Pengertian Nilai Pembelajaran Bernuansa Nilai

langkah yang dilakukan dalam penilaian kinerja yaitu identifikasi semua aspek penting, tuliskan semua kemampuan khusus yang diperlukan, usahakan kemampuan yang akan dinilai dapat diamati dan tidak terlalu banyak. Urutkan kemampuan yang akan dinilai berdasarkan urutan yang akan diamati. 2 Penilaian Tes Tertulis Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes tertulis yang digunakan adalah tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda dapat dgunakan untuk kemampuan mengingat dan memahami. Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut yaitu materi, konstruksi, dan bahasa.

3. Pembelajaran Bernuansa Nilai

a. Pengertian Nilai

Nilai-nilai didefinisikan sebagai suatu ide yang relatif konstan tentang suatu perilaku. Nilai-nilai menunjuk pada kriteria untuk menentukan tingkat kebaikan, harga, atau keindahan. 47 Menurut Mc Conatha dan Schnell mendefinisikan bahwa nilai : 48 “Value are primary constructs which affect an individual’s interprtive schema and his or her sense of self, thereby exerting a direct influence on attitudes, beliefs, fellings and the perception of the social and political world”. Nilai atau value yang berasal dari bahasa latin valere dapat berarti kualitas sesuatu yang membuatnya menjadi diidamkan, bermanfaat, dapat pula berarti sesuatu yang dihormati, unggul, dihargai atau diakui. Nilai dapat bersifat subjektif dan dapat pula bersifat objektif. 49 Dengan 47 Sutarno, “Nilai dan Pendekatan Pendidikan Nilai” dari Jurnal Pendidikan Nilai. Th.6. No. 1 Pebruari 2000. h.53. 48 Gail E. FitzSimons, ”Value, Vocational Education and Mathematics : Linking Research with Practice”, Monash UniversitySwinburn University of Technology. dari: http: www. Valueseducation.edu.au, diakses 2 September 2008, h.1. 49 Anna Poejiadi dan Hayat Sholihin, “Pendidikan Nilai dan Penilaian dalam Pembelajaran Sains Sebagai Antisipasi Kurikulum 2004 dalam Seminar nasional Pendidikan Matematika dan kata lain, apabila sesuatu itu dipandang baik dirasakan bermanfaatuntuk dimiliki, bermanfaat untuk dikerjakan atau bermanfaat untuk dicapai seseorang. Nilai menurut Philip C Clarkson dan Alan Bishop “value occupying a more central and deeply held position than attitudes, which are often considered to be reflected in our patterns of response to particular situations . 50 Hal itu menunjukkan bahwa nilai menduduki posisi yang lebih utama dan mendalam dibandingkan sikap, serta dianggap sebagai refleksi diri dalam berbagai situasi. Menurut Louis O Kattsoff dalam Djunaidi menyimpulkan bahwa nilai mempunyai empat macam arti yaitu : 51 1 Bernilai artinya berguna. 2 Merupakan nilai artinya baik atau benar atau indah. 3 Mengandung nilai artinya merupakan objek atau keinginan atau sifat yang menimbulkan sifat setuju serta suatu predikat. 4 Memberi nilai artinya memutuskan bahwa sesuatu yang diinginkan atau menunjukkan nilai. Senada dengan pendapat Louis O Kattsoff, Brian Hill dalam The Australian National Framework for Values Education menjelaskan bahwa nilai adalah “ the ideals that give significance to our lives, that are reflected through the priorities that we choose, and that we act on consistently and repeatedly“. Nilai sebagai sesuatu yang dapat memberikan hal yang signifikan terhadap kehidupan kita, yang tercermin IPA Diseminasi Hasil Kolaborasi Sekolah-Universitas Untuk Meningkatkan Kesiapan Implementasi Kurikulum MIPA 2004 , 10 Juli 2004, h. 2. 50 Philip C Clarkson dan Alan Bishop,”Value and Mathematics Education” , Paper presented at the conference of the International Commission for the Study and Improvement of Mathematics Education CIEAM51, University College. http: www. Valueseducation.edu.au, diakses 2 September 2008. 51 Muhammad Djunaidi Ghony, Nilai Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1999, h. 15. pada prioritas hidup yang kita pilih sehingga kita dapat melakukannya secara konsisten dan berulang kali. 52 Menurut Milton Roceach dan James Bank seperti yang dikutip oleh Mawardi Lubis, nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak, atau mengenai sesuatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercayai. 53 Horton dan Hunt dalam J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto mengatakan nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti atau tidak berarti. Nilai pada hakikatnya mengarahkan perilaku dan pertimbangan seseorang, tetapi tidak menghakimi apakah sebuah perilaku tertentu itu salah atau benar. 