35
Gambar 2.4 Bentuk-Bentuk
Mudharabah di Bank Syariah
6. Nisbah Keuntungan a. Prosentase
Nisbah keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk prosentase antara kedua belah pihak.
b. Bagi Untung dan Bagi Rugi
Ketentuan di atas itu merupakan konsekuensi logis dari karakteristik akad mudharabah itu sendiri, yang tergolong dalam kontrak investasi
natural uncertainty contracts. Dalam kontrak ini, return and timing cash flow kita tergantung kepada kinerja sektor riilnya. Bila laba
bisnisnya besar, kedua belah pihak mendapat bagian yang besar pula dan begitupun sebaliknya. Filosofi ini hanya berjalan jika nisbah laba
ditentukan dalam bentuk prosentase, bukan dalam nominal rupiah tertentu.
Off Balance Sheet Muqayyadah
Mudharabah On Balance Sheet
Mutlaqah
36 Bila bisnis mudharabah mengalami kerugian, maka pembagian
kerugian itu bukan berdasarkan atas nisbah tetapi berdasarkan porsi modal masing-masing pihak. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan
kemampuan untuk menanggung kerugian diantara kedua belah pihak. Kemampuan shahib al-mal untuk menanggung kerugian financial
tidak sama dengan kemampuan mudharib. Dari sisi mudharib sebenarnya mengalami kerugian pula, hanya saja kerugiannya dari sisi
pekerjaan. Artinya ketika pembiayaan mudharabah mengalami kerugian maka mudharib terancam hilangnya kerja, usaha dan waktu
yang telah dia curahkan untuk menjalankan bisnis itu. Sebenarnya kedua belah pihak mengalami kerugian, tetapi bentuk kerugiannya
yang ditanggung oleh keduanya berbeda, sesuai dengan objek mudharabah yang dikontribusikannya.
c. Jaminan
Ketentuan pembagian diatas hanya berlaku bila kerugian terjadi hanya murni diakibatkan oleh resiko bisnis business risk, bukan karena
karakter buruk, misalnya karena mudharib lalai danatau melanggar persyaratan-persyaratan kontrak mudharabah, maka shahib al-mal
tidak perlu menanggung kerugian seperti ini.
d. Menentukan Besarnya Nisbah
Besarnya nisbah ditentukan berdasarkan kesepakatan masing-masing pihak yang berkontrak. Angka besaran nisbah ini muncul sebagai hasil