan Kontekstual

pengetahuan siswa. Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, CTL menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam kehidupannya. CTL menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi yang dipelajari siswa dalam konteks dimana materi tersebut digunakan, serta hubungannya dengan bagaimana siswa belajar.

b. Karakteristik Pendekatan Kontekstual

COR Center for Occupational Research dalam Masnur menjabarkan lima konsep pembelajaran kontekstual yang disingkat REACT antara lain : 37 1 Relating adalah bentuk belajar dalam konteks kehidupan nyata atau pengalaman nyata. Pembelajaran harus digunakan untuk menghubungkan situasi sehari-hari dengan informasi baru untuk dipahami atau dengan problema untuk dipecahkan. 2 Experiencing adalah belajar dalam dalam ekpolrasi, penemuan, dan penciptaan. Ini berarti bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa melalui pembelajaran yang mengedepankan proses berpikir kritis lewat siklus inquiry. 3 Applying adalah belajar dalam bentuk penerapan hasil belajar dalam penggunaan dan kebutuhan praktis. 4 Cooperating adalah belajar dalam bentuk berbagi informasi dan pengalaman, saling merespons, dan saling berkomunikasi. Bentuk belajar ini tidak hanya membantu siswa belajar tentang materi, tetapi juga konsisten dengan penekanan belajar kontekstual dalam kehidupan nyata. 5 Transfering adalah kegiatan belajar dalam bentuk memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman belajar yang baru. Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus 37 Muslich, KTSP..., h.41 - 42. diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru, siswa dengan siswa maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik. 38 Pembelajaran dengan paradigma lama yang dikenal sebagai pendekatan tradisional yang berpijak pada pandangan behaviorisme. Para penganut teori behaviorisme teori perilaku berpendapat bahwa sudah cukup bagi siswa untuk mengasosiasikan stimulus-stimulus dan respon- respon dan diberi penguatan bila ia memberikan respon-respon yang benar. Mereka tidak mempersoalkan apakah yang terjadi dalam pikiran siswa sebelum dan sesudah respon dibuat. Siswa hanya berperan sebagai penerima ilmu pengetahuan dan tidak dirangsang untuk mencari sendiri pengetahuannya. Tugas siswa hanya membaca, mendengarkan, mencatat, dan menghafal tanpa memberikan kontribusi ide proses pembelajaran. Untuk lebih lengakpnya, perbedaan pendekatan CTL dengan pendekatan tradisional behaviorisme pada proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Perbedaan CTL dan Tradisional 39 No. CTL Tradisional 1. Menyandarkan pada memori spesial pemahaman makna Menyandarkan pada hafalan 2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa Pemilihan informasi di- tentukan oleh guru 3. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran Siswa secara pasif menerima informasi 4. Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyatamasalah yang disimulasikan Pembelajaran sangat abstrak dan teoritis 5. Selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah Memberikan tumpukan informasi kepada siswa 38 Asep Sugiharto, “Hasil Belajar Siswa Dalam Pengguanaan Pendekatan kontekstual Pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama” dari http:one.indoskripsi.comcontent 39 Departemen Pendidikan Nasional, “Pengembangan... dimiliki siswa sampai saatnya diperlukan 6. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang Cenderung terfokus pada satu bidang disiplin tertentu 7. Siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah melalui kerja kelompok Waktu belajar siswa se- bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengar ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan melalui kerja individual 8. Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan 9. Keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman Keterampilan dikem- bangkan atas dasar latihan 10. Hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri Hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai angka rapor 11. Siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal tersebut keliru dan merugikan Siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman 12. Perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik Perilaku baik berdasarkan motivasi ekstrinsik 13. Pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks dan setting Pembelajaran hanya terjadi dalam kelas 14. Hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik. Hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tesujianulangan. Nunuk Suryani mengutip Dirjen Dikmenum mengatakan penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dalam kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi sesama teman melalui pembelajaran kooperatif sehingga mengembangkan keterampilan sosial social skill. 40 40 Suryani, “Pengaruh …, h. 8. Pembelajaran kontekstual dilaksanakan sebagai aplikasi dalam pemaknaan belajar dan proses belajar dalam arti yang sesungguhnya. Hal ini didasarkan pada landasan teoritis tentang belajar aktif yang tidak semata-mata menekankan pada pengetahuan yang bersifat hafalan saja. Siswa harus aktif mencari, menemukan pengetahuan tersebut dengan keterampilan secara mandiri. Beberapa strategi pengajaran yang dapat dikembangkan oleh guru melalui pembelajaran kontekstual antara lain sebagai berikut : 41 1 Pembelajaran berbasis masalah 2 Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman belajar 3 Memberikan aktivitas kelompok 4 Membuat aktivitas belajar mandiri 5 Membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat 6 Menerapkan penilaian autentik

c. Komponen Pendekatan Kontekstual

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kontkstual dan pembelajaran quantum: studi kasus pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN I Ciputat

1 3 88

Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Fluida Dinamis

14 174 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DENGAN SEM BERFASILITASI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMAN 1 PEKALONGAN

0 86 266

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Kinestetik Kelas XI Semester Genap Di SMAN 1 Ngemp

0 4 17

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN Kebakkramat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS SEMESTER GENAP KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 16

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP.

0 0 2

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER GENAP.

0 0 2

Soal UTS Kimia Kelas X XI Semester 2 (Genap) - Kumpulin Soal uts 2 kimia xi

2 15 3