ZIS dan Tabungan Nasional Zakat dan Produksi Agregat

53 Pada perekonomian dalam kondisi ekspansi, pengumpulan dana zakat meningkat akibat naiknya basis ZIS. Namun pada saat yang sama, jumlah penerima ZIS akan berkurang karena kondisi ekonomi yang sedang baik IZDR,2010:57. Dalam kerangka institusi sosial-ekonomi Islam, ZIS memiliki dampak stabilisasi terhadap perekonomian melalui jalur tabungan dan investasi. Dalam perekonomian Islam, dimana ZIS diterapkan dan riba dilarang, keputusan investasi menjadi bagian integral dari keputusan menabung. ZIS dikenakan terhadap tabungan dan dana yang menganggur. Jika investasi tidak menjadi bagian terintegrasi dalam keputusan menabung, maka tingkat kekayaan akan menurun. Jika tabungan diikuti investasi, maka tingkat pengembalian proyek akan tergantung sepenuhnya pada tingkat bagi hasil dan tingkat pengembalian proyek, karena tarif zakat adalah konstan.

3. ZIS dan Penciptaan Lapangan Kerja

Kerangka sosial-ekonomi perekonomian Islam mendorong penciptaan langan kerja melalui dua jalur, yaitu: penciptaan pekerjaan dengan upah tetap fixed-wage job dan penciptaan peluang wirausahawan entrepreneurial opportunities. “ Dan salah satu kerangka institusional terpenting dalam perekonomian islam untuk penciptaan lapangan kerja ini adalah zakat “ M. Fahim Khan:1995. Islam memiliki institusi zakat yang merupakan sedekah wajib, serta menganjurkan sedekah tidak wajib seperti wakaf dan infak. 54 Keberadaan institusi jaminan sosial ini akan menjamin setiap penduduk memperoleh tingkat kehidupan minimum. Dengan demikian, partisipasi dalam sumber daya manusia akan meningkat. Selain mendorong penciptaan peluang wirausahawan, penciptaan lapangan kerja dengan upah-tetap juga akan meningkat dalam perekonomian Islam. Hal ini terjadi karena akumulasi modal juga akan terjadi secara massif dalam perekonomian Islam sehingga investasi dan penciptaan lapangan kerja dengan upah-tetap terus meningkat. Sumber pertama akumulasi modal adalah melalui kegiatan nirlaba seperti qardhul hasan, zakat, infak, sedekah dan wakaf. Motivasi tanpa mengharap balasan ini sulit kita temui di perekonomian konvensional. Sumber akumulasi modal lain adalah tabungan para pengusaha. Jumlah wirausahawan yang lebih besar dalam perekonomia Islam secara implisit menegaskan bahwa jumlah tabungan dan dana yang di- investasikan ulang akan lebih banyak dibandingkan pada perekonomian konvensional dimana jumlah wirausahawan adalah sedikit. Sumber akumulasi modal terakhir berasal dari kombinasi penerapan zakat dan pelarangan riba. Semua tabungan dalam perekonomian Islam akan diarahkan untuk kegiatan investasi produktif, melalui pelarangan riba, spekulasi dan judi atau pemiliki