57 permintaan agregat dalam perekonomian. Kombinasi dampak zis
terhadap konsumsi dan investasi akan meningkatkan permintaan agregat perekonomian. “ Melalui dampak pengganda multiplier effect
dalam perekonomian, hal ini akan membawa pada peningkatan pendapatan nasional “ Skousen,2005:190.
Belanja dana ZIS akan meningkatkan konsumsi kelompok miskin, yang kemudian akan memicu kenaikan produksi barang dan
jasa terkait belanja konsumsi kelompok miskin. Kenaikkan produksi dipastikan akan menggerakkan roda perekonomian secara luas berupa
permintaan terhadap input faktor produksi, seperti tenaga kerja, modal fisik, energi dan bahan baku hingga permintaan terhadap input antara
intermediary input, terutama produk dan jasa kebutuhan dasar yang umumnya dihasilkan oleh produsen domestik. Penerapan ZIS juga
akan member dampak positif pada tabungan kelompok miskin dan pada saat yang sama memberi dampak netral terhadap tabungan
kelompok kaya. Dengan demikian secara agregat, tabungan nasional akan meningkat. Peningkatan tabungan ini akan mendorong kenaikkan
investasi. Kenaikkan investasi ini pada gilirannya akan menghasilkan kenaikkan produksi barang dan jasa, menurunkan harga dan
meningkatkan pendapatan riil masyarakat optimal. Demikian juga potensi zakat yang besar perlu dikonsolidasikan dalam kerangka
otonomi daerah.
58
F. Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa Jumlah Uang Beredar, Pembiayaan Mudharabah dan Penerimaan ZIS
terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Diantaranya:
1. Arif Pujiyono 2003
Penelitian ini dengan judul Teori Endogenus Uang dalam Sistem Moneter Islam. Pada penelitian ini ingin memfungsikan Jumlah Uang
Beredar melalui uji kausalitas dengan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan Granger Causality Test, Variace Decomposition, Error
Correction Model dan Asumsi Klasik. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Jumlah Uang Beredar M1 mempunyai hubungan dua arah Gross
Domestic Bruto GDP. Artinya Variabel GDP dapat menerangkan terhadap variabel M1, dan variabel M1 dapat menerangkan variabel M1.
Dan hasil dari uji ECM menghasilkan mempunyai hubungan positif yang signifikan terhadap pertumbuhan Gross Domestic Bruto GDP baik untuk
jangka pendek dan jangka panjang. Untuk Jumlah Uang Beredar M2, hasil dari Granger menyatakan bahwa kedua variabel ini berdiri sendiri-
sendiri artinya GDP tidak dapat menerangkan M2 begitupun sebaliknya M2 tidak dapat menerangkan GDP. Hal ini dikarenakan pertambahan pada
M2 di Indonesia lebih ditentukan oleh faktor-faktor yang sifatnya di luar sistem. Adanya pertambahan M2 akan dipengaruhi pula oleh
meningkatnya tagihan bersih pada pemerintah pusat. Indikasi ini terlihat
59 berdasarkan data laporan BI menunjukkan bahwa obligasi yang diterbitkan
oleh pemerintah dalam rangka menyehatkan perbankan yang mencapai Rp 510,1 trilyun. Penerbitan obligasi oleh pemerintah ini tentunya akan ikut
meningkatkan jumlah uang kuasi yang ada, dimana uang kuasi sebagai komponen dari M2.
2. Muhamad Nafik H.R 2007
Penelitian ini dengan judul Dampak Bunga dan Bagi Hasil pada Perekonomian. Pada penelitian ini menggunakan data dari Januari 2001
sampai dengan Desember 2006, dan akan menganalisis berkenaan pengaruh bunga dan bagi hasil terhadap tabungan, pembiayaan kredit,
harga dan perekonomian. Perekonomian dalam hal ini yaitu penawaran dana tabungan, penerimaan dana kredit pembiayaan, investasi, biaya
produksi dan harga, inflasi, uang beredar, pertumbuhan ekonomi, pengangguran dan kesejahteraan masyarakat. Pada penelitian ini
menggunakan teknik analisis Kuantitatif dan didukung dengan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa:
a. Dampak Bunga pada Tabungan dan Kredit Penawaran dana uang mempunyai hubungan positif dengan tingkat
suku bunga, sedangkan permintaan dana uang mempunyai hubungan negatif dengan tingkat suku bunga.
b. Dampak Bagi Hasil Pada Tabungan dan Pembiayaan