BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual berpengaruh positif terhadap hasil belajar
siswa serta didapatkan respon yang baik dari siswa terhadap pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual yaitu siswa termotivasi
untuk meningkatkan prestasinya. Adapun bukti-bukti yang menunjang kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Hasil analisis data pretes dan postes, diperoleh nilai rata-rata sebelum
perlakuan adalah 26,5 dan rata-rata sesudah perlakuan adalah 71,7. Sedangkan rata-rata mean N-Gain untuk kelompok atas sebesar 0,71
pada kategori tinggi, kelompok tengah 0,62 pada kategori sedang, dan kelompok bawah 0,49 pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual terhadap hasil belajar siswa.
2. Hasil analisis data menggunakan statistik uji “t” diperoleh nilai t
hitung
= 20,5, sementara pada taraf signifikansi 5 = 0,975 pada derajat kebebasan
dk = 60 dan 120, didapat t
tabel
= 1,98. Karena t
hitung
t
tabel
20,5 1,98 maka H
o
ditolak, yang berarti terdapat peningkatan hasil belajar siswa tentang Kesetimbangan Kimia melalui pembelajaran kimia bernuansa nilai
dengan pendekatan kontekstual. 3.
Sedangkan dari hasil wawancara diperoleh bahwa pembelajaran kimia bernuansa nilai mudah untuk diikuti dan menyenangkan, serta memotivasi
siswa dalam mempelajari konsep kesetimbangan kimia.
B. Saran
Penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan atau keterbatasan, sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan ini dapat
diminimalisir dengan saran dan masukan sebagai berikut : 1.
Bagi guru yang mengembangkan pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan dengan pendekatan kontekstual, hendaknya lebih kreatif
menemukan hal-hal baru agar proses pembelajarannya menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
2. Pengalaman belajar siswa yang bervariasi yang dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari sebaiknya diterapkan oleh guru di kelas karena dengan adanya variasi pengalaman belajar akan memperkaya kemampuan
serta wawasan siswa. 3.
Sebaiknya penelitian ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi guru kimia untuk ikut berpartisipasi dalam melaksanakan program pemerintah
yaitu meningkatkan IPTEK dan IMTAQ melalui proses pembelajaran
kimia bernuansa nilai.
4. Bagi pihak lain yang akan menerapkan pembelajaran kimia bernuansa
nilai, sebaiknya penelitian berikutnya diharapkan memiliki banyak waktu jam belajar agar siswa lebih dapat menggali pengetahuannya dan
pendapatnya, khususnya pada kegiatan praktikum dan diskusi. Dengan demikian, pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan
kontekstual dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Abu Muhammad Ibnu Abdullah, “Prestasi Belajar”, diakses dari http:spesialis-torch.comcontentview12029
, pkl 11.29. Ahmadi, Abu dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta:
PT Bumi Aksara,Cet. IV, 2004. Akbar, Sa’dun, Pelakonan Sebagai Pendekatan Unggulan dalam Pendidikan
Nilai , Jurnal Pendidikan Nilai Tahun 1, No.2, Mei 1996.
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Bishop, A.J., “Values in Mathematics and Science Education” dari www.monash university.edu.au.November2008.
BSNP, “Mendemostrasikan Sikap Ilmiah, Kerja Ilmiah, dan Berkomunikasi Ilmiah
Dalam Menyelesaikan
Masalah” ,
dalam http:www.dikmenum.go.id
,Juli 2008. BSNP, “Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah. Clarkson, Philip C dan Alan Bishop,”Value and Mathematics Education” , Paper
presented at the conference of the International Commission for the Study and Improvement of Mathematics Education CIEAM51, University
College. http: www. Valueseducation.edu.au, diakses 2 September 2008.
Clifford, Matthew dan Marica Wilson, “Contextual Teaching, Profesional Learning, and Student Experiences : Lesson Learned from Implemention”,
dari http:www.corwinpress.combooksProdDesc.nav?prodId=Book220765, April 2009.
Dahar, Ratna Wilis, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1996.
Damriani, ”Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan Contekstual Teaching and Learning
Mata Pelajaran Fisika di SMAN 3 Bandar Lampung” dari JPMIPA, Vol.7 No. 1, Januari 2006.
Departemen Pendidikan Nasional, ”Pembelajaran Berbasis Kontekstual 1 dalam Sosialisasi KTSP” dari
www.dikmenum.go.id Juli 2008.
Departemen Pendidikan Nasional, ”Pengembangan Model Pembelajaran yang Efektif” dari http:adifia.files.wordpress.com200705model-pembelajaran-
yg-efektif.doc.Juli 2008.
Dikmenum, “Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif” , diakses dari
www.dikmenum.go.id Juli 2008.
Dimiyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. III, 2006.
FitzSimons, Gail E., ”Value, Vocational Education and Mathematics : Linking Research with Practice”,
Monash UniversitySwinburn University of Technology. dari: http: www. Valueseducation.edu.au, diakses 2
September 2008.
Ghony, Muhammad Djunaidi, Nilai Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1999. Haryati, Mimin, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan,
Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta, 2007. Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Malang: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995.
Johnson, Elaine B, Contextual Teaching and Learning: menjadikan kegiatan belajar-mengajar mengasyikkan dan bermakna,
Bandung: MLC, 2007. Kartimi, “Suatu Model Konstruktivisme Mengajar Sains Pembelajaran Berbasis
Komputer” dalam Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah
, Jakarta, 31 Mei 2007, h. 27. Kaswardi, Pendidikan Nilai Memasuki Tahun 2000, Jakarta: PT Grasindo, 1993.
Lubis, Mawardi, Evaluasi Pendidikan Nilai, Bengkulu : Pustaka Pelajar, Cet. I, 2008.
Meltzer, David E., “Addendum to: The Realition Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible Hidden
Variable in
Diagnostic Pretest
Scores”. Dari
http:physics.iastate.eduperdocsaddendum_on_normalized_gain.pdf ,
diakses November 2008. Muslich, Masnur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
. Jakarta:Bumi Aksara, Cet. II, 2007.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media, 2004.
Nik Pra, Nik Azis, ”Pengembangan Nilai dalam Pendidikan Matematik” : Cabaran dan Keperluan. Fakulti Pendidikan Universiti Malaya.
Petrucci, Ralph H. dan Suminar, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004.
Poejiadi, Anna dan Hayat Sholihin, ”Pendidikan Nilai dan Penilaian dalam Pembelajaran Sains Sebagai Antisipasi Kurikulum 2004”, dalam Seminar
Nasional Pendidikan Matematika dan IPA Diseminasi Hasil Kolaborasi Sekolah-Universitas
Untuk Meningkatkan
Kesiapan Implementasi
Kurikulum MIPA 2004, 10 Juli 2004.
Poedjiadi, Anna, Sains Teknologi Masyarakat Model Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai
, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005. Purba, Micheal, Kimia Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005. Prisma Gusti, Rini, “Upaya Peningkatan Pemahaman Konsep Biologi Melalui
Pendekatan Kontekstual dengan Model Pembelajaran Berbasis gambar Picture and Picture Pada Siswa Klas XI IPA SMA Muhammadiyah Kota
Padang Panjang”, Jurnal Guru, No.1 Vol 3, Juli 2006.
Ramlawati dan Nurmadinah, “Penerapan Pendekatan Kontektual Dengan Setting Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI IPA
3
SMA Negeri 3 Takalar” dalam Prosiding Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 31 Mei 2007.
Rasyad, Aminuddin, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Uhamka Press, 2003.
Rosyadi, Khoiron, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,Cet. I, 2004. Rudiyanto, R., ” Kurikulum Berbasis Kompetnsi KBK Berpendekatan
Kontekstual dan Kecakapan Hidup” jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, disi Khusus TH.XXXVI. Desember 2003.
Sabri, Alisuf , Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995. Samsudin,Ahmad dkk., “Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia MMI
Optika Geometri untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki
Sikap Siswa”
dari http:www.pend.sains.blogspot.com200809. Mei 2009
. Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. Sofyan, Ahmad dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta:
UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006. Subana dkk., Statistik Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Sugiharto, Asep “Hasil Belajar Siswa Dalam Penggunaan Pendekatan kontekstual Pada
Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama”
dari
http:one.indoskripsi.comcontent.Juli 2008.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2006.
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2007.
Sumadi, I Made “Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siswa Kelas II SLTP
Negeri 6 Singaraja”, dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 Th.2005
Suryabrata, Sumadi , Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Suryani, Nunuk, ”Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual Bermedia VCD Terhadap
Pencapaian Kompetensi
Belajar Sejarah”,
dalam http:pasca.uns.ac.id
, Juli 2008. Suryati, Ati, ”Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Kreatifitas Siswa”, dalam http:educare.e-fkipunla.net
Juli 2008. Sutarno, ”Nilai dan Pendekatan Pendidikan Nilai”, dalam Jurnal Pendidikan
Nilai . Th.6. No. 1 Pebruari 2000.
Sutarno, Strategi Kebudayaan Sebagai Pendidikan Nilai dan Makna Eksistensinya dalam Pembangunan,
dalam Pendidikan Nilai, No. 1 Tahun II, Nopember 1996.
