Jumlah Uang Beredar Menurut Ekonomi Islam

24 Berdasarkan definisi-definisi di atas, maka dapat disimpulkan bank adalah suatu lembaga keuangan yang mempunyai tugas untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sesuai tugas utamanya yaitu sebagai intermediasi. Bank Islam dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa, dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Bank Syariah adalah lembaga perantara intermediary antara satu-satuan kelompok masyarakat atau unit-unit ekonomi yang mengalami kelebihan dana surplus unit dengan unit-unit lain yang mengalami kekurangan dana deficit unit, melalui bank kelebihan dana tersebut dapat disalurkan kepada pihak-pihak yang memerlukan dan memberikan manfaat kepada kedua belah pihak.

2. Prinsip dan Tujuan Sistem Bank Islam

Islam adalah suatu dien way of life yang praktis, mengajarkan segala yang baik dan bermanfaat bagi manusia. Selain itu, Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan sifat dasar manusia human nature. Aktivitas keuangan dan perbankan dapat dipandang sebagai wahana bagi masyarakat modern untuk membawa mereka kepada pelaksanaan dua ajaran Qur’an, yaitu: 25 1. Prinsip At Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama diantara anggota masyarakat untuk kebaikan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an:                Artinya: “ … dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya. “ Q.S.Al-Maa-idah [5]:2 2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu menahan uang dana dan membiarkannya menganggur idle dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi masyarakat umum. Pendirian dari Bank Islam, mempunyai beberapa tujuan diantaranya: 1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat muslim, sehingga kesenjangan sosial di bidang ekonomi semakin berkurang. 2. Melayani masyarakat muslim secara leluasa dalam dunia perbankan yang berdasarkan syariah, karena bank yang ada selama ini adalah sifatnya konvensional yang operasionalnya menggunakan bunga. Sementara masyarakat muslim beranggapan bahwa bunga dalam prinsip Islam adalah riba, sedangkan riba adalah haram. 3. Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses pembangunan, terutama dalam bidang ekonomi keuangan. 4. Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat berdasarkan efisiensi dan keadilan, mempu meningkatkan partisipasi 26 rakyat banyak, sehingga dapat menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat. 5. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berfikir secara ekonomis serta berprilaku bisnis, dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Prinsip utama yang dianut oleh Bank Islam adalah: 1. Larangan riba bunga dalam berbagai bentuk transaksi 2. Menjalankan bisnis dan aktivitas perdagangan yang berbasis pada perolehan keuntungan yang sah menurut syariah 3. Memberikan zakat. Zakat sebagai instrumen untuk pemenuhan kewajiban penyisihan harta yang merupakan hak orang lain yang memenuhi syarat untuk menerima, demikian juga anjuran yang kuat untuk mengeluarkan infak dan sedekah sebagai manifestasi dari pentingnya pemerataan kekayaan dan memerangi kemiskinan.

3. Pembiayaan a. Definisi Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok yang diemban oleh bank, baik Bank Syariah maupun Bank Konvensional. Pada bank syariah, pembiayaan diberikan berdasarkan nisbah bagi hasil, untuk menghindari penerimaan dan pembayaran bunga riba maka perbankan syariah menempuh cara memberikan pembiayaan financing berdasarkan prinsip jual beli al bai’, prinsip sewa 27 ijarah dan berdasarkan prinsip kerja sama syirkah. Menurut Arifin, Pembiayaan financing adalah: “ Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang merupakannya dan layak memperolehnya” Arifin,2005:185. Menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

b. Jenis-Jenis Pembiayaan

Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut Zainul Arifin 2002:185, jenis-jenis pembiayaan perbankan syariah terbagi menjadi 2 yaitu: 1. Pembiayaan Konsumtif Yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan. 2. Pembiayaan Produktif Yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas yaitu untuk peningkatan usaha baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Sedangkan menurut Antonio, pembiayaan menurut keperluannya dibagi menjadi 2 yaitu 2001:160: