Jumlah Uang Beredar JUB dan Produk Domestik Bruto PDB

119 Pendayagunaan ZIS dibagi menjadi dua yaitu untuk kegiatan konsumtif dan produktif. Kedua kegiatan ekonomi tersebut akan berdampak pada perekonomian dalam waktu yang cukup lama terutama untuk penawaran dan permintaan agregat. b. Jangka Panjang Sedangkan pada LNZIS-1 menunjukkan nilai probabilitasnya sebesar 0.0139. Hal ini berarti variabel ZIS berkontribusi pada tingkat kepercayaan α = 0.05. Hal ini memberi implikasi bahwa terdapat kontribusi jangka panjang antara variabel ZIS sebesar 0,69138 persen terhadap PDB. Ketika ZIS mengalami kenaikkan sebesar satu persen maka akan berkontribusi menurunkan PDB sebesar 0,69138 persen dan jika ZIS mengalami kenaikkan sebesar satu persen makan akan berkontribusi menurunkan PDB sebesar 0,69138 persen. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dipaparkan oleh Mark Skousen bahwa ZIS memiliki multiplier effect dalam perekonomian, hal ini akan membawa pada peningkatan pendapatan nasional. Dan diamini oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Mohammed B. Yussof bahwa pengeluaran zakat adalah instrument fiskal yang ampuh untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Penelitian Eko Suprayitno dan kawan-kawan yang dilakukan di Malaysia juga menghasilkan kesimpulan bahwa zakat memiliki 120 pengaruh yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi pada tingkat kepercayaan 1.

D. Interpretasi Analisis Ekonomi

Error Correction Model ECM terlihat pada table 4.13 dapat diketahui besarnya koefisien ECT sebesar 0.4947737 dengan taraf signifikansi sebesar 0.0006 artinya bahwa variabel tersebut signifikan pada taraf signifikansi 5. Dengan demikian, spesifikasi model menjelaskan hubungan jangka pendek maupun jangka panjang. Oleh karena itu, persamaan ini sudah valid. Hasil penelitian ini menghasilkan bahwa untuk jangka pendek, baik dari variabel JUB, PM maupun ZIS tidak memberikan dampak maupun kontribusinya kepada pertumbuhan ekonomi dalam hal ini PDB. Dan untuk jangka panjang, ketiga variabel yaitu JUB, PM maupun ZIS memiliki dampak dan kontribusi terhadap perekonomian negative meskipun itu bernilai negatif. Pemerintah mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Bahkan dalam sejarah Indonesia sejak orde baru hingga sekarang, pemerintah selalu menjadi motor penggerak perekonomian nasional. Salah satunya adalah melalui kebijakan moneter. Dimana pemerintah diupayakan untuk mempengaruhi kegiatan perekonomian melalui manajemen jumlah uang beredar. Implikasi kebijakan pemerintah dipengaruhi oleh teori penawaran uang yang dianut. 121 Penambahan jumlah uang beredar dapat menurunkan tingkat suku bunga. Ketika tingkat suku bunga menurun maka akan mendorong naikknya kegiatan investasi di suatu negara. Kegaiatan investasi mengalami peningkatan maka akan membutuhkan tenaga kerja pula untuk memenuhi jumlah output yang meningkat, permintaan tenaga kerja meningkat maka akan mengurangi tingkat pengangguran masyarakat. Peningkatan permintaan tenaga kerja akan memperbaiki pendapatan masyarakat untuk menuju kehidupan yang sejahtera, sehingga akan berimplikasi kepada pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Adiwarman karim yang menyatakan bahwa uang adalah flow concept, artinya semakin cepat perputaran uang akan semakin baik dan besar perannya dalam mendorong aktifitas ekonomi Karim, 2008:. Dan sesuai pula dengan teori kuantitas uang, semakin banyak perputaran uang dilakukan maka akan menaikkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tetapi pertambahan pada M2 di Indonesia lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang sifatnya di luar sistem. Adanya pertambahan M2 akan dipengaruhi pula oleh meningkatnya tagihan bersih pada pemerintah pusat. Indikasi ini terlihat berdasarkan data laporan BI menunjukkan bahwa obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka menyehatkan perbankan yang mencapai Rp 510,1 trilyun. Penerbitan obligasi oleh pemerintah ini tentunya akan ikut meningkatkan jumlah uang kuasi yang