54 Suatu tindakan dianggap sah artinya secara moral dapat diterima kalau harmonis dengan nilai-nilai yang disepakati dan dijunjung oleh masyarakat dimana tindakan itu dilakukan. Khoiron Rosyadi mengutip pendapat Hoffmeister mengatakan bahwa nilai adalah implikasi hubungan yang diadakan oleh manusia yang sedang memberi nilai antara satu benda dengan satu ukuran. 55 Nilai dirasakan dalam diri kita masing-masing sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip yang menjadi penting dalam kehidupan sampai pada suatu tingkat dimana sementara orang lebih siap untuk mengorbankan hidup mereka daripada mengorbankan nilai. Henry Pratt Furchild dalam Junaidi Ghony mendefinisikan nilai sebagai “The believed capacity of any obyect satisfy a human desire. The quality of any obyect which causes it into be of interest to an individual or group” . 56 Yaitu kemampuan yang dapat dipercaya yang ada pada suatu 52 R. Scott Webster, “Does the Australian National Framework for Values Education Stifle an Education for World Peace”, dari: http: www. Valueseducation.edu.au, diakses 2 September 2008, h.3. 53 Lubis, Evaluasi...I, h. 16. 54 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 35. 55 Khoiron Rosyadi, Pendidikan Profetik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004, cet.1, h. 115 56 Junaidi G, Nilai ..., h. 16. bendahal yang memuaskan keinginan manusia. Hal tersebut menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok. Nilai adalah suatu perangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu identitas yang memberikan corak yang khusus kepada pola pemikiran, perasaan, keterikatan maupun perilaku. Oleh karena itu sistem nilai dapat merupakan standar umum yang diyakini, yang diserap dari keadan objektif maupun diangkat dari keyakinan, sentimen perasaan umum maupun identitas yang diberikan atau diwahyukan Allah SWT yang pada gilirannya merupakan sentimen perasan umum, kejadian umum, identitas umum yang oleh karenanya menjadi syariat umum. 57 Pengertian nilai menurut Fraenkel dalam Mawardi, adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan dan dipertahanakan. 58 Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara subjek dan objek memiliki arti prnting dalam kehidupan subjek. Menurut Sidi Gazalba dalam Mawardi, Nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak dan ideal. Nilai bukan benda konkret, bukan fakta, tidak hanya sekedar soal penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, yang disenangi atau tidak disenangi. Nilai itu terletak antara hubungan subjek penilai dengan objek. 59 Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai menjadi sesuatu yang amat penting pada diri seseorang karena nilai akan dijadikan sebagai standar berkelakuan dalam menghadapi hidup dan menghidupi dunianya dan mempengaruhi manusia dalam menentukan pilihannya diantara cara-cara tindakan alternatif. 57 Abu Ahmadi dan Noor Salimi, Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, Cet. IV, h. 202. 58 Lubis, Evaluasi..., h.17. 59 Lubis, Evaluasi..., h.17.

b. Jenis-Jenis Nilai

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar kimia siswa pada pembelajaran kontkstual dan pembelajaran quantum: studi kasus pada konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMAN I Ciputat

1 3 88

Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif Berbasis Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Konsep Fluida Dinamis

14 174 262

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DENGAN SEM BERFASILITASI LKS TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI SMAN 1 PEKALONGAN

0 86 266

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN QUIZ TEAM TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Pengaruh Strategi Pembelajaran Quiz Team Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Gaya Belajar Kinestetik Kelas XI Semester Genap Di SMAN 1 Ngemp

0 4 17

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT Pengaruh Pembelajaran Mind Map Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMAN Kebakkramat Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 2 15

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS SEMESTER GENAP KELAS XI SMA NEGERI 9 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 1 16

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP.

0 0 2

PENGEMBANGAN SHINING CHEMISTRY BOOK BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MATERI KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER GENAP.

0 0 2

Soal UTS Kimia Kelas X XI Semester 2 (Genap) - Kumpulin Soal uts 2 kimia xi

2 15 3