Suyatno, dkk, Kimia untuk SMAMA Kelas XI, Jakarta: Grasindo, 2007. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT
Remaja Rosda, 2000. Taruh, Eros “Studi Korelasi Antara Kemampuan Awal dan Motivasi Berprestasi
Dengan Hasil Belajar Fisika”, Universitas Negeri Gorontalo”, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan
Vol. 3 No. 1 Maret 2006. Yudianto, Suroso Adi, Manajemen Alam Sumber Pendidikan Nilai, Bandung:
Mughni Sejahtera, 2005. Webster, R. Scott, “Does the Australian National Framework for Values
Education Stifle an Education for World Peace” , dari: http: www.
Valueseducation.edu.au, diakses 2 September 2008.
SILABUS
Nama Sekolah : SMA N 2 Depok
Mata Pelajaran : KIMIA
KelasSemester : XI2
Standar Kompetensi : 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Alokasi Waktu : 18 jam
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu Sumberbahanalat
3.3. Menjelaskan kesetimbangan dan
faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran arah kesetimbangan
dengan melakukan percobaan.
f Kesetimbangan
dinamis
f Faktor-faktor
yang mempengaruhi
arah pergeseran kesetimbangan
f Menjelaskan tentang
kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan
heterogen serta tetapan kesetimbangan melalui Tanya
jawab.
f Merancang dan melakukan
percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi arah
pergeseran kesetimbangan dalam kerja kelompok di
laboratorium.
• Menyimpulkan faktor-faktor
yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan.
f Menjelaskan kesetimbangan
dinamis. f
Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
f Menjelaskan tetapan
kesetimbangan. f
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan
dengan menggunakan azas Le Chatelier.
f Menganalisis pengaruh
perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan
volum pada pergeseran f
Jenis tagihan Tugas individu
Tugas kelompok Ulangan
• Bentuk
instrumen Performans
kinerja dan
sikap , laporan tertulis,
Tes tertulis 4 jam
f Sumber
Buku kimia f
Bahan Lembar kerja,
Bahanalat untuk praktek, laptop,
lcd, papan tulis, spidol.
kesetimbangan melalui percobaan
3.4. . Menentukan hubungan
kuantitatif antara pereaksi dengan
hasil reaksi dari suatu reaksi
kesetimbangan f
Hubungan kuantitatif antara
pereaksi dari reaksi
kesetimbangan f
Menghitung harga Kc, Kp dan derajat disosiasi penguraian
melalui diskusi. f
Latihan menghitung harga Kc, Kp.
f
Latihan menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau
sebaliknya. f
Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan
kesetimbangan
f Menghitung harga Kc
berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan
f Menghitung harga Kp
berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi
pada keadaan setimbang
f Menghitung harga Kc
berdasarkan Kp atau sebaliknya.
f Jenis tagihan
Tugas individu Ulangan
• Bentuk
instrumen Tes tertulis
12 jam
3.5. Menjelaskan penerapan prinsip
kesetimbangan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri
f Proses Haber
Bosch dan proses kontak
f Mengkaji kondisi optimum
untuk memproduksi bahan- bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi.
f Menjelaskan kondisi
optimum untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan. f
Jenis tagihan Tugas individu
Ulangan •
Bentuk instrumen
Tes tertulis 2 jam
f Sumber
Buku kimia f
Bahan Lembar kerja
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Nama Sekolah : SMA N 2 Depok
Mata Pelajaran : KIMIA
KelasSemester : XI IPA22
Pertemuan ke : 1-2
Alokasi Waktu : 4 jam Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan. Indikator
• Menjelaskan pengertian kesetimbangan dinamis,kesetimbangan homogen dan
heterogen, serta tetapan kesetimbangan. •
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier.
• Menganalisis pengaruh perubahan suhu pada pergeseran kesetimbangan kimia.
• Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi pada pergeseran kesetimbangan.
I. Tujuan Pembelajaran
• Siswa
dapat menjelaskan
pengertian kesetimbangan
dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, serta tetapan kesetimbangan.
• Siswa dapat meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan
menggunakan azas Le Chatelier. •
Siswa dapat menganalisis pengaruh perubahan suhu dan konsentrasi pada pergeseran kesetimbangan.
• Siswa dapat menganalisis nilai-nilai sains pada kesetimbangan dinamis
dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. II.
Materi Pembelajaran Kesetimbangan Dinamis
Faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan. Materi Bernuansa Nilai
Kesetimbagan dinamis dalam kehidupan sehari-hari. Keseimbangan Alam Semesta yang diciptakan Allah.
Manusia sebagai makhluk sosial. Kepedulian Sosial.
III. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual
Praktikum, Tanya Jawab dan Diskusi IV. Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke-1:
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
PENDAHULUAN
f Guru mengabsen kehadiran siswa.
• Guru memberikan pre test untuk mengetahui
kemampuan awal siswa yaitu soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, konsep
yang akan
dipelajari yaitu:
Pengertian kesetimbangan, Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan, Pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan,
serta nilai-nilai sains yang dapat diambil dari konsep kesetimbangan
kimia. •
Guru menarik perhatian siswa dengan tayangan yang berisi tentang fenomena keseimbangan alam
semesta, syukur nikmat, dikatkan dengan kehidupan sehari-hari.
• Guru meminta pendapat beberapa siswa tentang
• Siswa yang disebut namanya menjawab.
• Mengerjakan soal yang diberikan guru.
• Memperhatikan penjelasan guru.
•
Menyimak tampilan yang diberikan guru dengan seksama.
•
Menjawab pertanyaan
Manusia harus bersyukur kepada Allah SWT Allah menciptakan segala sesuatu secara
seimbang Kerusakan alam yang terjadi sebagian
besar disebabkan oleh manusia. Religi
3 menit 15 menit
5 menit 5 menit
15 menit
hikmah yang dapat diambil dalam tayangan tersebut. Apakah hikmah yang dapat kamu ambil dari
tayangan tersebut ?
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
INTI •
Guru meminta siswa untuk menganalisis apa yang terjadi pada tutup panci ketika kita merebus air?
“coba perhatikan apa yang terjadi pada tutup panci ketika kita merebus air?”
• Guru
menjelaskan pengertian
kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen,
serta tetapan kesetimbangan yang dikaitkan dengan kehidupan manusia dengan metode Tanya jawab.
Keadaan setimbang kesetimbangan adalah keadaan
dimana laju
menghilangnya suatu
komponen sama
dengan laju
pembentukan komponen itu v
1
= v
2
. Seimbang berarti menempatkan sesuatu sesuai porsi dan tempatnya
secara proporsional dan teratur. Sehubungan dengan pernyataan di atas, Allah SWT menciptakan
segala sesuatu yang ada dialam ini dengan seimbang. Selalu ada sisi yang saling melengkapi
satu sama lain. Ada siang ada malam, ada kaya ada miskin, ada laki-laki ada perempuan dan lain-lain.
”Berikan pendapatmu mengenai berbagai ketidakseimbangan yang terjadi di alam ini, apa
• Menjawab pertanyaan
“pada tutup panci terdapat titik-titik air seperti embun”.
• Memperhatikan
penjelasan guru
dan menjawab pertanyaan yang diberikan guru .
Praktis Religi,
sosial. Intelektual
Sosial 5 menit
9 menit 10 menit
yang dapat kamu lakukan? •
Guru menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan yang dikaitkan dengan
kehidupan manusia. Faktor
luar yang
mempengaruhi kesetimbangan antara lain : konsentrasi, suhu,
tekanan, volume dan katalis. Sistem kesetimbangan yang dipengaruhi faktor luar dapat dianalogikan
dengan kehidupan manusia yaitu sebagai makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial adalah
makhluk yang selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
• Guru menjelaskan pengaruh konsentrasi dan suhu
terhadap pergeseran kesetimbangan yang dikaitkan dengan nilai sosial dan agama.
Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar maka
reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen
diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu. Demikian halnya dengan kehidupan
manusia, ada miskin ada kaya, ada susah ada senang. Allah menciptakan sesuatu untuk saling
melengkapi, yang memiliki harta berlebih wajib membantu saudaranya yang kekurangan sebagai
sarana untuk membersihkan hartanya.
• Guru meminta siswa mengkaji nilai yang terdapat
• Memperhatikan dan mencatat penjelasan
guru
• Memperhatikan dan mencatat penjelasan
guru.
•
Mengkaji nilai
yang terdapat
dalam
penjelasan yang disampaikan guru.
Intelektual Sosial
religi 8 menit
10 menit
dalam materi kesetimbangan pada pergeseran kesetimbangan.
Nilai apa sajakah yang terdapat dalam materi yang telah disampaikan hari ini ?
Nilai religi, nilai sosial, nilai praktis, intelektual, nilai pendidikan.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
PENUTUP •
Guru meminta siswa menyimpulkan secara singkat materi yang telah disampaikan.
• Meminta siswa membentuk kelompok untuk
kegiatan praktikum pada pertemuan selanjutnya. •
Menugaskan siswa untuk mencari dan membuat resume proses haber bosch dan kontak.
• Menyimpulkan materi yang disampaikan
guru. •
Membentuk kelompok untuk kegiatan praktikum.
2 menit 3 menit
Pertemuan ke-2:
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
PENDAHULUAN •
Guru mengabsen kehadiran siswa. •
Guru meminta siswa mengulas dengan singkat materi pertemuan sebelumnya.
• Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya
masing-masing. •
Membagikan LKS. •
Siswa yang disebut namanya menjawab.
• Siswa mengulas dengan singkat materi
pertemuan sebelumnya.
•
Siswa duduk dalam kelompoknya.
• Membantu membagikan LKS.
2 menit 3 menit
2 menit 3 menit
• Meminta siswa menyiapkan alat-alat dan bahan
yang digunakan untuk kegiatan praktikum. •
Menyiapkan alat-alat dan bahan yang
digunakan untuk praktikum.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
INTI •
Guru meminta siswa untuk mulai melakukan praktikum sesuai LKS yang telah dibagikan.
• Guru mengarahkan siswa dalam melakukan
praktikum pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan yang
dikaitkan dengan kehidupan manusia. •
Guru Berkeliling mengamati kinerja siswa dalam praktikum.
• Guru meminta pada setiap kelompok untuk
berdiskusi tentang percobaan yang dilakukan dan melengkapi LKS bernuansa nilai yang
Pengaruh Konsentrasi •
Memasukan 25 mL air suling ke dalam gelas kimia 100 mL, kemudian menambahkan 2 tetes
larutan FeCl
3
1 M dan larutan K
3
SCN 1 M. Aduk larutan sampai warnanya tetap, kemudian
bagi larutan ini sama banyak dalam 5 tabung pereaksi.
• Tabung I dibiarkan sebagai pembanding.
Tabung 2 tambahkan 1 tetes KSCN 1 M, Tabung 3 tambahkan 1 tetes FeCl
3
1 M, Tabung 4 tambahkan 1 tetes NaOH Jenuh, Tabung 5
tambahkan 5 mL air suling. •
Siswa membandingkan perubahan yang terjadi pada kelima tabung.
Pengaruh Suhu •
Memasukan kedalam 3 tabung reaksi besar,
Intelektual Sosial
religi 25 menit
15 menit 15 menit
telah disediakan. •
Guru meminta siswa untuk mempresentasikan hasil praktikum dan tugas resume tentang
penerapan kesetimbangan kimia dalam industri. masing-masing 10 tetes HNO
3
pekat dan satu lempeng Cu. Segera tutup dengan sumbat karet.
• Tabung 1 masukkan ke dalam es, Tabung 2
masukkan ke dalam air panas dan Tabung 3 sebagai pembanding.
•
Duduk dalam kelompok untuk berdiskusi dan melengkapi
LKS dan
mengisi lembar
pengamatan yang telah disediakan guru.
•
Mempresentasikan hasil praktikum dan tugas resume tentang penerapan kesetimbangan kimia
dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Siswa
Penanaman Nilai
Alokasi Waktu
PENUTUP •
Guru mengulas kembali secara singkat materi yang telah disampaikan.
• Meminta siswa menyimpulkan hasil praktikum
terkait dengan nilai sosial dan agama. •
Guru melengkapi kesimpulan yang diberikan siswa.
Pada kegiatan
praktikum, pengaruh
• Mencoba mengulas materi yang disampaikan
guru. •
Menyimpulkan hasil praktikum.
Sosial Agama
5 menit 5 menit
5 menit
konsentrasi dan suhu terhadap pergeseran kesetimbangan yaitu apabila salah satu produk
ditambahkan konsentrasinya maka reaksi akan bergeser kearah lawan. Hal ini dapat
dianalogikan dengan sikap kepedulian social dan tolong menolong antar sesama yang sesuai
dengan Q.S : Al-‘Isra’ : 26 – 28 dan Q.S : Al – Maidah : 5.
V. AlatBahanSumber Belajar
Alat : •
Laptop, LCD, Papan tulis,dan Spidol •
Alat praktikum sederhana. Batang pengaduk
Lempeng tembaga Tabung pereaksi
Tabung reaksi Gelas kimia
Label Pipet tetes
Rak tabung reaksi Silinder ukur Gelas Ukur
Pipet tetes Sumbat karet
Bahan : HNO
3
Larutan FeCl
3
Es Larutan KSCN
Air panas Larutan NaOH
Aquades Sumber Belajar :
Buku paket kimia dan sumber lain yang relevan.
Suyatno, dkk.
2007. Kimia
untuk SMAMA
Kelas XI
. Jakarta:
Grasindo.
VI. Penilaian
• Jenis Tagihan : Kelompok dan individu.
• Bentuk Tagihan : Tes Kognitif bernuansa nilai
• Instrumen
: Tes Objektif bernuansa nilai, Unjuk kerja Performans
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah
: SMA N 2 Depok Mata Pelajaran
: KIMIA KelasSemester
: XI IPA22 Pertemuan ke
: 3 Alokasi Waktu : 4 jam
Standar Kompetensi Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar
Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan.
