B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :
1. Banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam penyajian
materi. 2.
Dampak dari pembelajaran yang berpusat pada guru adalah banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar tetapi
pada kenyataannya siswa tidak memahaminya. 3.
Sistem pendidikan yang hanya menekankan aspek kognitif semata menyebabkan siswa cenderung mengetahui banyak hal tetapi kurang
memiliki sistem nilai, sikap, minat secara positif terhadap apa yang diketahui.
4. Ketidakseimbangan perkembangan intelektual dengan kematangan
kepribadian yang dialami siswa pada gilirannya akan membentuk anak sebagai sosok spesialis yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar.
C. Pembatasan masalah
Dari masalah yang diidentifikasi di atas, maka agar penelitian ini lebih terarah, ruang lingkupnya perlu dibatasi. Untuk itu, penulis membatasi
masalah yang akan diteliti pada hal-hal sebagai berikut: 1.
Para siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI jurusan IPA di SMAN 2 Depok.
2. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan pembelajaran kimia yang
bernuansa nilai pada pokok bahasan Kesetimbangan Kimia. 3.
Nilai-nilai yang akan dikaji dalam penelitian ini hanya nilai sosial, nilai religi dan nilai praktis menurut Einstein.
4. Hasil belajar kognitif hanya dibatasi pada aspek pengetahuan C
1
, pemahaman C
2
, aplikasi atau penerapan C
3
dan analisis C
4
. Hal
tersebut dikarenakan tes kognitif yang digunakan berbentuk pilihan ganda.
5. Hasil belajar afektif hanya dibatasi pada aspek penerimaan, respon dan
penilaian setelah pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan
kontekstual. D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pembelajaran kimia bernuansa nilai dengan pendekatan kontekstual
berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa ? .
E. Tujuan Penelitian