Konsep Kesetimbangan Kimia Hakikat Ilmu Kimia

instrumen, pengambilan, pengolahan, dan penafsiran data, serta menyampaikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis. 4 Meningkatkan kesadaran tentang terapan kimia yang dapat bermanfaat dan juga merugikan bagi individu, masyarakat, dan lingkungan serta menyadari pentingnya mengelola dan melestarikan lingkungan demi kesejahteraan rakyat. 5 Memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

b. Konsep Kesetimbangan Kimia

1 Reaksi Bolak – balik 69 Reaksi kimia ada yang berlangsung searah dan ada pula yang dapat dibalik. Reaksi-reaksi pembakaran atau korosi besi, tidak dapat balik irreversible, artinya hasil raksi tidak dapat diubah lagi menjadi zat pereaksi. Apabila kertas atau kayu yang terbakar, abu atau arang hasil pembakaran tidak dapat diubah kembali menjadi kertas atau kayu seperti semula. Proses-proses alami umumnya berlangsung searah, tidak dapat dibalik reversible. Namun di laboratorium maupun dalam proses industri banyak reaksi yang dapat dibalik. Reaksi dapat balik yang berlangsung dalam sistem tertutup akan berakhir dengan kesetimbangan. 2 Keadaan setimbang Keadaan setimbang kesetimbangan adalah keadaan dimana laju menghilangnya suatu komponen sama dengan laju pembentukan komponen itu v 1 = v 2 . Pada keadaan setimbang jumlah masing- masing komponen tidak berubah terhadap waktu dan tidak ada perubahan yang dapat diamati atau diukur sifat makroskopis tidak 69 Michael Purba, Kimia untuk SMA Kelas XI, Jakarta:Erlangga, 2006, h. 134. berubah reaksi seolah-olah telah berhenti. Akan tetapi secara mikroskopis, yaitu pada tingkat molekul, reaksi tetap berlangsung. Bila suatu zat direaksikan dengan zat lain dan terbentuk zat baru, pembentukan zat baru tersebut tidak selalu sempurna meskipun reaksi dibiarkan beberapa lama. Konsentrasi zat-zat yang bereaksi pada mulanya akan berkurang dengan cepat sampai suatu ketika mencapai nilai yang tetap. Pada saat tersebut tidak terjadi perubahan konsentrasi baik bagi zat-zat yang bereaksi maupun zat hasil reaksi. Keadaan tersebut dikenal sebagai keadaan kesetimbangan kimia. Jadi ciri suatu sistem pada kesetimbangan ialah adanya nilai tertentu yang tidak berubah dengan berubahnya waktu. 70 3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Reaksi kesetimbangan berlangsung tidak tuntas dan tingkat ketidaktuntasannya dipengaruhi oleh faktor luar lingkungan yaitu sebagai berikut : a Pengaruh konsentrasi b Pengaruh volume c Pengaruh tekanan d Pengaruh suhu Pada reaksi kesetimbangan, ketidaktuntasannya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal tersebut juga dapat dianalogikan seperti kehidupan seorang manusia, artinya seseorang juga dipengaruhi faktor lingkungan. Hal ini tercermin dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia bukanlah makhluk individu melainkan sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Berdasarkan hal diatas sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : 70 Ralph H. Petrucci dan Suminar, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 188. ”Perumpamaan sahabat yang saleh dan yang jahat ialah bagaikan seorang penjual minyak wangi dan pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, maka bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi atau kamu akan membeli darinya, atau paling tidak kamu akan mendapatkan bau wanginya. Sedangkan pandai besi maka bisa jadi akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau yang tidak sedap” H.R Al-Bukhari. 4 Azas Le Chatelier Pengaruh faktor luar terhadap kesetimbangan dapat diramalkan dengan azas Le Chatelier yang dikemukakan oleh Henri Louis Le Chatelier pada tahun 1884 adalah sebagai berikut : Bila terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu tindakan aksi, maka sistem itu akan mengadakan reaksi yang cenderung mengurangi pengaruh aksi tersebut . Dimana cara sistem bereaksi adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau ke kanan. 