Subjek Dakwah Da’i

Artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui ”. 14

c. Materi Dakwah

Materi dakwah adalah masalah isi pesan atau materi yang disampaikan da’i kepada mad’u, yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi akidah, syari’ah dan akhlak. Hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa ajaran yang diajarkan itu bukanlah semata-mata berkaitan dengan eksistensi dan wujud Allah SWT, namun bagaimana menumbuhkan kesadaran mendalam agar mampu memanifestasikan akidah, syari’ah, dan akhlak dalam ucapan, pikiran dan tindakan dalam kehidupan sehari-hari. 15 Secara umum materi dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok, yaitu: 1. Masalah Akidah Keimanan Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah Islamiyah. Aspek aqidah ini yang akan membentuk moral akhlak manusia. Yaitu cakrawala pandangan yang luas antara iman dan Islam atau antara iman dan amal perbuatan. Dalam ibadah-ibadah pokok yang merupakan manifestasi dari iman dipadukan dengan segi-segi pengembangan diri dan kepribadian seseorang dengan kemaslahatan masyarakat yang menuju pada kesejahteraannya. 16 14 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, h. 431. 15 Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 109. 16 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, h. 25 2. Masalah Syariah Syari’ah Islam mengembangkan hukum bersifat komprehensif yang meliputi segenap kehidupan manusia. Materi dakwah yang menyajikan unsur syari’at harus dapat menggambarkan atau memberikan informasi yang jelas di bidang hukum dalam bentuk status hukum yang bersifat wajib, mubah dibolehkan, mandub dianjurkan, makruh dianjurkan untuk ditinggalkan, dan haram dilarang. 17 3. Masalah Akhlak Ilmu akhlak tidak terlepas dari bahasan tentang keutamaan-keutamaan yang dapat menyampaikan manusia kepada tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu kebahagiaan, dan tentang berbagai kejahatan atau kekurangan yang dapat merintangi usaha pencapaian tujuan tersebut. 18 Materi dakwah yang harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat “saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran” Q.S. Al- ‘Ashr ayat: 3:           Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran ”. Apabila kita memperhatikan Al- Qur’an dan hadist maka akan diketahui, sesungguhnya dakwah menduduki tempat dan posisi utama, menentukan keindahan dan kesesuaian Islam dengan perkembangan zaman. Baik dalam sejarah maupun dalam praktiknya sangat ditentukan oleh kegiatan dakwah. 17 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 27 18 M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 29 Di sisi lain, dengan adanya perkembangan teknologi dan kemajuan pengetahuan, maka materi dakwah perlu dimuati dasar-dasar kehidupan dalam masyarakat global yang senantiasa dilandasi paham keislaman. Sehingga tidak hanya sekedar bagaimana shalat yang benar, puasa yang sah, zakat yang tepat, dan kegiatan ritual lainnya, melainkan juga perlu diperkenalkan pola kehidupan kontemporer, seperti bagaimana meningkatkan ekonomi yang berwawasan keislaman atau bagaimana dakwah dapat merambah dunia teknologi informasi, internet, dan sebagainya. 19

d. Media Dakwah

Kata media merupakan jamak dari bahasa latin yaitu medion, yang berarti alat perantara. Sedangkan secara istilah media berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. 20 Dengan demikian dapat di rumuskan bahwa media dakwah ialah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Seorang da’i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan dakwah. 21 19 Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 110. 20 Ali Yafie, Teologi Sosial telaah Kritis Persoalan Agama dan Kemanusiaan, Yogyakarta: LKPSM, Oktober 1997, h. 91-92. 21 Nurul Badruttamam, Dakwah Kalaboratif Tarmizi Taher, h. 157.