Di sisi lain, dengan adanya perkembangan teknologi dan kemajuan pengetahuan, maka materi dakwah perlu dimuati dasar-dasar kehidupan dalam
masyarakat global yang senantiasa dilandasi paham keislaman. Sehingga tidak hanya sekedar bagaimana shalat yang benar, puasa yang sah, zakat yang tepat, dan
kegiatan ritual lainnya, melainkan juga perlu diperkenalkan pola kehidupan kontemporer, seperti bagaimana meningkatkan ekonomi yang berwawasan
keislaman atau bagaimana dakwah dapat merambah dunia teknologi informasi, internet, dan sebagainya.
19
d. Media Dakwah
Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.
20
Dengan demikian dapat di rumuskan bahwa media dakwah ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai
tujuan dakwah yang telah ditentukan. Seorang da’i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam kepada
umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah.
Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan
kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan dakwah.
21
19
Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 110.
20
Ali Yafie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan, Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997, h. 91-92.
21
Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 157.
Menurut Hamzah Ya’qub media dakwah di klasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu :
a. Lisan, adalah media yang paling mudah dengan mempergunakan lidah dan suara.
b. Tulisan, media ini berfungsi menggantikan keberadaan da’i dalam proses dakwah.
Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’i dan mad’u. c.
Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik mad’u. d.
Audio visual, media ini dapat merangsang indera penglihatan dan pendengaran mad’u.
e. Akhlak, cara yang langsung di manifestasikan dalam tindakan dan tingkah laku
da’i.
22
Sementara ini, dilihat dari segi sifatnya media dakwah dapat digolongkan menjadi dua kategori : media dakwah tradisional berupa berbagai macam seni dan
media dakwah modern. Media dakwah tradisional berupa berbagai macam seni dan peretunjukan tradisional, dipentaskan secara umum terutama hiburan yang
bersifat komunikatif. Sedangkan media dakwah yang modern diistilahkan pula dengan media elektronik yaitu media yang dihasilkan dari teknologi seperti ;
televisi, radio, pers, internet dan sebagainya.
23
e. Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. Dengan demikian, kita dapat artikan bahwa metode adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodicay artinya ajaran
22
Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Dakwah dan Leadership,Bandung: CV Diponegoro, 1982, h. 13
23
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Mediacita, 2009, h. 115.