Interpretasi Analisis Ekonomi PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

124 Skim murabahah umumnya lebih disukai mengingat karakteristik skim ini lebih tidak beresiko dan lebih mudah untuk dilaksanakan, karena skim ini lebih berorientasi pada pembiayaan jangka pendek, sehingga untuk Bank Syariah yang pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan hal ini lebih disukai. Meskipun profit and loss sharing merupakan konsep yang ideal dalam perbankan syariah, namun dalam praktiknya pembiayaan dengan sistem bagi hasil kurang diminati jika dibandingkan dengan murabahah, ijarah atau istishna yang memiliki return relatif lebih pasti. Menurut Antonio tahun 2001 dalam tesis yang ditulis oleh Anita Christie PSTTI UI, 2007:85 menyimpulkan bahwa terdapat resiko yang tinggi dalam pembiayaan berbasis bagi hasil, diantaranya: 1. Side Streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan seperti apa yang disebutkan dalam kontrak. 2. Lalai dan kesalahan yang disengaja. 3. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabah tidak jujur. Selain dikarenakan memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi, masih kurangnya Sumber Daya Insani SDI pada perbankan dan ternyata perbankan syariah belum mampu memberikan pembiayaan untuk jangka panjang. Pengembangan porsi pembiayaan bagi hasil secara murni hingga saat ini masih menjadi tantangan dan obsesi para praktisi dan pemikir perbankan syariah karena memang pada dasarnya ciri utama dari perbankan syariah adalah pembiayaan dengan skema bagi hasil. Secara tipikal dalam pemberian pembiayaan bagi hasil, bank syariah menyerahkan modal risk capital kepada manajer professional yang berkewenangan dan bertanggung 125 jawab dalam membuat keputusan operasional maupun strategi berkaitan dengan usaha yang dikelola. Zakat merupakan rukun Islam, Infak dan Sedekah merupakan bentuk ketaatan hamba kepada Tuhannya. ZIS memiliki fungsi redistribusi baik melalui distribusi pendapatan faktorial maupun melalui distribusi pendapatan personal. ZIS diterapkan pada harta yang memiliki potensi untuk berkembang, termasuk modal financial uang dan modal fisik seperti gedung dan pabrik. Sementara itu, sebagai mekanisme redistribusi pendapatan, ZIS secara efektif akan meredistribusi pendapatan dari kelompok kaya ke kelompok miskin. Redistribusi pendapatan melalui ZIS dapat dilakukan dengan melakukan transfer payment atau negative income-tax secara langsung keorang miskin ataupun melalui penyediaan barang-barang publik yang sangat dibutuhkan orang miskin yang juga memiliki dampak redistributif yang kuat seperti kesehatan dan pendidikan. Seperti yang telah dipaparkan diatas bahwa pendayagunaan ZIS ada yang bersifat konsumtif dan produktif. ZIS berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi baik melalui jalur permintaan agregat maupun jalur penawaran agregat. Dampak positif ZIS pada konsumsi dan investasi secara jelas akan menaikkan permintaan agregat dalam perekonomian. Kombinasi dampak ZIS terhadap konsumsi dan investasi akan meningkatkan permintaan agregat perekonomian. “ Melalui dampak pengganda multiplier effect dalam perekonomian, hal