tersajikan, di desaign untuk memenuhi kebutuhan riil keumatan di Indonesia khususnya, sekaligus sebagai program konseling bagi masyarakat umum.
45
4 SAS DISKUSI TEMATIK
Adalah kegiatan dialog dan diskusi menyangkut permasalahan aktual yang terjadi di negeri ini, yang diselenggarakan di wilayah Indonesia koordinasi dengan
PCNU dan PWNU se-Indonesia. Fokus kegiatan diutamakan di kantor NU seluruh Indonesia sekaligus berfungsi sebagai gerakan silaturrahmi antar elemen
warga NU. Hasil diskusi tersebut, secara berkala akan diterbitkan dalam bentuk compact disk, bulletin, majalah, dan disebarluaskan kepada masyarakat luas.
5 SAS PENERBITAN
Adalah kegiatan penerbitan karya Tokoh-tokoh NU baik di dalam maupun luar negeri, terutama karya-karya klasik dan penerbitan bografiautobiografi
Ulama-ulama Nusantara. Bagi KH. Said Aqil Siroj ini, langkah berdakwah melalui pendidikan
pesantren dan pendidikan umum berbasis Islam adalah untuk pengembangan Sumber Daya Manusia SDM generasi Islam saat ini. Agar dapat berkualitas
secara pribadi dan memberikan perubahan sosial di masyarakatnya kelak. Terutama agar mereka dapat bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.
46
Menurut KH. Said Aqil Siroj dakwah bil hal dalam tindakan nyata merupakan langkah konkret dalam berdakwah. Aktivitas dakwah seperti ini
merupakan dakwah yang bertujuan untuk memberantas kebodohan, kemiskinan,
45
SAS Center, Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said, h. 166
46
SAS Center, Dari Pesantren untuk Bangsa: Kado buat Kyai Said, h. 167
dengan bentuk amal nyata terhadap sasaran masyarakat tertentu. Dan menjadikan masyarakat Indonesia yang berbudaya, berkarakter dan berpengetahuan luas.
47
Di samping itu, misi utama Islam adalah “rahmatan lili’alamin”, menjadi
rahmat bagi bumi seisinya. Misi ini dalam aplikasinya ditopang oleh lima prinsip universal kulliyatul khams yang dijadikan acuan dalam penetapan judisprudensi
hukum Islam serta menjadi kristalisasi semua perundang-undangan. Kelima prinsip tersebut adalah pertama, menjadi kebebasan beragama hifdz al din;
kedua memelihara nyawa hifdz al- nafs; ketiga, menjaga keturunan dan profesi hifdz al-nasl wal-
‘irdl; keempat, menjamin kebebasan ber ekspresi dan berserikat hifdz al-
‘aql; dan kelima, memelihara harta benda hifdz al-mal. Kelima prinsip tersebut, dewasa ini sangat relevan dengan prinsip-prinsip HAM
yang menjadi pilar demokrasi yang berlaku di Indonesia.
48
3. Dakwah bil- Qalam
Menurut KH. Said Aqil Siroj, Dakwah bil Qalam yaitu kegiatan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan, seperti buku, surat kabar, majalah,
artikel, jurnal, internet dan lain- lain. Seperti yang di contohkan ‘ulama
salafusshahih seperti Imam Syafi’i, Imam Hanafi, Imam Hambali, dan Imam
Maliki yang mengarang dan menulis kitab-kitab salafi
49
47
Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013
48
KH. Said Aqil Siroj, Islam Kebangsaan, Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999 h. 31
49
Wawancara Pribadi dengan KH. Said Aqil Siroj, Jakarta 14 Mei 2013
Berikut kutipan wawancara dengan KH. Said Aqil Siroj: “Yaa pokoknya isi pesan dakwah di tuangkan dituliskan dalam tulisan.
Seperti karya- karyanya ’ulama salafusshahih Imam Syafi’I, Maliki, hanafi,
hambali yang mengarang kitab… karya-karyanya kan subhanallah masih bisa di nikmati sampai saat ini tidak terbatas waktu. Atau kita menulis
materi wacana ke Islaman dalam bentuk buku.” Berikut ini aktivitas dakwah bi Al-Qolam yang dilakukan oleh KH. Said
Aqil Siroj yang dipublikasikan melalui buku cetak, diantaranya: a.
Rasail al-Rusul fi al-‘Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan Agama Kristen,
thesis dengan nilai memuaskan, 1987. b.
Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi Hubungan Antara Allah dan Alam Kosmos: Perspektif Tasawwuf Falsafi, desertasi dengan nilai
Cum Laude di promotori Prof. Dr. Mahmud Khofaji 1994. c.
Ahlussunah wal jama’ah; Lintas Sejarah 1997 d.
Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik kaum Santri Jakarta: FATMA Press, 1999. Buku ini kompilasi dari berbagai makalah yang dipresentasikan dalam
forum ilmiah. Buku ini diharapkan menjadi salah satu rujukan teori politik umat Islam fiqh siyasi, dimana sapai saat ini masih banyak wilayah kajian
yang belum dijamah para ‘ulama. e.
Kyai Menggugat; Mengadili Pemikiran Kang Said Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999. Buku ini adalah hasil wawancara kontroversial yang dimuat di media
massa yang mendokumentasikan pikiran, gagasan, serta tindakan KH. Said Aqil Siroj.
f. Ma’rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat 2003
g. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan
Aspirasi Jakarta: Yayasan KHAS, 2006. Buku ini adalah refleksi dari upaya memperkuat pola pikir tawassuth moderat, tawazun keseimangan
, I’tidal jalan tengah, dan tasamuh toleran dalam Islam.
h. International Journal of Pesantren Studies dalam Pusat Studi Pengambangan
Pesantren PSPP dengan judul “Pesantren di masa sekarang dari segi sejarah
dan Perkembangannya” 2000.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemikiran dakwah menurut KH. Said Aqil Siroj adalah aktivitas mengajak
atau menyeru kepada jalan Allah SWT. Dakwah secara luasnya yaitu menyebarkan, memperkuat, memasyarakatkan ajaran Islam secara
komprehensif dan bijaksana sebagaimana yang dilakukan para walisongo yakni mengedepankan perilaku baik, santun, budi pekerti mulia, akhlak
terpuji serta kuat dalam menghadapai tantangan apapun. Dalam berdakwah harus siap dalam menghadapi tantangan apapun. Pemikiran KH. Said Aqil
Siroj adalah pemikiran yang terpengaruh oleh bacaan tasawuf. Menurut KH. Said Aqil Siroj dalam berdakwah harus tahan kritik, tahan dihina
karena hal itu merupakan proses dalam berdakwah. Bacaan tasawuf sangat berpengaruh dalam perjalanan dakwah beliau karena dengan bacaan
tasawuf KH. Said Aqil Siroj berusaha untuk menyikapi bebagai tantangan dalam berdakwah secara toleran dan terbuka.
2. Aktivitas dakwah yang dilakukan oleh KH. Said Aqil Siroj ini tata cara
dakwah yang dilakukan walisongo, karena basis NU sendiri model dakwah walisongo. Aktivitas dakwahnya sangat di apresiasi oleh masyarakat
Indonesia dahulu dan sampai saat ini. Khidmahnya pada Indonesia tidak terlepas dari tujuan dalam ikut menciptakan negara baldatun thayyibatun
wa rabbun ghofur. Negara yang berbudaya dan beradab.