penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest design yang digambarkan sebagai berikut:
96
O
1
X O
2
Gambar 1. one group pretest-posttest design Dimana O
1
= Nilai Pretest sebelum pembelajaran X = Perlakuan Treatment
O
2
= Nilai Posttest setelah pembelajaran Dalam desain ini observasi dilakukan dua kali yaitu sebelum pembelajaran
yang disebut pretest dan sesudah pembelajaran yang disebut posttest. Perbedaan antara skor pretest dengan skor posttest diasumsikan sebagai efek dari adanya
pembelajaran. Keuntungan menggunakan desain ini adalah pretest memberi landasan untuk membuat komparasi prestasi subjek yang sama sebelum dan
sesudah dikenai experimental treatment.
97
D. Instrumen penelitian
1. Tes Tertulis
Tes ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa tentang pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual dalam
materi kesetimbangan kimia. Kisi-kisi untuk soal dibuat berdasarkan KTSP disesuaikan Standar kompetensi pelajaran kimia kelas XI IPA yaitu
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan
industri Penjabaran konsep untuk menjadi butir-butir soal memperhatikan
ranah pengetahuan C
1
, pemahaman C
2
, dan aplikasi konsep C
3
serta analisis C
4
. Instrumen tes yang diujikan kepada siswa yaitu sebanyak 20 butir soal pilihan ganda yang dapat dilihat pada lampiran. Kisi-kisi instrumen
secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 2. Adapun rekapitulasi kisi-kisi
instrumen tes adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Kognitif
96
Sugiyono, Metode ..., h.74-75
97
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, h.103.
Aspek Kognitif Proporsi
No. Indikator
C
1
C
2
C
3
C
4
1. Menjelaskan pengertian
kesetimbangan dinamis 2
3 4
3 15
2. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
5,43 13,
23 14,2
2 11
7 35
3. Menjelaskan tetapan
kesetimbangan 26
1 5
4. Menghitung harga Kc dan Kp
berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan dan menghitung
harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.
42 31,3
2 33,3
437 6
30
5. Menafsirkan data percobaan
mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan
kesetimbangan 41,4
4 2
10
6. Menjelaskan kondisi optimum
untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan
pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi.
38 1
5
Jumlah 4
6 9
1 20
100
2. Angket
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui aspek afektif pada pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual, dengan
menggunakan skala sikap Likert dimana terdiri dari 43 pernyataan terdiri dari 22 pernyataan positif dan 21 pernyataan negatif dengan menggunakan 4
pilihan yaitu: 1 Sangat tidak setuju; 2 tidak setuju; 3 setuju; 4 sangat setuju. Dimana untuk melihat hasil belajar siswa pada aspek afektif diuraikan
kedalam kisi-kisi respon sisiwa pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Peryataan
No Indikator pertanyaan
Positif Negatif
Jumlah
1. Menyadari pentingnya ilmu
kimia 1, 3, 6, 20
8, 4, 35, 36 8
2 Menyenangi kegiatan
pembelajaran bernuansa nilai
2, 5, 7, 9, 37
10, 19, 24, 26, 34
10
3 Mensyukuri nikmat dan karunia
Allah SWT 11, 41
31, 17 4
4 Menghindari pergaulan yang
buruk 12, 15, 25
13, 30, 16 6
5 Terdorong
untuk peduli
terhadap sesama 14, 18, 21,
22, 23, 32, 33, 38, 39
27, 29, 40, 42, 43, 28
15
3. Observasi
Observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi dilakukan dalam kelompok, yang sebelumnya telah dikelompokkan menjadi kelompok tinggi,
kelompok sedang, dan kelompok bawah. Data dari hasil observasi digunakan untuk memperoleh gambaran
langsung tentang aktivitas siswa pada proses pembelajaran. Penilaian dilakukan dengan menggunakan checklist. Aspek-aspek yang diobservasi
dikelompokkan ke dalam kategori baik B, cukup C, dan kurang K. Apabila aspek-aspek yang diobservasi terlihat semua dalam aktifitas
kelompok siswa, maka siswa tersebut mendapat kategori baik. Apabila yang terlihat hanya sebagian maka mendapat kategori sedang, dan apabila tidak
terlihat sama sekali maka mendapat kategori kurang. Aktifitas siswa yang diobservasi meliputi:
a. Memperhatikan mendengarkan penjelasan guru;
b. Berada dalam tugas kelompok;
c. Mengerjakan soal latihan LKS;
d. Berdiskusi bertanya antara siswa dengan guru;
e. Berdiskusi bertanya antar siswa;
f. Memperhatikan penjelasan teman;
g. Menulis yang relevan dengan KBM.
4. Wawancara Siswa
Wawancara siswa bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran kontekstual bernuansa nilai pada pokok bahasan
kesetimbangan kimia. Pedoman wawancara siswa ini meliputi, apakah pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual yang
dilaksanakan siswa menyenangkan atau sulit dilakukan, apakah pembelajaran bernuansa nilai dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajar,
serta mengetahui pengaruh nilai-nilai yang ditanamkan pada diri siswa melalui pembelajaran bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual.
E. Teknik Pengumpulan Data