ini akan membawa pada peningkatan pendapatan nasional 126 “ Mark Skousen,2005:190. Tetapi pada penelitian ini teori tersbut tidak dapat dipakai dikarenakan kondisi masyarakat Indonesia yang berbeda dengan negara lain khususnya masyarakat di Malaysia. Apabila dilihat dari potensi masyarakat Indonesia 85,1 dari 237,6 juta jiwa merupakan masyarakat beragama Islam, tetapi kenyataannya adalah belum banyak yang sadar masyarakat Indonesia untuk menyalurkan dana ZISnya ke Lembaga Amil Zakat dan Badan Amil Zakat. Masyarakat Indonesia masih menyalurkan dana ZISnya untuk kerabat yang dekat, padahal apabila disalurkan melalui LAZ dan BAZ akan memberikan dampak yang luar biasa kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu juga belum adanya sanksi yang dikenakan masyarakat yang tidak membayar ZIS oleh pemerintah. Sehingga tidak ada yang mewajibkan masyarakat untuk membayar ZIS, lain halnya dengan Pajak. Bagi masyarakat yang tidak membayar pajak, akan dikenakan sanksi tegas oleh pemerintah sehingga masyarakat mempunyai tanggungjawab untuk membayar pajak ke Pemerintah. 127

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Adanya indikasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara variabel jumlah uang beredar, pembiayaan mudharabah dan penerimaan ZIS terhadap pertumbuhan ekonomi sudah diakui oleh para ekonom beberapa periode lalu. Dapat dilihat berbagai penelitian empiris yang kemudian melahirkan berbagai teori ekonomi yang terdapat pada berbagai literatur. Dari hasil pengujian empiris pada penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam jangka pendek, JUB mempunyai hubungan tidak sterhadap PDB. Pada jangka panjang, terdapat hubungan signifikan negatif variabel JUB dan PDB. Dimana apabila JUB mengalami kenaikkan sebesar 1 persen maka akan menurunkan PDB sebesar 1,59493 persen atau sebaliknya apabila JUB mengalami penurunan sebesar 1 persen maka akan menaikkan PDB sebesar 1,59493 persen. 2. Dalam jangka pendek, PM tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada jangka panjang, PM berpengaruh kepada PDB.Di mana PM mengalami kenaikkan sebesar satu persen maka berpengaruh terhadap penururnan PDB sebesar 0,97606 persen atau sebaliknya jika PM mengalami penurunan maka berpengaruh terhadap kenaikan 128 penerimaan PDB sebesar 0,97606 persen. Apabila Pembiayaan Mudharabah mengalami peningkatan yang tinggi di tiap tahunnya maka untuk 30-40 tahun kedepan Pembiayaan Mudharabah bisa memberikan pengaruh yang besar kepada PDB. 3. Pada jangka pendek, ZIS tidak berpengaruh terhadap PDB. Untuk jangka panjang, ZIS berkontribusi pada penerimaan ZIS. Hal ini memberi implikasi bahwa terdapat kontribusi jangka panjang antara variabel ZIS sebesar 0,69138 persen terhadap PDB. Ketika ZIS mengalami kenaikkan sebesar satu persen maka akan berkontribusi menurunkan PDB sebesar 0,69138 persen dan jika ZIS mengalami kenaikkan sebesar satu persen makan akan berkontribusi menurunkan PDB sebesar 0,69138 persen. Apabila Penerimaan ZIS mengalami peningkatan yang tinggi di tiap tahunnya maka untuk 30-40 tahun kedepan Penerimmaan ZIS bisa memberikan pengaruh yang besar kepada PDB.

