Menurut  Hamzah  Ya’qub  media  dakwah  di  klasifikasikan  menjadi  lima jenis, yaitu :
a. Lisan, adalah media yang paling mudah dengan mempergunakan lidah dan suara.
b. Tulisan, media ini berfungsi menggantikan keberadaan da’i dalam proses dakwah.
Tulisan dapat menjadi alat komunikasi da’i dan mad’u. c.
Lukisan, gambar atau ilustrasi, media ini berfungsi sebagai penarik mad’u. d.
Audio  visual,  media  ini  dapat  merangsang  indera  penglihatan  dan  pendengaran mad’u.
e. Akhlak,  cara  yang  langsung  di  manifestasikan  dalam  tindakan  dan  tingkah  laku
da’i.
22
Sementara ini, dilihat dari segi sifatnya media  dakwah dapat digolongkan menjadi dua kategori : media dakwah tradisional berupa berbagai macam seni dan
media  dakwah  modern.  Media  dakwah  tradisional  berupa  berbagai  macam  seni dan  peretunjukan  tradisional,  dipentaskan  secara  umum  terutama  hiburan  yang
bersifat  komunikatif.  Sedangkan  media  dakwah  yang  modern  diistilahkan  pula dengan  media  elektronik  yaitu  media  yang  dihasilkan  dari  teknologi  seperti  ;
televisi, radio, pers, internet dan sebagainya.
23
e. Metode Dakwah
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. Dengan demikian, kita dapat artikan bahwa metode adalah
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodicay artinya ajaran
22
Hamzah Yaqub, Publisistik Islam Dakwah dan Leadership,Bandung: CV Diponegoro, 1982, h. 13
23
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Sinar Grafika Mediacita, 2009, h. 115.
tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal dari kata  methodos artinya jalan  yang  dalam  bahasa  Arab  disebut  thariq.  Metode  berarti  cara  yang  telah
diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud.
24
Kata  metode  telah  menjadi  bahasa  Indonesia  yang  memiliki  pengertian “Suatu  cara  yang  bisa  ditempuh  atau  cara  yang  ditentukan  secara  jelas  untuk
mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir manusia”.
25
Sedangkan  dalam  metodologi  pengajaran  ajaran  Islam  disebutkan  bahwa metode  adalah  “suatu  cara  yang  sisematis  dan  umum  terutama  dalam  mencari
kebenaran ilmiah”.
26
Meode  dakwah  adalah  jalan  atau  cara  yang  dipakai  juru  dakwah  untuk menyampaikan  ajaran  materi  dakwah  Islam.  Dalam  menyampaikan  suatu  pesan
dakwah,  metode  sangat  penting  peranannya.  Ketika  membahas  tentang  metode dakwah, maka pada umumnya merujuk pada surat An-Nahl ayat 125:
27
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Serulah  manusia  kepada  jalan  Tuhan-mu  dengan  hikmah  dan
pelajaran  yang  baik  dan  bantahlah  mereka  dengan  cara  yang  baik. Sesungguhnya  Tuhanmu  Dialah  yang  lebih  mengetahui  tentang  siapa
yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang- orang yang mendapat petunjuk.
” Secara  garis  besar,  ayat  di  atas  menjelaskan  bahwa  metode  dakwah  ada
tiga, yaitu : bi al hikmah, mauidzatul hasanah, dan mujadalah billati hiya ahsan.
24
Wahidin saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, Jakarta: Rajawali Press, 2011  h. 52
25
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Wijaya, 1992, h. 160
26
Soeleman Yusuf, Pengantar Pendidikan Sosial, Surabaya: Usaha Nasional, 1981, h. 38
27
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2009, h. 33
Macam-macam metode Dakwah
1. Metode bi al- Hikmah
Metode  bi  al-hikmah  yaitu  berdakwah  dengan  memerhatikan  situasi  dan kondisi  sasaran  dakwah  dengan  menitikberatkan  pada  kemampuan  mereka
sehingga di dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.
28
Prof.  DR.  Toha  Yahya  Umar,  MA.,  menyatakan  bahwa  hikmah  berarti meletakkan sesuatu meletakkan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha
menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai dengan keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.
29
Al-Hikmah  juga    berarti  pengetahuan  yang  dikembangkan  dengan  tepat sehingga  menjadi  sempurna.  Sebagai  metode  dakwah,  Al-Hikmah  diartikan
bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, dan menarik perhatian  orang  kepada agama atau  Tuhan.  Menurut  Imam  Abdullah  bin  Ahmad
Mahmud An nasafi, arti hikmah yaitu : “Dakwah  bil-hikmah”  adalah  dakwah  dengan  menggunakan  perkataan
yang  benar  dan  pasti,  yaitu  dalil  yang  menjelaskan  kebenaran  dan menghilangkan keraguan”.
30
2. Metode Al-Mau’idza Al-hasanah
S ecara  bahasa, mau’idzah  hasanah  terdiri  dari  dua  kata,  yaitu  mau’idzah
dan  hasanah.  Kata mau’idzah  yang  berrati  nasihat,  bimbingan,  pendidikan  dan
28
M. Munir dan Wahyu Ilahi, Manajemen Dakwah, h. 34
29
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 135
30
Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, h. 246