Hasil belajar menurut Bloom mencakup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil afektif.
80
Karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir, berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan
dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif.
Ditinjau dari proses pengukuran dikatakan bahwa hasil belajar merupakan kecakapan nyata yang dapat diukur dengan angka.
81
Hal ini berarti bahwa hasil belajar seseorang dapat diperoleh melalui perangkat tes
dan hasil tes tersebut dapat memberikan inormasi tentang seberapa besar kemampuan
siswa menyerap materi
setelah mengikuti proses
pembelajaran. Menurut Damriani, Hasil belajar adalah bukti dari usaha yang telah
dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar yang diperoleh siswa dari proses belajarnya.
82
Dengan demikian, perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari
yang kemudian dapat diketahui melalui tes dan pada akhirnya memunculkan hasil belajar dalam bentuk nilai riel.
Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga
aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut yakni penilaian terhadap penguasaan materi
akademik kognitif, hasil belajar yang bersifat normatif afektif, dan aplikatif produktif psikomotor.
83
b. Hasil Belajar Kognitif
80
Dikmenum, “Pedoman Pengembangan Instrumen dan Penilaian Ranah Afektif” , diakses dari www.dikmenum.go.id Juli 2008.
81
Eros Taruh, “Studi Korelasi Antara Kemampuan Awal dan Motivasi Berprestasi Dengan Hasil Belajar Fisika”, Universitas Negeri Gorontalo, dalam Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 3
No. 1 Maret 2006, h. 31.
82
Damriani, ”Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Pendekatan Contekstual Teaching and Learning Mata Pelajaran Fisika di SMAN 3 Bandar Lampung” dari
JPMIPA, Vol.7 No. 1, Januari 2006, h. 18.
83
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet. 1, h. 13.
Sesuai dengan pembatasan masalah yang tercantum pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini, hasil belajar yang dinilai hanya pada
ranah kognitif saja yaitu pada aspek pengetahuan atau ingatan C
1
, pemahaman C
2
, aplikasi C
3
dan analisis C
4
. Ranah kognitif ini merupakan ranah yang lebih banyak melibatkan kegiatan mental atau
otak.
84
Peringkat ranah kognitif menurut taksonomi Bloom ada enam yaitu :
85
1 Hafalan C
1
. Meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang telah dipelajari.
2 Pemahaman C
2
. Meliputi kemampuan menangkap arti dari informasi yang diterima.
3 Penerapan C
3
. Meliputi kemampuan menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajari siswa pada situasi baru atau pada situasi
konkrit. 4
Analisis C
4
. Meliputi kemampuan menguraikan suatu informasi yang dihadapi
menjadi komponen-komponennya
sehingga struktur
informasi serta hubungan antar komponen informasi tersebut menjadi jelas.
5 Sintesis C
5
. Kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu keseluruahan yang terpadu.
6 Evaluasi C
6
. Kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan, berdasarkan kriteria tertentu yang
ditetapkan.
c. Hasil Belajar Afektif
Hasil belajar proses afektif berkaitan dengan sikap dan nilai, berorientasi pada penguasaan dan pemilikian kecakapan proses atau
metode. Ciri-ciri hasil belajar ini akan tampak pada peserta didik dalam
84
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi…, .h.14
85
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi…, .h. 15.
berbagai tingkah laku seperti : perhatian terhadap pelajaran, kedisiplinan, motivasi belajar, rasa hormat kepada guru dan sebagainya.
86
Menurut Popham 1995 dalam Dikmenum, ranah afektif menentukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki
minat pada pelajaran tertentu sulit untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam suatu mata pelajaran
diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Selain itu ikatan emosional sering diperlukan untuk membangun semangat kebersamaan,
semangat persatuan, semangat nasionalisme, rasa sosial, dan sebagainya. Untuk itu semua dalam merancang program pembelajaran, satuan
pendidikan harus memperhatikan ranah afektif.
87
Pophan dalam Mimin mengatakan bahwa ranah afektif menentukan keberhasilan seseorang. Artinya ranah afektif sangat menentukan
keberhasilan seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran.
88
Peringkat ranah afektif menurut taksonomi Krathwohl ada lima yaitu :
89
1 Menerima. Peserta didik memiliki keinginan untuk memperhatikan
suatu fenomena khusus stimulus. 2
Tanggapan. Pada peringkat ini peserta didik tidak hanya memperhatikan fenomena khusus tetapi juga beraksi terhadap
fenomena yang ada. Hasil belajar pada tingkat ini yaitu menekankan diperolehnya respon, keinginan memberi respon atau kepuasan dalam
memberi respon. Peringkat tertinggi pada kategori ini adalah minat, hal-hal yang menekankan pada pada pencarian hasil dan kesenangan
pada aktivitas khusus.
86
Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi…, .h.19-20.
87
Dikmenum, “Pedoman...
88
Haryati, Model..., h. 36.
89
Haryati, Model..., h.37.
3 Menilai. Melibatkan penentuan nilai, keyakinan atau sikap yang
menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Hasil belajar pada peringakat ini berhubungan dengan perilaku yang konsisten dan stabil
agar nilai dikenal dengan jelas. 4
Organisasi. Antara nilai yang satu dengan nilai yang lain dikaitkan dan konflik antar nilai diselesaikan serta mulai membangun sistem internal
yang konsisten. Hasil belajar pada peringkat ini yaitu berupa konseptualisasi nilai atau organisasi sistem nilai.
5 Karakterisasi. Pada peringakat ini peserta didik memiliki sistem nilai
yang mengandalikan perilaku sampai pada suatu waktu tertentu hingga terbentuk pola hidup. Hasil belajar pada tingkat ini adalah berkaitan
dengan pribadi, emosi dan rasa sosialis. Karakteristik ranah afektif yang penting antara lain:
90
1 Sikap menurut Fishbein dan Ajzen yaitu suatu predisposisi yang
dipelajari untuk merespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep dan orang.
2 Minat adalah suatu disposisi yang terorganisasikan melalui
pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan
perhatian atau pencapaian. 3
Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu bersangkutan terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimilikinya.
4 Nilai menurut Tyler adalah suatu objek, aktivitas, atau ide yang
dinyatakan individu dalam mengarahkan minat, sikap dan kepuasan. 5
Moral secara bahasa berasal dari bahasa latin mores yang artinya tata cara, adaptasi kebiasaan sosial yang dianggap pernanen sifatnya bagi
ketertiban dan kesejahteraan masyarakat.
B. Penelitian Yang Relevan
90
Haryati, Model..., h.38-39.