71 a Pengaruh konsentrasi 2 NO g + O 2 g 2 NO 2 g Berdasarkan reaksi kimia diatas, Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika konsentrasi salah satu komponen diperbesar maka reaksi sistem adalah mengurangi komponen tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu komponen diperkecil, maka reaksi sistem adalah menambah komponen itu. Secara singkat, pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan adalah sebagai berikut: Jika konsentrasi salah satu pereaksi diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu produk diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri. Pada reaksi kesetimbangan dapat dianalogikan seperti seorang manusia dalam kehidupan masyarakat dimana apabila ada seorang mendapatkan rizqi yang berlebih dalam hal materi maka akan memberikan sebagian hartanya untuk orang yang membutuhkan sehingga akan mewujudkan kepedulian sosial dan 71 Micheal Purba, Kimia Untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006, h. 147. toleransi antara sesama manusia. Hal tersebut sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Isra’ ayat 26 – 28 yang berbunyi : Artinya : ” Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janglah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhanNya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari TuhanMu yang kamu harapkan maka katakanlah kepada mereka dengan ucapan yang pantas.” QS:17: 26-28 Y - Z - [\ 989 ] - 9_ 8 -Q+ -  Z - [\ `ab8b - 98Z 6c-dC - e Artinya : ”...Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. QS:5:2 Pada sistem kesetimbangan kimia, pergeseran kimia yang dipengaruhi oleh konsentrasi di analogikan dengan kehidupan manusia dalam lingkungan masyarakat yaitu kepedulian sosial dan sikap toleransi terhadap sesama. Apabila ada saudara yang membutuhkan pertolongan maka yang lain harus membantunya dengan kemampuannya yang ia miliki agar terwujud kerukunan hidup dalam masyarakat. b Pengaruh suhu Sesuai dengan azas Le Chatelier, jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu, setimbang bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor ke pihak reaksi endoterm. Sebaliknya, jika suhu diturunkan, maka setimbang akan bergeser ke pihak reaksi yang melepaskan kalor eksoterm. c Pengaruh perubahan tekanan Jika tekanan sistem kesetimbangan diperbesar maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah jumlah molekul jumlah koefisien kecil dan sebaliknya. d Pengaruh volume Jika volume sistem kesetimbangan diperbesar maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah molekulnya jumlah koefisien besar dan sebaliknya. Dalam reaksi kesetimbangan pada suatu larutan, cara memperbesar volume adalah dengan pengenceran. 5 Tetapan Kesetimbangan 72 a Hukum Kesetimbangan Suatu hubungan yang tetap antara konsentrasi kesetimbangan yaitu nisbah hasil kali konsentrasi setimbang zat-zat produk terhadap hasil konsentrasi seimbang zat-zat pereaksi masing-masing dipangkatkan dengan koefisiennya. Nilai dari hukum kesetimbangan disebut tetapan kesetimbangan dan dinyatakan dengan lambang Kc. Secara umum, persamaan Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : 2SO 2 g + O 2 g 2SO 3 g yaitu : K = ] [ ] [ ] [ 2 2 2 3 O SO SO b Tetapan Kesetimbangan Tekanan Kp 72 Purba, Kimia …h.138. Tetapan kesetimbangan untuk sistem kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan berdasarkan tekanan parsial gas yang dinyatakan dengan Kp. Secara umum, persamaan Tetapan kesetimbangan untuk reaksi : N 2 g + 3H 2 g 2NH 3 g yaitu : Kp = ] [ ] [ ] [ 2 3 2 2 3 N H PNH c Hubungan Kp dengan Kc Tekanan parsial