Bagi Untung dan Bagi Rugi

39 Secara garis besar, dana ZIS dapat didistribusikan pada dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan-kegiatan yang bersifat konsumtif dan produktif. Kegiatan produktif adalah pemberian bantuan yang diperuntukkan bagi kegiatan usaha produktif sehingga dapat memberikan dampak jangka menengah-panjang bagi para mustahik. Pendayagunaan ZIS secara produktif dapat dilakukan dengan memberikan pembiayaan produktif kepada para mustahik. “Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi “Antonio,2001:87. Berdasarkan jenis keperluannya, pembiayaan produktif dibagi menjadi dua, yaitu: 1 Pembiayaan modal kerja, yang merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan produksi secara kuantitatif jumlah hasil produksi dan kualitatif peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi serta untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu barang. 2 Pembiayaan investasi, yang merupakan pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang modal capital goods. Serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan investasi.

1. Teori Zakat a. Definisi Zakat

Definisi zakat menurut Ketua Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS, Didin Hafidhuddin sebagai berikut: 40 Secara etimologis, zakat menurut Didin Hafidhuddin memiliki arti kata berkembang an-namaa, mensucikan at-thabaratu dan berkah al-barakatu. Secara terminologis, zakat berarti mengeluarkan sebagian harta dengan persyaratan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu mustahik dengan persyaratan tertentu pula dalam zakat empowering Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009: 48. Zakat menurut istilah agama Islam artinya kadar harta yang tertentu, yang diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan beberapa syarat. Menurut al-Qardhawi, “ tujuan mendasar ibadah zakat untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan sosial, seperti pengangguran, kemiskinan dan lain-lain “. al-Qardhawi,2002:122. Sedangkan menurut Pramanik berpendapat, “ zakat dapat memainkan peran yang sangat signifikan dalam mendistribusikan pendapatan dan kekayaan dalam masyarakat muslim”. dalam zakat empowering Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009:49. Menurut Ghozali, implikasi dari zakat ialah: Tumbuhnya harta akibat zakat tersebut dapat dijelaskan dengan pengaruh zakat terhadap pendapatan, konsumsi tabungan, investasi dan tenaga kerja dan implikasi zakat yang bersifat berlipat ganda multiplier effect terhadap perekonomian secara keseluruhan. dalam penelitian yang dilakukan oleh Suprayitno,dkk,2009:15 Secara formal keberadaan zakat diatur dalam UU No. 381999 tentang pengelolaan zakat. Pengelolaan zakat ini tidak hanya dimonopoli oleh BAZIS yang dikelola oleh Negara tetapi dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Dalam konteks lebih makro, konsep ZIS memiliki dampak yang luar biasa. Dari aspek lain, dapat dilihat ZIS dari sisi