1. Aktivitas dakwah dalam bentuk lisan bi al-lisan
Allah  berfirman  dalam  Al- qur’an  dengan  tegas  mengenai  hal  ini  dengan
menitik  beratkan  kepada  kata:  ahsana  Qaulan  ucapan  yang  baik.  Sebagaimana dalam Surat Fhussilat ayat 33:
 
 
 
 
 
 
 
Artinya: “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru
kepada  Allah,  mengerjakan  amal  yang  saleh,  dan  berkata: Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang menyerah diri?
Maksud  dari  ayat  di  atas  adalah menjelaskan  bahwa  aktivitas  dakwah  bil lisan itu lebih pada perkataan yang baik, santun yang mengedepankan keteladanan
dalam berbicara yang menyeru pada jalan Allah SWT.
2. Aktivitas dakwah dalam bentuk perbuatan bil-hal
Dakwah  bil-Hal  adalah  melaksanakan  amal  kebaikan  dalam  kehidupan sehari-hari yang meliputi bidang sosial, ekonomi, dan budaya dalam bingkai nilai-
nilai ajaran Islam. Dakwah bil-hal merupakan usaha merintis dan mempraktekan ajaran  Islam  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Dakwah  dalam  bentuk  ini  dapat
dilakukan oleh setiap orang dimana pun berada dengan profesi apapun.
54
3. Aktivitas dakwah dalam bentuk Bil Qalam
Dakwah  bil  Qalam  ialah  suatu  kegiatan  menyampaikan  pesan  dakwah melalui  tulisan,  seperti  buku,  surat  kabar,  majalah,  artikel,  jurnal,  internet  dan
lain-lain.  Karena  dimaksudkan  sebagai  pesan  dakwah,  maka  tulisan-tulisan tersebut  tentu  berisi  ajakan  atau  seruan  mengenai
amar  ma’ruf  nahi  munkar.
54
Umi Musyarofah, Dakwah KH. Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan,
Jakarta: UIN Press, 2009, h. 20-21
Dakwah bil Qalam sebenarnya sudah dikembangkan oleh Rasulullah SAW. Sejak awal  kelahiran  dan  kebangkitan  umat  Islam  melalui  pengiriman  surat-surat
dakwah  kepada  para  kaisar,  raja,  dan  para  pemuka  masyarakat.  Menyangkut dakwah bil Qalam, Rasulullah SAW, bersabda :
“Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para
syuhada”.