B. Implikasi dan Saran

Beberapa implikasi dan saran yang ditujukan bagi Lembaga Amil Zakat LAZ maupun Badan Amil Zakat BAZ, perbankan maupun pemerintah dalam menjalankan kegiatan ekonomi syariah serta saran bagi para peneliti dan akademisi dengan maksud untuk dapat meningkatkan penelitian di bidang ekonomi syariah adalah: 1. Bagi Pemerintah 129 Sekiranya Pemerintah ikut serta dan lebih mendukung lagi perkembangan ekonomi syariah khususnya di dunia perbankan dan perzakatan di Indonesia. Agar semakin terasanya dampak dari perbankan syariah dan ZIS di Indonesia yang bisa memberikan kontribusi lebih kepada kondisi perekonomian negara. Dengan adanya dual system yang digunakan perbankan di Indonesia bisa memberikan peluang besar untuk meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia kedepannya. Perlu adanya penggalakan pendayagunaan maupun penyaluran dana dari pembiayaan mudharabah dan dana ZIS agar dapat memberikan dampak dan kontribusi positif terhapad pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Perbankan Syariah Pembiayaan prinsip bagi hasil memiliki keterkaitan langsung dengan sektor riil karena pembiayaan bank langsung ditujukan kepada kegiatan ekonomi yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang dapat dibagi hasilkan. Kondisi perekonomian yang kondusif memberikan peluang kepada peningkatan usaha sehingga penawaran akan pembiayaan diantaranya pembiayaan bagi hasil akan meningkat seiring peningkatan profit yang diperoleh dari pembiayaan tersebut. Hendaknya para praktisi yang terjun ke dunia Perbankan Syariah dapat lebih giat lagi melakukan inovasi-inovasi produk yang terus dipantau oleh DSN Dewan Syariah Nasional dan melakukan sosialisasi kepada 130 masyarakat agar masyarakat bisa lebih dekat dan akrab dengan perbankan syariah. 3. LAZ dan BAZ Untuk LAZ dan BAZ untuk dapat terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk terus menyalurkan dana ZIS nya kepada LAZ maupun BAZ, karena dengan disalurkannya ke LAZ dan BAZ tentunya dampaknya akan sangat terasa terhadap pertumbuhan ekonomi karena penyalurannya Insya Allah tepat pada sasaran atau orang-orang yang berhak menerimanya. 4. Bagi peneliti Dikarenakan keterbatasan peneliti dalam mengambil data yang ada di LAZ dan BAZ, untuk itu kedepan penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi studi lanjutan dengan menggunakan data ZIS terdapat di LAZ dan BAZ yang ada di Indonesia khususnya penelitian ZIS yang mengambil perspektif makroekonomi Indonesia karena sampai saat ini pembahasan ZIS yang bersifat makro masih sangat sedikit. 131 DAFTAR PUSTAKA Al-Qardawi. “Zakat Role in Curing Social and Economic Malaises, In Khaf ed, Economics of Zakat”, IRTI-IDB, Jeddah, 2002. Ambarwati, Septiana. “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah dan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia “, Tesis Eknomi dan Keuangan Syariah Pascasarjana Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia. Jakarta. 208. Antonio, Syafi’i. “Bank Syariah dari Teori ke Praktik”, Gema Insani, Jakarta, 2001. Antonio, Syafii Muhammad. “ Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager “, Tazkia Multimedia dan ProLM Centre, Jakarta, 2007. Arifin, Zainul. ”Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah”, Edisi revisi, Cet. III, Pustaka Alvabet, Jakarta, 2005 Azhari, Ismul. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nisbah Bagi Hasil Sistem Pembiayaan Mudharabah Perbankan Syari’ah”, Tesis Magister dipublikasikan Program Pascasarjana, Institute Agama Islam Negeri, Medan, 2009. Dari http:aacislamiceconomy,blogspot.com. Bank Indonesia. “ Bahan-Bahan Terpilih dan Hasil Riset Terbaik “, BI, MES, IAEI dan FoSSEI, Sumatera Utara, 2011. Bahreisy, Salim. “Riyadus Sholihin”, Cet. ke-7, PT Al Ma’rif, Bandung, 1983. Christie, Anita. “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Pembiayaan Mudharabah di Bank Muamalat Indonesia Periode Maret 2001 s.d Februari 2006, Tesis Magister Program Pascasarjana Studi Timur Tengah dan Islam, Universitas Indonesia, Jakarta, 2007. Daud, Muhammad, dkk. “Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf”, Cet. ke-1, Universitas Press, Jakarta, 1998. D, Nachrowi dan Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktis EKONOMETRIK Untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan”, FEUI, Jakarta, 2006. El-Bantanie , M. Syafe’ie. “Gamtek-Gampang Praktek Zakat, Infaq dan Sedekah”, Salamadani, Bandung, 2009.