Teori Kuantitas Uang Quantity Theory of Money
21 proses pemenuhan kebutuhan manusia menjadi sulit. Transaksi jual beli
harus melalui barter. Dari uraian diatas terlihat bahwa menurut ekonomi Islam, uang di pandang sebagai alat tukar, bukan sutu komoditi.
Diterimanya peranan uang ini secara luas, dengan maksud untuk mempermudah proses transaksi sebagai alat ukur dan menghapuskan
ketidakadilan dan kezaliman dalam ekonomi tukar-menukar. Karena ketidakadilan dalam ekonomi barter, digolongkan sebagai riba fadhl.
Nabi Muhammad SAW mengatur uang sebagai gudang nilai store of value yaitu ketika beliau mewajibkan zakat atas asset moneter emas dan
perak. Secara tidak langsung Nabi mengatakan, bahwa uang sebagai faktor produksi mempunyai potensi untuk berkembang melalui usaha-
usaha produktif.
Menurut Karim, “ uang adalah flow concept, artinya semakin cepat perputaran uang akan semakin baik dan besar perannya dalam
mendorong aktifitas ekonomi ” Karim, 2001:47. Uang dianalogikan dengan air, sewaktu air mengalir dengan lancar, maka
dia akan senantiasa bersih memberi manfaat yang baik bagi kehidupan. Sebaliknya, ketika air dibiarkan menggenang pada suatu tempat, maka
keadaannya dapat kotor atau bahkan dapat mematikan suatu kehidupan yang telah berjalan.
Merujuk pada Al-Qur’an, al-Ghazali mengecam orang yang menimbun uang. Menimbun uang berarti menarik uang secara sementara
dari peredaran. Dalam ekonomi moneter, penimbunan uang berarti
22 meperlambat perputaran uang, ini berarti memperkecil terjadinya transaksi
sehingga perekonomian lesu. Menurut Hidayat, “ dalam ekonomi Islam, Jumlah Uang Beredar ditentukan di dalam perekonomian sebagai variabel
endogen, yaitu yang ditentukan oleh banyaknya permintaan uang di sektor riil” Hidayat, 2009:157.
Ada dua alasan utama memegang uang dalam ekonomi Islam, yaitu motivasi transaksi dan berjaga-jaga. Besarnya persediaan uang tunai akan
berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran. Jumlah uang tunai yang diperlukan dalam ekonomi Islam hanya
berdasarkan motivasi transaksi dan berjaga-jaga, merupakan fungsi dari tingkat pendapatan, pada tingkat tertentu di atas yang telah ditentukan
zakat atas asset yang kurang produktif. Menurut Metwally, meningkatnya pendapatan akan meningkatkan
permintaan atas uang oleh masyarakat, untuk tingkat pendapatan tertentu terkena zakat. Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut:
MD = f Yµ ……..…………….…………..………………………….. 6 Dimana:
MD = Permintaan uang dalam masyarakat
Y = Pendapatan
µ = Tingkat biaya karena menyimpan uang dalam bentuk kas
23 Dahlan Siamat 2001 menyatakan bahwa perkembangan uang
beredar di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain kegiatan luar negeri, sektor pemerintah, sektor swasta domestik, dan sektor lainnya.
Transaksi-transaksi dari sektor-sektor tersebut dicatat dalam neraca sistem moneter yang memperlihatkan besarnya jumlah uang beredar dan faktor-
faktor yang memepengaruhi.