Indikator
f Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada
keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan f
Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan f
Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
f Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.
I. Tujuan Pembelajaran
f .Siswa dapat menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan
hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan
f Siswa dapat menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam
kesetimbangan f
Siswa dapat menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
f Siswa dapat menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.
II. Materi Pembelajaran
Hubungan kuantitatif antara pereaksi dari reaksi kesetimbangan.
Materi Bernuansa Nilai Kepedulian Sosial.
III. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual Tanya Jawab dan Diskusi
IV. Skenario Pembelajaran
Pertemuan ke-3 Kegiatan
Tahapan Kegiatan Guru
Sis PENDAHULUAN
• Guru mengabsen kehadiran siswa.
• Apersepsi
Apa sajakah contoh penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
• Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok
yang masing-masing terdiri dari 7 orang. •
Siswa yang disebut n •
Menjawab pertanyaa Ketika proses memas
• Siswa membentuk ke
Kegiatan Tahapan
Kegiatan
Guru Sis
INTI •
Guru menjelaskan
pengertian hukum
kesetimbangan, tetapan kesetimbangan, Kc dan Kp.
• Guru menjelaskan contoh perhitungan untuk
mengetahui harga Kc dan Kp serta mengaitkan dengan nilai sosial dan agama.
Apabila pereaksi ditambahkan, ke arah manakah kesetimbangan akan bergeser?
Bagaimana dengan konsentrasi produk? •
Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan perhitungan Kc dan Kp
• Guru menjelaskan tentang derajat disosiasi
penguraian dalam kesetimbangan •
Siswa dalam kelom referensi tentang tet
dan Kp.
• Siswa memperhatika
mencatat.
• Siswa mengerjakan
Kc dan Kp. •
Siswa memperhatik mencatat.
PENUTUP •
Guru meminta siswa mengulas kembali secara singkat materi yang telah disampaikan.
• Guru melengkapi kesimpulan dari materi yang
telah disampaikan siswa. •
Guru mengingatkan siswa untuk persiapan post test.
• Mencoba mengulas
guru.
VII. AlatBahanSumber Belajar
Alat : •
Laptop, LCD, Papan tulis,dan Spidol Sumber Belajar :
Buku paket kimia dan sumber lain yang relevan. Suyatno, dkk. 2007. Kimia untuk SMAMA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
VIII. Penilaian
• Jenis Tagihan : Kelompok dan individu.
• Bentuk Tagihan : Tes Kognitif bernuansa nilai
• Instrumen
: Tes Objektif bernuansa nilai, Unjuk kerja Performans
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah
: SMA N 2 Depok Mata Pelajaran
: KIMIA KelasSemester
: XI IPA22 Pertemuan ke
: 4 Alokasi Waktu : 2 jam
Standar Kompetensi Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi Dasar
Menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Indikator
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
I.
Tujuan Pembelajaran Siswa dapat menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan
kimia di industri berdasarkan konsep reaksi kesetimbangan. II.
Materi Pembelajaran Proses Haber Bosch dan Proses kontak.
Materi Bernuansa Nilai Konsep reaksi kesetimbangan digunakan dalam proses Haber Bosch dan
kontak nilai praktis Analogi pada Lembaga Pengadilan harus setimbang dalam mengambil
keputusan nilai politik.
III. Metode Pembelajaran
Pendekatan Kontekstual Tanya Jawab dan Diskusi
IV. Skenario Pembelajaran Pertemuan ke-4:
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru PENDAHULUAN
f Mengabsen kehadiran siswa.
f Menyampaikan tujuan pembelajaran.
f Menanyakan kepada siswa contoh produk-produk
kimia yang dihasilkan dari pembuatan Amonia dan Asam Sulfat berdaskan hasil resume pada pertemuan
sebelumnya. f
Menugaskankan siswa untuk menganalisis soal berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan, seperti suhu, konsentrasi, tekanan, volume dan katalis agar dicapai kondisi
optimum. “pembuatan SO
3
berdasarkan reaksi kesetimbangan berikut:
2 SO
2
g + O
2
g 2SO
3
g ∆H = - 189 kJ
Dapat diperoleh sebanyak-banyaknya dengan cara…
f Meminta siswa untuk duduk dalam kelompok
berdasarkan kegiatan praktikum dulu. •
Siswa yang disebut •
Mendengarkan pen •
Siswa mencoba men kimia yang dihasil
dan Asam sulfat sep •
Menganalisis dan m guru.