gas bergantung pada konsentrasi. Dari persamaan gas ideal yaitu PV = nRT, maka didapatkan P = RT V n Dengan mengganti P pada persamaan Kp dengan V n maka di dapatkan hubungan Kp dengan Kc sebagai berikut : Kp = Kc RT n 6 Penerapan Kesetimbangan dalam industri Reaksi kimia yang digunakan pada industri menggunakan sistem kesetimbangan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Untuk mendapatkan produk tersebut diupayakan agar reaksi bergerak ke arah hasil reaksi dan sekecil mungkin bergeser ke arah pereaksi. Beberapa contoh reaksi kimia yang menggunakan prinsip kesetimbangan dalam industri adalah pembuatan gas amonia NH 3 , asam sulfat H 2 SO 4 , dan asam nitrat HNO 3 . Ketiga zat tersebut merupakan bahan kimia yang sangat penting dalam berbagai industri kimia. 73 a Pembuatan Amonia NH 3 73 Suyatno, dkk, Kimia untuk SMAMA Kelas XI, Jakarta: Grasindo, 2007, h.129. Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan gas hidrogen. Reaksi pembuatan ini dipelajari oleh Fritz Haber dan disempurnakan oleh Karl Bosch, sehingga proses pembuatan ini dikenal dengan proses Haber-Bosch. Persamaan reaksi pada pembuatan amonia adalah sebagai berikut: 74 N 2 g + 3H 2 g 2NH 3 g ∆H = -92 kJ Menurut azas Le Chatelier, kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk mencapai kondisi optimal jika diberlakukan hal-hal berikut ini: 75 1 Penambahan suhu akan menggeser kesetimbangan ke kiri reaksi endoterm, sehingga untuk menggeser kesetimbangan ke kanan maka suhu harus diturunkan. Pada suhu rendah, reaksi akan berjalan sangat lambat dan suhu optimal yang diperlukan pada pembuatan amonia adalah 500°C pada tekanan yang tinggi. 2 Penambahan katalis oksida besi, oksida kalium dan alumunium untuk mempercepat laju reaksi. 3 Saat ini, kondisi optimal pada industri amonia dilakukan pada suhu 600°C d.engan tekanan 1000 atm. b Pembuatan Asam Sulfat H 2 SO 4 Bahan kimia kunci pada pembuatan asam sulfat adalah gas SO 3 berdasarkan reaksi eksoterm berikut: 76 2 SO 2 g + O 2 g SO 3 g ∆H = -189 kJ Kondisi optimal dicapai dengan melangsungkan reaksi pada suhu 400°C dan menggunakan katalis Vanadium V oksida V 2 O 5 . Pada proses ini tidak memerlukan tekanan tinggi. 74 Suyatno,Kimia ..., h.125. 75 Suyatna, Kimia ..., h.126. 76 Suyatno, Kimia ..., h.126. c Pembuatan Asam Nitrat HNO 3 Asam nitrat diproduksi secara industri dengan proses Oswald berdasarkan reaksi: 77 1 Pembentukan nitrogen monoksida dari amonia dan oksigen dengan katalis Pt-Rd pada suhu 850°C dan tekanan 5 atm. 4 NH 3 g + 5 O 2 g 4 NO g + 6 H 2 O g ∆ H = 907 kJ 2 Nitrogen monoksida dari hasil di atas, kemudian dioksidasi menjadi nitrogen dioksida. 2 NO g + O 2 g 2 NO 2 g ∆H = -114,14 kJ 3 Nitrogen dioksida dicampur udara yang berlebih dalam air panas 80°C akan bereaksi membentuk asam nitrat. 4 NO 2 g + O 2 g + 2 H 2 O l HNO 3 g

5. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kontkstual dan pembelajaran quantum: studi kasus pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN I Ciputat

1 3 88

Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Fluida Dinamis

14 174 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DENGAN SEM BERFASILITASI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMAN 1 PEKALONGAN

0 86 266

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Kinestetik Kelas XI Semester Genap Di SMAN 1 Ngemp

0 4 17

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN Kebakkramat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS SEMESTER GENAP KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 16

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP.

0 0 2

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER GENAP.

0 0 2

Soal UTS Kimia Kelas X XI Semester 2 (Genap) - Kumpulin Soal uts 2 kimia xi

2 15 3