Sifat yang harus dimiliki da’i sosok da’i yang ideal menurut KH. Mad’u itu seperti apa menurut KH. Said Aqil Siroj?
                                                                                11 tasawuf, baik sedikit atau banyaknya  saat terpengaruh  yang digeluti  yang
di  ulek-ulek  selama  4  tahun.  Tasawuf  itu  toleransi,  terbuka,  tahan  kritik, tahan  dihina.  Itu  pemikiran  terpen  garuh  dari  bacaan  saya  tasawuf.  Dan
berusaha diimplemantasikan dalam kehidupan nyata.
Jakarta, 14 Mei 2013 Pewawancara
Narasumber
Luluatu Nayiroh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj
1
LAMPIRAN WAWANCARA
Nama :
Muhammad Idris Mas’udi Status
: Asisten Pribadi KH. Said Aqil Siroj  ketua PST-SAS Waktu wawancara
: 9 Juni 2013 Tempat Wawancara  : Kampus UIN Ciputat
1. Nama lengkap anda?
Jawaban:
Muhammad Idris Mas’udi lahir di Cirebon 05 Mei 1984
2. Dari sejak kapan anda kenal dengan kyai Said?
Jawaban:
Dari  sejak  saya  mondok  di  Lirboyo,  sering  kali  kyai  Said  memonitori  bahtsul Masail  di  Lirboyo.  Dan  semenjak  saya  sudah  kuliah  di  Jakarta  tahun  2008  saya
aktif  mengikuti  kegiatan  atau  kajian  rutin  yang  diadakan  di  Ciganjur  tempat kediaman  beliau.  Mungkin  dari  keaktifan  saya  tadi  beliau  mempercayai  saya
sebagai  ketua  kootdinator  PST-SAS  sekaligus  beliau  menunjuk  saya  sebagai sekretaris pondok pesantrennya beliau di Ciganjur. Dan saat ini menjadikan saya
sebagai asisten pribadinya beliau.
3. Tolong ceritakan latar belakang pendidikan Kyai Said yang anda ketahui?
Jawaban:
Beliau  lahir  di  Cirebon  03  Juli  1953  terlahir  dari  keluarga  kiai  beliau  pun mempunyai latar belakang akademis yang luas dalam keilmuan Islam. Alumni S3
University of Umm Al-qura dengan jurusan Aqidah  Filsafat Islam ini lulus pada tahun  1994  yang  sebelumnya  mengambil  S2  di  Universitas  yang  sama  jurusan
Perbandingan Agama, lulus 1987 dan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan
2
Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982. Kang Said hidup dalam keluarga yang ta’at beragama,  meskipun  terlahir  dari  keluarga  yang  mapan  dan  serba  berkecukupan,
pendidikan baginya hal terpenting.
4. Bisa anda ceritakan perkembangan karir beliau?
Jawaban:
Dari  tahun  1999  Kang  Said  di  percaya  sebagai  Penasehat  dari  sebuah  organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik PMKRI sampai sekarang. Keaktifan
dan  komitmennya pada PBNU  menjadikan beliau terpilih sebagai Ketua PBNU yang  mengalahkan  dua  kandidat  lainnya  KH  Solahudin  Wahid  dan  KH.  Slamet
Effendy  Indonesia  Yusuf.  Sebelumnya  Kang  Said  menduduki  jabatan  menjadi Rais Syuriah pada tahun 1999 hingga tahun 2010. Semua tugas dan amanat yang
di  alamatkan  kepada  beliau,  dengan  penuh  rasa  tanggung  jawab  semua  itu dilakukan semata-mata untuk ber khidmah bagi agama dan negara.
5. Menurut anda bagaimana metode dan materi dakwah KH. Said?
Jawaban:
Menurut  saya,  metode  berdakwah  beliau  sangat  kontekstual.  Sangat  tau  kondisi dan  situasi  para  mad’unya  termasuk  beliau  seringkali  tepat  dalam  memberikan
materi  dakwah  yang  disampaikannya  dalam  setiap  event  dakwah.  Dalam  ruang lingkup  manapun  beliau  bisa  masuk.  Percaya  deh.  Makanya  saya  tidak  pernah
merasa  bosan  untuk  mengikuti  kegiatan  dakwah  beliau.  Materi  dakwah  apapun beliau  kuasai  tapi  keseringan  beliau  lebih  suka  pada  materi  tasawuf  falsafi  tapi
itupun  tergantung  sering  juga  tafsir,  fiqh,  akhlak,  syariah  ya  campur-campur  lah beliau sering  menyampaikan beberapa materi dala satu kali ceramah. Ga terfokus
itu-itu aja.
                                            
                