“untuk mendapa
banyaknya adalah Tekanan diperbesa
diturunkan, dan dit
• Siswa
duduk praktikumnya.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Inti
f Meminta
siswa dalam
kelompoknya untuk
mendiskusikan hasil temuan tentang penerapan reaksi kesetimbangan dalam industry yaitu pada
proses pembuatan ammonia dan asam sulfat. f
Guru meminta perwakilan dari tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya
f Guru menjelaskan penerapan reaksi kesetimbangan
dalam industry menggunakan media flash dan menghubungkannya dengan nilai-nilai yang telah
dipelajari, yaitu nilai religi, social, praktis, dan intelektual terkait dengan
factor-faktor yang
• Siswa mendiskusi
penerapan reaksi k pada pembuatan am
• Perwakilan
da mempresentasikan
kelompok lain dipe •
Siswa memperha
disampaikan guru.
mempengaruhi kesetimbangan.
Kegiatan Tahapan Kegiatan
Guru Penutup
• Guru meminta siswa mengulas kembali secara
singkat materi yang telah disampaikan. •
Guru melengkapi kesimpulan dari materi yang telah disampaikan siswa.
f Guru meminta siswa untuk mengambil hikmah dari
pembelajaran kimia yang mengintegrasikan nilai- nilai sains.
• Mencoba mengula
guru. •
Memperhatikan ke guru
• Siswa menyampaik
dari pembelajaran nilai-nilai sains.
V. AlatBahanSumber Belajar
Alat : •
Laptop, LCD, Papan tulis,dan Spidol Sumber Belajar :
Buku paket kimia dan sumber lain yang relevan. Suyatno, dkk. 2007. Kimia untuk SMAMA Kelas XI. Jakarta: Grasindo.
VI. Penilaian
• Jenis Tagihan : Kelompok dan individu.
• Bentuk Tagihan : Tes Kognitif bernuansa nilai
• Instrumen
: Tes Objektif bernuansa nilai, Pemahaman Konsep berkomunikasi
Pemahaman konsep berkomunikasi :
Aspek yang dinilai No
Urut No
Induk Nama Siswa
A B
C D
E F
Keterangan aspek yang dinilai : A Kemampuan menyampaikan informasi
B Kemampuan memberikan pendapatide baru yang berhubungan dengan penerapan konsep kesetimbangan
C Kemampuan mengajukan pertanyaan D Kemampuan menghubungkan materi penerapan konsep kesetimbangan
kimia dengan nilai-nilai sains E Kemampuan menggunakan bahasa yang baku
F Kelancaran berbicara Cara Penilaian Rubrik
1 Tidak baik, jika salah baik cara menyampaikan informasi maupun
memberi ide dst 2
Baik , jika baik cara menyampaikan informasi maupun memberi ide dst sudah benar tetapi kurang jelas.
3 Sangat baik, jika baik cara menyampaikan informasi maupun
memberi ide dst sudah benar dan sangat jelas
ANALISIS MATERI BERNUANSA NILAI VALUE
Tingkatan : SMAMA
Mapel : KIMIA
Kelas : XI1
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan
kimia,
dan faktor-faktor
yang mempengaruhinya,
serta penerapannya
n dalam kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi dasar
Indikator Materi
Praktis Intelektual
Sosia
Menjelaskan kesetimbangan
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dengan
melakukan percobaan
f Menjelaskan
kesetimbanga n dinamis.
Kesetimbangan kimia
merupakan kesetimbangan
dinamis yang
secara mikroskopis terjadi reaksi terus
menerus, sedangkan
secara makroskopis
jumlah zat-zat
dalam reaksi tetap mengikuti
hukum kesetimbangan.
• Proses
pemanasan air
dalam wadah
tertutup. •
Proses pelarutan dari zat-zat padat
yang sukar larut dalam air.
• Proses penguapan
air dari
permukaan bumi dan
proses turunnya hujan.
• Pengetahuan
dasar tentang
konsep kesetimbangan
kimia digunakan
untuk menjaga
keseimbangan cairan tubuh oleh
ginjal yang disebut homeostatis
•
Keseimbangan darah dalam tubuh
manusia mempunyai suatu
system yang
mengatur tingkat keasaman
pH tetap ± 7,4.
f Meramalkan
arah pergeseran
kesetimbanga n
dengan menggunakan
azas Le
Chatelier. Pergeseran
kimia yang
dipengaruhi konsentrasi :
• Jika
konsentrasi pereaksi
dalam sistem
kesetimbangan diperbesar maka
kesetimbangan akan bergeser
ke arah
hasil reaksi.
Sebaliknya, jika
konsentrasi pereaksi diperkecil
maka kesetimbangan akan
bergeser ke
arah pereaksi.
