Pembelajaran kontekstual dilaksanakan sebagai aplikasi dalam pemaknaan belajar dan proses belajar dalam arti yang sesungguhnya. Hal
ini didasarkan pada landasan teoritis tentang belajar aktif yang tidak semata-mata menekankan pada pengetahuan yang bersifat hafalan saja.
Siswa harus aktif mencari, menemukan pengetahuan tersebut dengan keterampilan secara mandiri. Beberapa strategi pengajaran yang dapat
dikembangkan oleh guru melalui pembelajaran kontekstual antara lain sebagai berikut :
41
1 Pembelajaran berbasis masalah
2 Memanfaatkan lingkungan siswa untuk memperoleh pengalaman
belajar 3
Memberikan aktivitas kelompok 4
Membuat aktivitas belajar mandiri 5
Membuat aktivitas belajar bekerja sama dengan masyarakat 6
Menerapkan penilaian autentik
c. Komponen Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melibatkan tujuh komponen utama yaitu :
42
1 Kontruktivisme.
Pembelajaran yang
berciri kontruktivisme
menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, produktif berdasarkan pengetahuan dan pengetahuan terdahulu dan
dari pengalaman belajar yang bermakna. 2
Bertanya. Belajar dalam pembelajaran CTL dipandang sebagai upaya guru untuk bisa mendorong siswa untuk mengetahui sesuatu,
mengarahkan siswa untuk memperoleh informasi,
sekaligus mengetahui perkembangan kemampuan berpikir siswa.
3 Menemukan. Kegiatan ini diawali dari pengamatan terhadap
fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh dari siswa sendiri.
41
Muslich, KTSP…, h. 50-51.
42
Muslich, KTSP…, h.44-47.
4 Masyarakat belajar. Konsep ini menyarankan bahwa hasil belajar
sebaiknya diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. 5
Pemodelan. Komponen pendekatan CTL ini menyarankan bahwa pembelajaran dan keterampilan dan pengetahuan tertentu diikuti
dengan model yang bisa ditiru siswa. Model yang dimaksud bisa berupa pemberian contoh tentang. Misalnya cara mengoperasikan
sesuatu, menunjukkan hasil karya, mempertonton suatu penampilan. 6
Refleksi. Komponen yang merupakan bagian terpenting dari pembelajaran dengan pendekatan CTL adalah perenungan kembali atas
pengetahuan yang baru dipelajari. Dengan memikirkan apa yang baru saja dipelajari, menelaah dan merespon semua kejadian, aktifitas, atau
pengalaman yang terjadi dalam pembelajaran, bahkan memberikan masukan atau saran jika diperlukan, siswa akan menyadari bahwa
pengetahuan yang baru diperolehnya merupakan pengayaan atau bahkan revisi dari pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
7 Penilaian autentik. Komponen yang merupakan ciri khusus dari
pendekatan kontekstual adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran atau informasi tentang pengalaman belajar
siswa. Gambaran perkembangan pengalaman siswa ini perlu diketahui guru setiap saat agar bisa memastikan benar tidaknya proses belajar
siswa. Mansur mengutip pendapat John A. Zahorik dalam Contructvist
Teaching mencatat lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktik
pembelajaran kontekstual. Lima elemen yang dimaksud sebagai berikut :
43
1 Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada.
2 Pemerolehan pengetahuan baru dengan cara mempelajari secara
keseluruhan dulu kemudian memerhatikan detailnya. 3
Pemahaman pengetahuan yaitu dengan cara menyusun konsep sementara hipotesis, melakukan sharing kepada orang lain agar
43
Muslich, KTSP…, h. 52.
mendapat tanggapan validasi, dan atas dasar tanggapan itu, konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.
4 Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut.
5 Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan
tersebut. Dalam CTL, guru berperan dalam memilih, menciptakan, dan
menyelenggarakan pembelajaran yang menggabungkan seberapa banyak bentuk pengalaman siswa termasuk aspek sosial, fisikal, dan psikologikal
untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Dalam lingkungan sekitar, siswa menemukan hubungan yang bermakna antara ide abstrak dan
aplikasi praktikal dalam konteks nyata. Siswa akan memproses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dirasakan sesuai dengan
kerangka pikir yang dimilikinya.
d. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual