dirinya dari 12 orang kyai. Meskipun demikian, saat diadakan tabayyun klarifikasi oleh para kyai, justru disitu nampak kecerdasan kyai muda tersebut
dalam memahami Islam. PBNU pun akhirnya menggelar halaqah khusus untuk merekonstruksi ASWAJA, suatu doktrin yang selama ini disakralkan.
9
C. Perjalanan Karir Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj
Kesuksesan karir KH. Said Aqil Siroj tidak terlepas dari peran terbesar kedua orang tuanya. Kesuksesan beliau yang saat ini menjabat sebagai Ketua
PBNU juga dilatar belakangi dari pengalaman organisasi yang luar biasa. Memulai organisasi tahun 1972 beliau menjadi aktivis PMII dan langsung terpilih
sebagai sekretaris PMII Rayon Krapyak Yogyakarta. Kesetiaan dan kecintaannya pada PMII menghantarkan Kang Said di tunjuk sebagai ketua Keluarga
Mahasiswa Nahdhatul Ulama KMNU Mekkah Pada tahun 1998 yang sebelumnya di tahun 1991 Kang Said di percaya sebagai Tiem Ahli Bahasa
Indonesia di harian koran Al-nadwah Mekkah yang pada saat itu masih menjadi pelajar Pasca Sarjana di Universitas Ummu Al-
qura’ Mekkah Al-mukarromah. Sepulang di Indonesia, namanya semakin dikenal saat diberi amanah untuk
me mangku jabatan Wakil Katib ’Aam Syuriyah PBNU hasil Muktamar Cipasung
1994 . Dan pada tahun 1998, beliau langsung terpilih menjadi Katib ‘Aam
sekaligus dipercaya menjadi Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia.
9
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999, h. iv
Tepatnya Sabtu malam KH. Said Aqil Siroj menerima undangan dari A. Kurdo Irianto Pr. Romo Paroki Algon dan pertama kalinya berkhotbah di depan
altar Gereja Katolik Aloysius Gonzaga Algon Surabaya. Ia menjadi sorotan publik kembali, setelah berkhotbah di Gereja tersebut. Seperti pada kasus
sebelumnya, tidak sedikit para kyai yang memberi stempel “kafir” padanya.
Polemik itu pun akhirnya justru semakin meyakinkan kedalaman dan keluasan ilmu Kang Said. Tidak hanya warga NU atau umat Islam saja yang merasa perlu
mengaji padanya, tapi orang-orang non muslim pun sangat membutuhkan petuah- petuahnya untuk menjadi pemeluk agama yang baik dan benar.
10
Karenanya itu, pada tahun 1999 beliau ditunjuk dalam jajaran anggota Kehormatan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia MATAKIN. Praksis
kesibukan Direktur Pasca Sarjana UNISMA pada tahun 1999 sampai 2003 ini semakin meningkat frekuensinya ketika harus tetap diminta menjadi dosen dan
guru besar di beberapa perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia. Memulai pada tahun 1995 menjadi dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-
qur’an PTIQ yang berlangsung sampai tahun 1997 dan sampai saat ini KH. Said Aqil Siroj adalah
Guru Besar Pascasarjana di Universitas Islam Malang, dosen pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, dosen Pasca Sarjana Universitas Nahdhatul Ulama UNU
Solo, dosen Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Maqdum Ibrahim STMI Tuban serta menjadi penasehat dosen Mata Kuliah Dasar Umum MKDU Universitas
Surabaya UBAYA. Terlebih lagi beliau menjadi dosen Luar Biasa di Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri. Meskipun segudang aktivitas dirasakannya
10
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999, h. iv
namun, sampai sekarang pun beliau masih tetap mengajar secara konsisten.
Karena itu, tak berlebihan jika banyak beberapa Perguruan Tinggi untuk meminta beliau tetap mengajar karena kualitas keilmuannya yang luar biasa juga
profesional dalam segala disiplin ilmu.
11
Di pentas Nasional, aktivitas Kang Said mulai nampak saat dipercaya sebagai wakil ketua Tim Gabungan Pencari Fakta TGPF Kerusuhan medio Mei
1998 sekaligus ketua Tim Investigasi pembantaian Kasus Dukun Santet Banyuwangi, hingga akhirnya diangkat sebagai salah seorang anggota Komnas
HAM. Pada tahun yang sama beliau juga diangkat juga menjadi Wakil Ketua
Konseptor Tim Lima Perumus Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART PKB dan menjadi anggota MPR RI Fraksi Utusan Golongan dari NU.
Karir ayah empat anak ini benar- benar dan terhitung “super sukses” jika dilihat
dari masa domisili di tanah air selepas studi yang baru menginjak tahun ke-5.
12
Dari tahun 1999 Kang Said tetap di percaya sebagai Penasehat dari sebuah organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik PMKRI sampai sekarang.
Keaktifan dan komitmennya pada PBNU menjadikan beliau terpilih sebagai Ketua PBNU yang mengalahkan dua kandidat lainnya KH Solahudin Wahid dan
KH. Slamet Effendy Indonesia Yusuf. Sebelumnya Kang Said menduduki jabatan menjadi Rais Syuriah pada tahun 1999 hingga tahun 2010. Semua tugas dan
11
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas’udi Sekretaris KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 9 Juni 2013
12
KH. Said Aqil Siradj, Islam Kebangsaan Fiqh Demokratik Kaum Santri, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999
amanat yang di alamatkan kepada beliau, dengan penuh rasa tanggung jawab semua itu dilakukan semata-mata untuk ber khidmah bagi agama dan negara.
13
D. Perjalanan Dakwah Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj
Nama Said Aqil Siroj, ramai diperbincangkan baik di media masa, masyarakat atau di pengurus NU. Kiprahnya di NU semata-mata hanya untuk
berkhidmah lillahi ta’ala. Ia mendapat kesempatan rasa simpatik di banyak
koleganya sehingga dapat diterima luas oleh kalangan seniman, artis, budayawan, pengusaha, birokrat, politisi, militer, mahasiswa, LSM, Intelektual, bahkan pada
kelompok non muslim.
14
Aktivitas dakwah KH. Said Aqil Siroj sangat di apresiasi oleh masyarakat luas. Komitmennya pada dunia dakwah sangat luar biasa, terbukti sampai saat ini
Kang Said masih menekuni mengajar ngaji di pesantren yang sekarang di asuh oleh keluarga besarnya yaitu pesantren Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek, Cirebon.
Kepercayaan masyarakat Indonesia pada aktivitas dakwah Kang Said juga terlihat ketika seringkali Kang Said di minta menjadi pembicara tingkat nasional dan
internasional dalam forum formal maupun informal.
15
Pada tanggal 08 September di tahun 1995 beliau menjadi pembicara dengan
tema “Transplantasi Ginjal” dalam Simposium Nasional di Jakarta. Dan di Tahun 1996 beliau di undang menjadi pembicara dalam seminar nasional di
Bengkulu dalam tema “Rekonsiliasi Tasawuf dan Syari’at: Perspektif Sejarah”
13
Wawancara Pribadi dengan Muhammad Idris Mas’udi, Jakarta 9 Juni 2013
14
Mohammad Dawam Sukardi, NU sejak Lahir Dari Pesantren Untuk Bangsa; Kado Buat Kyai Said, Jakarta: SAS Center, 2010
15
Wawancara Pribad i dengan Muhammad Idris Mas’udi Sekretaris KH. Said Aqil Siroj,
Jakarta 9 Juni 2013