• Jika tekanan system
kesetimbangan diperbesar
maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser
ke arah
jumlah molekul
jumlah koefisien
kecil dan sebaliknya. •
Jika volume system kesetimbangan
diperbesar maka
reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke
arah yang
jumlah molekulnya jumlah
koefisien besar dan sebaliknya.
• Jika suhu system
kesetimbangan dinaikkan
maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser
ke arah
reaksi endoterm
menyerap panas.
• Pembuatan
Amonia dengan proses
Haber- Bosch,
yaitu dengan
memperbesar konsentrasi
pereaksi dan
memperbesar tekanan
hingga 350 atm.
•
Pembuatan Asam Sulfat
dengan proses
kontak, yaitu
dengan melangsungkan
reaksi pada suhu 400˚C.
• Pembuatan Asam
Nitrat dengan
proses oswald
pada suhu 850˚C dan 5 atm.
• Dengan
faktor-faktor yang mempengaruhi
pergeseran kesetimbangan,
kita
dapat memaksimalkan
produk dalam
suatu industri, baik kualitas
maupun kuantitasnya.
Seora dipen
faktor dan
Fakto diump
manu makh
Dalam manu
memb bantu
lain. Fakto
yaitu sebag
indivi memp
sikap Perila
seseor dipen
lingku sekita
Sebaliknya, jika
suhu system
diturunkan maka
reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke
arah reaksi
eksoterm, sehingga suhu harus
diturunkan. Keped
sosial sesam
memili berleb
akan kepad
kekur
Keped dengan
menolo kebaik
Analog pengad
sebaga menca
Keputu seoran
akan d oleh
kepebe
Lembar Kerja Siswa LKS LEMBAR KERJA SISWA
“ Pengaruh Konsentrasi dan Suhu terhadap Pergeseran Arah Kesetimbangan”
A. Tujuan
Setelah melakukan kegiatan praktikum dan diskusi, siswa dapat mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap pergeseran arah kesetimbangan.
B. Dasar Teori
Reaksi kesetimbangan berlangsung tidak tuntas dan tingkat ketidaktuntasannya dipengaruhi oleh faktor luar lingkungan yaitu pengaruh
konsentrasi, pengaruh volume, pengaruh tekanan, pengaruh suhu, dan pengaruh katalis. Pada reaksi kesetimbangan, ketidaktuntasannya dipengaruhi
oleh faktor lingkungan. Hal tersebut juga dapat dianalogikan seperti kehidupan seorang manusia, artinya seseorang juga dipengaruhi faktor
lingkungan. Hal ini tercermin dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia bukanlah makhluk individu melainkan sebagai
makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Berdasarkan asaz le Chatelier yang menyatakan bahwa Bila terhadap
suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan aksi, maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut
. Dimana cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau
ke kanan. Berdasarkan azas le Chatelier jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu.
FeCl
3
Fe
3+
+ 3Cl
-
dicampurkan menjadi FeSCN
3
KSCN K
+
+ SCN
-
Sehingga reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
Fe
3+
+ SCN
-
FeSCN
3
Demikian halnya dengan kehidupan manusia, ada miskin ada kaya, ada susah ada senang. Pernah kita jumpai seorang yang memiliki harta berlimpah,
memiliki mobil lebih dari satu dan lain-lain. Di sisi lain ada seorang yang hanya memiliki sepetak rumah terbuat dari kardus yang hanya merasakan
makan sehari satu kali. Maka dari itu Allah menciptakan sesuatu untuk saling melengkapi, yang memiliki harta berlebih wajib membantu saudaranya yang
kekurangan sebagai sarana untuk membersihkan hartanya. Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu sistem kesetimbangan
dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu, setimbang bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor ke pihak reaksi endoterm. Sebaliknya, jika suhu
diturunkan, maka setimbang akan bergeser ke pihak reaksi yang melepaskan kalor eksoterm.
C. Alat dan Bahan
Kegiatan I: Pengaruh Konsentrasi Alat dan Bahan
SatuanUkuran Jumlah
Batang pengaduk Gelas kimia
Silinder ukur Gelas Ukur Pipet tetes
Label Tabung reaksi
Rak tabung reaksi Larutan FeCl
3
Larutan KSCN Larutan NaOH
Aquades -
100 mL 25 mL
- -
biasa -
1 M 1 M
jenuh -
1 1
1 1
secukupnya 7
1 10 mL
10 mL 5 mL
50 mL Kegiatan II: Pengaruh Suhu
Alat dan Bahan SatuanUkuran
Jumlah Tabung reaksi
Pipet tetes Sumbat karet
Gelas kimia Label
HNO
3
Lempeng tembaga biasa
- -
600 mL -
pekat -
3 1
3 3
secukupnya 5 mL
3